Inilah Visi Misi Angelika Batfutu, Miss Grand Maluku 2018
pada tanggal
07 Juli 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Angelika Batfutu, gadis berprestasi asal Desa Olilit, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku yang ikut dalam ajang kontes kecantikan bergengsi nasional, Miss Grand Indonesia 2018 mewakili Maluku.
“Ajangnya ini pemilihannya dari Jakarta karena yang punya lisensinya hanya Jakarta, Jawa Barat dan Bali. Jadi saya dari Jakarta mewakili Maluku. Kemarin itu ada dua sesi, sesi interview dan sesi tahap pengenalan. Pada sesi ke dua tersebutlah saya memilih Maluku,” ujar dia kepada awak media di Kantor Dinas Pariwisata MTB, pada Jumat (6/7).
Angelika mengatakan ada dua visi misi dirinya mengikuti ajang bertaraf internasional tersebut, yaitu memajukan struktur pariwisata maluku di ajang nasional hingga internasional dan memajukan sumber daya manusia (SDM) para wanita muda yang tangguh dan cerdas agar mampu berprestasi dan percaya diri serta mandiri dalam keluarga maupun lingkungan.
“Karena sebagai wanita Indonesia, khususnya wanita Maluku kita harus menjadi wanita yang percaya diri untuk anak, cucu kita nanti. Serta mampu menjadi wanita mandiri adalah wanita yang berdampak untuk maluku sendiri,” kata dara bernama adat Tanimbar, Oda Ampisenan ini.
Mahasiswa semester VIII dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Lia Jakarta, Jurusan Bahasa Inggris ini mengakui akan menampilkan dua talenta pada pergelaran even yang akan digelar pada Minggu (22/7) nanti, diantaranya publik speaking dan puisi.
Ia mengungkapkan melalui puisi, dapat merasakan sendiri bagaimana isi dari tema yang dibawakan serta mengajak para juri dan penonton untuk mengenal Maluku lebih dekat lagi.
“Melalui puisi saya akan menceritakan secara pendek dan jelas dimana saya tuangkan perasaan-perasaan saya untuk Maluku. Sehingga para juri dan para penonton yang secara langsung juga dapat merasakan maluku itu sendiri. Mungkin mereka belum mengenal maluku tetapi mereka akan tahu bagaimana itu maluku melalui puisi saya,” aku anak bungsu dari 3 bersaudara, pasangan Adeodatus Batfutu dan Yuli ini.
Angelikapun memohon dukungan dari seluruh mayarakat maluku agar dirinya direstui membawah nama Maluku dikancah nasional hingga internasional. Demi meningkatkan dunia pariwisata secara khusus infrastrukturnya dan mengasah SDM wanita Maluku lewat pendidikan, karena untuk menciptakan SDM seseorang yang berdaya saing ialah berdasarkan pendidikan.
“Saya akan perjuangkan nama baik Maluku. Pariwisata kita memang sudah dikenal tetapi masih kurangnya pemberitaan-pemberitaan tentang Maluku, masih sangat minim,” pinta dia
Ia menekankan masalah kesetaraan pendidkan bagi siapapun, karena peningkatan SDM yang ideal berasal dari pola edukasi yang membangun.
“Sehingga nanti ke depannya untuk ajang-ajang beauty pageant seperti ini, Maluku sendiri ada wadahnya, agar mereka sudah sangat mempersiapkan diri, sudah matang untuk berkompetisi di dalam kontes kecantikan seperti ini,” tutup gadis berusia 23 tahun itu.
Miss Grand Indonesia adalah kontes kecantikan yang dibentuk pada tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharma Gantari dengan Dikna Faradiba sebagai Direktur Nasionalnya. Pemenang kontes ini akan mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand Internasional, pada Kamis 25 Oktober 2018, yang bertujuan pada aksi perdamaian dunia.
Miss Grand Internasional sendiri untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2013, saat itu lisensi untuk Indonesia masih dimiliki oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI), kemudian El John Pegeants yang menaungi kontes Putri Pariwisata Indonesia dan Miss Earth Indonesia dan pada tahun 2018 inilah lisensi Miss Grand Indonesia berdiri sendiri.
Sebanyak 34 peserta yang mewakili 34 provinsi di tanah air mengikuti ajang bergengsi ini yang akan memperebutkan hadiah mahkota berlapis 700 gram emas yang bertatahkan 7640 butir berlian dan Ruby dengan total 71 karat yang ditaksir bernilai Rp3 Miliar, yang diklaim sebagai mahkota ajang kontes kecantikan internasional termahal di dunia, rancangan Rinaldy Yunardi dan Airyn Tanu.
Para peserta mengikuti proses karantina sejak 9 hingga 21 Juli di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta dengan berbagai kegiatan. Selanjutnya pemenang yang terpilih pada ajang Miss Grand Indonesia 2018, yang akan diadakan pada malam puncaknya nanti, akan dikirim mewakili Indonesia di ajang kontes Miss Grand International 2018 di Myanmar, yang akan diikuti 90 peserta dari 90 negara di dunia.
