Gereja Protestan Maluku Ajak Umat Sukseskan Pilkada 2018
pada tanggal
24 Juni 2018
AMBON, LELEMUKU.COM - Gereja Protestan Maluku (GPM) mengajak semua pelayan dan jemaat di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara agar dapat menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di dua daerah tersebut.
Dalam Pesan Gembala tertanggal , Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode GPM Pendeta A. J. S. Werinussa menyatakan umat yang dipimpinnya untuk selalu menjaga kedamaian di Kepulauan Maluku.
"Kami bersyukur dan memuji Tuhan sebab saudara-saudara tetap memelihara persekutuan iman dan gereja yang kudus ini. Untuk itu kami berdoa semoga saudara-saudara tetap mewujudkan perdamaian sebagai gereja orang basudara, sebagai bagian dari usaha menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di bumi," ucap Ketua Sinode dalam pesan yang dirilis pada Sabtu (16/6) lalu itu.
Dikatakan dalam kerangka kebangsaan, gereja terpanggil untuk melayani bangsa dengan jalan menumbuhkan kesadaran dan kematangan sikap demokrasi warga, termasuk untuk mendoakan penyelenggaraan pemerintah yang baik demi kemaslahatan seluruh masyarakat dan warga negara Indonesia.
"Pemilihan Kepala Daerah di Maluku dan Maluku Utara baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota adalah salah satu momentum untuk membentuk pemerintah yang kuat, baik, bersih, jujur dan demokratis. Itulah sebabnya, GPM berkewajiban untuk memberi pesan gembala kepada semua pelayan dan jemaat, dalam rangkaian Pilkada tahun 2018 ini," ujar dia.
Pertama ungkapnya, Pilkada adalah agenda demokrasi nasional berdasr Pancasila dan UUD 1945. Pilkada merupakan wahana penyaluran aspirasi dan hak politik warga negara. Karena itu, dukung pelaksanaan Pilkada yang jujur, adil, bersih, beradab dan demokratis, dan gunakan hak pilih secara bertanggungjawab.
"Pada tanggal 27 Juni 2018, bagi setiap Jemaat yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap dihimbau untuk datanglah ke TPS pada waktunya untuk memberi suara terhadap calon kepala daerah yang saudara-saudara yakin baik sebagai pelayan seluruh masyarakat di negeri kita ini. Pilihlah pemimpinmu berdasarkan hati nurani yang murni," ujar dia.
Selanjutnya, ia mengimbau agar umat menjauhi berbagai bentuk kampanye hitam, kabar bohong, fitnah, dan rupa-rupa pengaruh apalagi yang menggunakan unsur SARA untuk kepentingan politik sekelompok orang.
"Ujilah segala sesuatu dengan hikmat Roh Kudus, dan lawanlah politik uang, karena gereja mendukung pemerintah yang bebas dari korupsi dalam segala bentuknya," saran Pendeta Werinussa.
Ketiga, umat diharapkan terus menjaga keutuhan hidup bangsa dan pelihara kasih persaudaraan dalam masa-masa kampanye, pilkada dan seterusnya.
"Hiduplah dalam saling mengasihi dan menghormati sebagai orang basudara," ajak dia.
Keempat, ia mengajak agar semua anggota jemaat dapat mendoakan siapa saja yang terpilih nantinya. Sebab siapapun yang terpilih, mereka adalah pilihan Tuhan.
"Tetaplah berdoa karena pemimpin yang baik itu berasal dari Tuhan. Mereka akan menjadi pelayan untuk semua," kata dia.
Terakhir, Pdt Werinussa mengajak umat untuk mendukung pemerintah provinsi baru yang terbentuk sambil tetap melayani sesama tanpa memandang perbedaan SARA.
"Mari tetap menjalankan fungsi kritis kenabian sebagai gereja untuk menyuarakan kebaikan, kejujuran, keadilan dan keutuhan ciptaan Tuhan di bumi Maluku, Maluku Utara dan Indonesia tercinta," imbuh dia.
Dikatakan, hal ini merupakan perwujudan warga jemaat GPM sebagai asyarakat yang hidup di wilayah yang kaya dengan beraneka potensi kekayaan alam laut dan darat. Harus mengelola dan menghargai hak hidup manusia dan alam tersebut sebagai bagian dari panggilan Gereja.
"Sebagaimana termaktub dalam Sub Tema GPM di tahun 2018, Bersama-sama Mengadvokasi Hak Hidup Manusia dan Alam untuk Hidup Berkelanjutan dan Semakin Bermutu,” ujar dia..
Bersama Sekretaris Umum GPM, Pdt E. T. Maspaitella, ia mengajak semua rekan Pelayan dan Jemaat GPM di hamparan kepulauan Maluku dan Maluku Utara untuk tetap memelihara persekutuan iman dan gereja.
"Untuk itu kami berdoa semoga saudara-saudara tetap mewujudkan perdamaian sebagai gereja orang basudara, sebagai bagian dari usaha menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di bumi. Kiranya damai sejahtera Allah menyertai kita semua," tutup dia. (Albert Batlayeri)