Aparat Amankan Bentrokan Antar Warga di Kudamati
pada tanggal
18 Juli 2018
KUDAMATI, LELEMUKU.COM - Kepolisian Resor (Polres) Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengamankan bentrokan antarwarga yang terjadi di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Selasa (17/7) petang.
Aksi serang warga yang saling lempar batu dan potongan besi yang dilontarkan menggunakan katapel itu dibubarkan oleh polisi dengan tembakan gas air mata.
Menurut Kapolres Ambon AKBP Sutrisno Hady Santoso, pemicu bentrokan adalah pemukulan sopir angkot di Kudamati oleh pemuda di Batu Gantong Ganemo.
"Pemicu bentrokan ada sopir angkot jurusan Kudamati dipukul pemuda Batu Gantong Ganemo sehingga konsentrasi massa yang mengakibatkan bentrok," ujar Sutrisno saat dimintai konfirmasi oleh detikcom, Selasa (17/7).
Untuk mencegah bentrokan terjadi kembali, Kapolres Santoso dan Dandim 1504/Ambon Letkol Fendri Navyanto melakukan pertemuan dengan kedua RT dan RW yang terlibat bentrokan.
Sementara itu, pelaku pemukulan sudah diamankan polisi. Pelaku juga terindikasi salah satu orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.
"Ya, ada indikasi salah satu DPO kasus lama terkait penganiayaan terhadap warga di Batu Gantong Tagalaya, yaitu Saudara TE. Pada saat kejadian pemukulan, ada indikasi dia (TE) terlibat pemukulan dan yang bersangkutan sudah diamankan di Polres untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Sutrisno.
Dalam seminggu terakhiri ini bentrokan antarwarga di wilayah itu pernah terjadi. Sebelumnya pada Sabtu (14/7) malam terjadi aksi serang antara pemuda Batu Gantung Ganemo dan pemuda Lorong 2 Tugu Dolan Kudamati.
Baku lempar yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIT hingga berujung saling kejar-kejaran menggunakan senjata tajam itu, diduga akibat pengrusakan gapura lorong Batu Gantung Ganemo oleh orang tak dikenal.
Menurut Siwalima, seorang saksi bernama Joy Woworium mengatakan kepada aparat kepolisian bahwa dirinya melihat sekelompok anak muda, sekitar 30 orang menggunakan penutup wajah dengan kain dan beberapa orang membawa parang mendatangi gapura lorong Ganemo dan merusak gapura.
Tak hanya itu, lelaki 41 tahun ini juga menuturkan, para pemuda itu masuk hingga ke dalam lorong dan merusak spanduk, umbul-umbul dan kios di dekat jembatan milik warga Batu Gantung.
“Warga Batu Gantung Ganemo ini sebelumnya sedang berada di dalam rumah dan ketika keluar ternyata ada sekelompok pemuda menutup muka, setelah melakukan pengrusakan mereka kabur,” bebernya.
Tak lama kemudian, warga di sekitar gapura Batu Gantung Ganemo keluar rumah, sehingga terjadi kosentrasi massa. Aksi baku lempar pun terjadi. Kondisi semakin tegang saat warga memukul tiang listrik untuk membangunkan warga yang lain.
Hal ini disikapi kepolisian bersama anggota gabungan dengan Pos Satgas RK 732/Banau dengan mendatangi lokasi kejadian dan mengendalikan situasi sekitar pukul 23.15 wit. Massa dari dua komunitas yang berkumpul jalan dibubarkan oleh aparat . (Detik/Siwalima)