Bahasa Inggris Adalah Bahasa Ibu dalam Pariwisata
pada tanggal
09 Juli 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Miss Grand Maluku 2018, Angelika Batfutu mengajak para generasi muda Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku agar lebih mencintai bahasa Inggris, yang merupakan bahasa internasional dan sebagai bahasa pengantar dalam berinteraksi dengan para wisatawan mancanegara.
“Kita tentu tahu bahwa bahasa inggris yaitu bahasa internasional yang mungkin di dalam dunia pariwisata adalah bahasa pengantar atau bahasa ibu untuk kita berinteraksi dengan para turis atau orang asing yang datang,” ajak gadis bertinggi badan 171 cm ini kepada para awak media di Kantor Dinas Pariwisata MTB, pada Jumat (6/7).
Angelika mengatakan dengan menguasai bahasa inggris maka telah melakukan satu langkah maju dalam bidang promosi pariwisata karena semakin baik kita berbahasa inggris akan semakin besar pula peluang para wisatawan untuk mengetahui lebih lagi tentang destinasi pariwisata, budaya serta tradisi dari Bumi Duan Lolat sendiri.
Ia melanjutkan pariwisata dan budaya di Maluku, secara khususnya di Tanimbar memang sudah dikenal tetapi masih kurang dalam hal promosi, yang masih sangat minim karena terkendala bahasa.
“Bagi saya bahasa inggris adalah salah satu tahap yang sangat besar untuk dunia pariwisata karena semakin kita bagus berbahasa, maka akan semakin banyak turis dan semakin banyak juga pengetahuan tentang maluku sendiri di taraf internasional,” kata mahasiswa semester VIII dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Lia Jakarta, Jurusan Bahasa Inggris ini. (Laura Sobuber)
“Kita tentu tahu bahwa bahasa inggris yaitu bahasa internasional yang mungkin di dalam dunia pariwisata adalah bahasa pengantar atau bahasa ibu untuk kita berinteraksi dengan para turis atau orang asing yang datang,” ajak gadis bertinggi badan 171 cm ini kepada para awak media di Kantor Dinas Pariwisata MTB, pada Jumat (6/7).
Angelika mengatakan dengan menguasai bahasa inggris maka telah melakukan satu langkah maju dalam bidang promosi pariwisata karena semakin baik kita berbahasa inggris akan semakin besar pula peluang para wisatawan untuk mengetahui lebih lagi tentang destinasi pariwisata, budaya serta tradisi dari Bumi Duan Lolat sendiri.
Ia melanjutkan pariwisata dan budaya di Maluku, secara khususnya di Tanimbar memang sudah dikenal tetapi masih kurang dalam hal promosi, yang masih sangat minim karena terkendala bahasa.
“Bagi saya bahasa inggris adalah salah satu tahap yang sangat besar untuk dunia pariwisata karena semakin kita bagus berbahasa, maka akan semakin banyak turis dan semakin banyak juga pengetahuan tentang maluku sendiri di taraf internasional,” kata mahasiswa semester VIII dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Lia Jakarta, Jurusan Bahasa Inggris ini. (Laura Sobuber)