Inpex pada Tahapan Penyelesaian pre-FEED Blok Masela
pada tanggal
07 Juli 2018
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Perkembangan Blok Masela saat ini masih dalam tahap penyelesaian awal desain dan rekayasa Front End Engineering Design (pre-FEED) setelah melakukan survei ke Kecamatan Tanimbar Selatan di Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku.
"Masela itu sedang dilakukan pre-FEED. Konsultannya sedang menyelesaikan pre-FEED, kemudian survei lokasi juga sedang dilakukan untuk menyelesaikan pre-FEED," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi di Jakarta Selatan, Jumat (6/7).
Selanjutnya ia mengatakan, SKK Migas dan Inpex Corporation juga masih berkoordinasi terkait upaya menurunkan biaya dari pengembangan blok tersebut.
"Sedangkan di Jakarta, tim SKK dan Inpex kita sedang membahas terus bagaimana menurunkan cost. Cost cutting dibahas, kemudian juga menurunkan financial cost," jelasnya.
Namun begitu, Amien belum berkenan memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia mengatakan, hanya sebatas itu yang bisa disampaikan ke media.
"Jadi hasilnya belum bisa disampaikan ke media, yang ada progress-nya," tutupnya.
Sebelumnya dari informasi yang diterima Lelemuku.com SKK Migas menargetkan proposal pengembangan atau Plan of Development (PoD) Blok Masela akan selesai tahun ini. Sehingga, produksinya bisa dijalankan pada tahun 2027.
Dalam kajian desain awal ini Inpex menunjuk PT KBR Indonesia dan konsorsium PT Technip Engineering Indonesia dan PT Technip Indonesia untuk mengerjakan Pre-FEED tersebut.
Dengan pembagian untuk pekerjaan desain awal fasilitas kilang gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) di darat atau Pre-FEED OLNG akan dikerjakan oleh PT KBR Indonesia.
Sedangkan pekerjaan desain awal fasilitas produksi terapung atau Floating Production Storage and Offloading (FPSO) dikerjakan konsorsium PT Technip Engineering Indonesia dan PT Technip Indonesia. (Detik/AlbertBatlayeri)
"Masela itu sedang dilakukan pre-FEED. Konsultannya sedang menyelesaikan pre-FEED, kemudian survei lokasi juga sedang dilakukan untuk menyelesaikan pre-FEED," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi di Jakarta Selatan, Jumat (6/7).
Selanjutnya ia mengatakan, SKK Migas dan Inpex Corporation juga masih berkoordinasi terkait upaya menurunkan biaya dari pengembangan blok tersebut.
"Sedangkan di Jakarta, tim SKK dan Inpex kita sedang membahas terus bagaimana menurunkan cost. Cost cutting dibahas, kemudian juga menurunkan financial cost," jelasnya.
Namun begitu, Amien belum berkenan memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia mengatakan, hanya sebatas itu yang bisa disampaikan ke media.
"Jadi hasilnya belum bisa disampaikan ke media, yang ada progress-nya," tutupnya.
Sebelumnya dari informasi yang diterima Lelemuku.com SKK Migas menargetkan proposal pengembangan atau Plan of Development (PoD) Blok Masela akan selesai tahun ini. Sehingga, produksinya bisa dijalankan pada tahun 2027.
Dalam kajian desain awal ini Inpex menunjuk PT KBR Indonesia dan konsorsium PT Technip Engineering Indonesia dan PT Technip Indonesia untuk mengerjakan Pre-FEED tersebut.
Dengan pembagian untuk pekerjaan desain awal fasilitas kilang gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) di darat atau Pre-FEED OLNG akan dikerjakan oleh PT KBR Indonesia.
Sedangkan pekerjaan desain awal fasilitas produksi terapung atau Floating Production Storage and Offloading (FPSO) dikerjakan konsorsium PT Technip Engineering Indonesia dan PT Technip Indonesia. (Detik/AlbertBatlayeri)