Indonesia telah berhasil menjadi juaranya pada 2016 lalu, pemenangnya adalah Ariska Putri Pertiwi dari Indonesia, dimana dia adalah wanita Asia pertama yang mendapatkan gelar itu. Pada ajang ini disebut perempuan yang pernah meraih beberapa penghargaan khusus diantaranya Best National Costume, Miss Glowing Glojas, Most Prolific on Social Media, ini sebagai ajang unjuk bakat, kreatifitas kekinian yang dinamis, yang memiliki kecantikan beragam, yang mana dalam keberagaman itu akan melahirkan sesuatu yang penuh kecantikan. (Laura Sobuber)
“Ajangnya ini pemilihannya dari Jakarta karena yang punya lisensinya hanya Jakarta, Jawa Barat dan Bali. Jadi saya dari Jakarta mewakili Maluku. Kemarin itu ada dua sesi, sesi interview dan sesi tahap pengenalan. Pada sesi ke dua tersebutlah saya memilih Maluku,” ujar dia kepada awak media di Kantor Dinas Pariwisata MTB, pada Jumat (6/7).
Angelika mengatakan ada dua visi misi dirinya mengikuti ajang bertaraf internasional tersebut, yaitu memajukan struktur pariwisata maluku di ajang nasional hingga internasional dan memajukan sumber daya manusia (SDM) para wanita muda yang tangguh dan cerdas agar mampu berprestasi dan percaya diri serta mandiri dalam keluarga maupun lingkungan.
“Karena sebagai wanita Indonesia, khususnya wanita Maluku kita harus menjadi wanita yang percaya diri untuk anak, cucu kita nanti. Serta mampu menjadi wanita mandiri adalah wanita yang berdampak untuk maluku sendiri,” kata dara bernama adat Tanimbar, Oda Ampisenan ini.
Mahasiswa semester VIII dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Lia Jakarta, Jurusan Bahasa Inggris ini mengakui akan menampilkan dua talenta pada pergelaran even yang akan digelar pada Minggu (22/7) nanti, diantaranya publik speaking dan puisi.
Ia mengungkapkan melalui puisi, dapat merasakan sendiri bagaimana isi dari tema yang dibawakan serta mengajak para juri dan penonton untuk mengenal Maluku lebih dekat lagi.
“Melalui puisi saya akan menceritakan secara pendek dan jelas dimana saya tuangkan perasaan-perasaan saya untuk Maluku. Sehingga para juri dan para penonton yang secara langsung juga dapat merasakan maluku itu sendiri. Mungkin mereka belum mengenal maluku tetapi mereka akan tahu bagaimana itu maluku melalui puisi saya,” aku anak bungsu dari 3 bersaudara, pasangan Adeodatus Batfutu dan Yuli ini.
Angelikapun memohon dukungan dari seluruh mayarakat maluku agar dirinya direstui membawah nama Maluku dikancah nasional hingga internasional. Demi meningkatkan dunia pariwisata secara khusus infrastrukturnya dan mengasah SDM wanita Maluku lewat pendidikan, karena untuk menciptakan SDM seseorang yang berdaya saing ialah berdasarkan pendidikan.
“Saya akan perjuangkan nama baik Maluku. Pariwisata kita memang sudah dikenal tetapi masih kurangnya pemberitaan-pemberitaan tentang Maluku, masih sangat minim,” pinta dia
Ia menekankan masalah kesetaraan pendidkan bagi siapapun, karena peningkatan SDM yang ideal berasal dari pola edukasi yang membangun.
“Sehingga nanti ke depannya untuk ajang-ajang beauty pageant seperti ini, Maluku sendiri ada wadahnya, agar mereka sudah sangat mempersiapkan diri, sudah matang untuk berkompetisi di dalam kontes kecantikan seperti ini,” tutup gadis berusia 23 tahun itu.
Miss Grand Indonesia adalah kontes kecantikan yang dibentuk pada tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharma Gantari dengan Dikna Faradiba sebagai Direktur Nasionalnya. Pemenang kontes ini akan mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand Internasional, pada Kamis 25 Oktober 2018, yang bertujuan pada aksi perdamaian dunia.
Miss Grand Internasional sendiri untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2013, saat itu lisensi untuk Indonesia masih dimiliki oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI), kemudian El John Pegeants yang menaungi kontes Putri Pariwisata Indonesia dan Miss Earth Indonesia dan pada tahun 2018 inilah lisensi Miss Grand Indonesia berdiri sendiri.
Sebanyak 34 peserta yang mewakili 34 provinsi di tanah air mengikuti ajang bergengsi ini yang akan memperebutkan hadiah mahkota berlapis 700 gram emas yang bertatahkan 7640 butir berlian dan Ruby dengan total 71 karat yang ditaksir bernilai Rp3 Miliar, yang diklaim sebagai mahkota ajang kontes kecantikan internasional termahal di dunia, rancangan Rinaldy Yunardi dan Airyn Tanu.
Para peserta mengikuti proses karantina sejak 9 hingga 21 Juli di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta dengan berbagai kegiatan. Selanjutnya pemenang yang terpilih pada ajang Miss Grand Indonesia 2018, yang akan diadakan pada malam puncaknya nanti, akan dikirim mewakili Indonesia di ajang kontes Miss Grand International 2018 di Myanmar, yang akan diikuti 90 peserta dari 90 negara di dunia.
Indonesia telah berhasil menjadi juaranya pada 2016 lalu, pemenangnya adalah Ariska Putri Pertiwi dari Indonesia, dimana dia adalah wanita Asia pertama yang mendapatkan gelar itu. Pada ajang ini disebut perempuan yang pernah meraih beberapa penghargaan khusus diantaranya Best National Costume, Miss Glowing Glojas, Most Prolific on Social Media, ini sebagai ajang unjuk bakat, kreatifitas kekinian yang dinamis, yang memiliki kecantikan beragam, yang mana dalam keberagaman itu akan melahirkan sesuatu yang penuh kecantikan. (Laura Sobuber)