Gempita Maluku Panen 500 Hektare Jagung di Kabupaten Buru
pada tanggal
17 Juli 2018
NAMLEA, LELEMUKU.COM - Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Maluku mengawali panen jagung Tahap Awal Juli 2018, di lahan 200 hektar. Panen yang dijadwalkan hingga awal Agustus itu, di Kabupaten Buru, ditargetkan mencapai 500 hektare.
Demikian keterangan tertulis Kementerian Pertanian yang diterima redaksi, Senin (16/7). Disebutkan pula, panen bersama para petani muda itu, rata-rata 8 ton.
Hasil panen ini sangat menggembirakan, sekaligus sebagai bukti kesuksesan Kementerian Pertanian mewujudkan Maluku, bukan hanya lumbung rempah dunia tapi sekaligus lumbung Jagung.
Tahun ini Gempita Kabupaten buru khususnya akan mampu memproduksi 9600 ton jagung. "Ini adalah kerja awal atas kepercayaan Mentan Amran sulaiman kepada kami, sebab Kaum muda Maluku sejak awal sangat antusias menyambut Program Gempita, program pelibatan generasi muda mendukung perluasan areal tanam jagung. Total kucuran bantuan benih jagung 1200 ha, kita sudah targetkan panen 500 ha . 1 hektare menghasilkan rata-rata 8 ton," kata Koordinator Wilayah Gempita maluku, Ir. Yasir kaisuku di sela-sela panen jagung, Rabu (11/7).
Panen jagung dengan hasil berlimpah oleh Gempita Pulau Buru adalah jawaban atas tantangan Mentan Amran Sulaiman. Hal ini juga membuktikan potensi bisnis pertanian melalui pemanfaatan lahan tidur untuk budi daya jagung di Maluku oleh pemuda tani sangat menggiurkan.
“Peranan Gempita juga mempermudah penjualan hasil dengan jalinan kerja sama hulu dan hilir dalam program penanaman jagung yang dilakukan sehingga petani tidak perlu khawatir jagungnya tidak diserap," tegas Yasir
Dia menambahkan, penguatan stake holder sangat penting agar mengembalikan kejayaan Rempah dan pangan maluku. "Dukungan Mentan Amran mendorong generasi muda Maluku mampu berkontribusi lebih besar dan mengembalikan kejayaan rempah dan pangan nusantara ," tandas Yasir.
Dalam catatan Gempita, total luas tanam jagung di Kabupaten Buru di 2018 ini, seluas 1200 hektar. Dengan rata-rata panen sebesar 8,2 ton per hektar, apabila Kementan memberikan dukungan penuh kepada kaum muda Maluku maka potensi puluhan ribu lahan dapat memberikan kontribusi lebih untuk supply jagung nasional,. “Faktanya, Program perluasan areal tanam jagung mendongkrak kesejahateraan masyarakat maluku," jelas Yasir.
"Mengingat potensi yang begitu besar Maluku untuk menguatkan swasembada jagung, terutama dengan memanfaatkan lahan tidur dan menggerakkan anak muda. Anak muda harus dikenalkan peluang ekonomi dari sector pertanian, agar mereka mau dan tertarik di sektor pertanian, Menjadi petani itu sejahtera," pungkasnya.
Sementara itu, Bambang Sugiharto, Direktur Serealia Kementan, mengaku sangat bangga dengan pencapaian Gempita Maluku ini. "Peluang perluasan areal tanaman jagung sangat besar guna percepatan kesejahteraan masyarakat. Ini Bukti keberhasilan Mentan Amran melibatkan anak muda secara massif , dengan berbagai keahliannya guna membentuk korporasi petani di setiap desa," kata Bambang
Guna menjaga swasembada jagung nasional dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia serta menghilangkan ketergantungan pada impor. "Kementan mendorong keterlibatan ratusan ribu kaum muda sehingga memudahkan perluasan jutaan areal tanam melalui pemanfaatan lahan-lahan tidur di berbagai daerah agar produktif dan dongrak pendapatan masyarakat," pungkas Bambang. (JPP)