Kodim Masohi Berhasil Bujuk Suku Mausu Ane Agar Direlokasi
pada tanggal
31 Juli 2018
MASOHI, LELEMUKU.COM - Dandim 1502/masohi selaku Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Suku Mausu Ane, Letkol Inf Hari Sandhi menuturkan pihaknya telah berhasil membujuk sebanyak 113 orang dari 170 orang masyarakat suku tersebut dan kemungkinan akan terus bertambah untuk mau di relokasi.
Satgas Satgas Penanggulangan Bencana Suku Mausu Ane ini pada Jumat (27/7) menyatakan rencananya akan merelokasi ratusan warga suku Mausu Ane yang mendiami pedalaman Pulau Seram di wilayah pegunungan Morkele ketempat yang lebih aman dan mudah untuk dijangkau.
"Rencana relokasi ratusan warga suku terasing itu telah disampaikan kepada Kepala Desa (Raja) Maneo untuk disampaikan kepada warga suku terasing dikarenakan Warga suku Mausu Ane diketahui belum bisa berbahasa Indonesia maupun bahasa Ambon, mereka hidup secara nomaden dan hanya bisa ditemui melalui perantaraan. Alasan Suku Mausu Ane tidak mau meninggalkan tanah-tanah mereka karena mereka takut jangan sampai ada pihak lain yang masuk mengelola tanah mereka," papar Hari Sandhi.
Dikatakan saat ini kondisi masyarakat Suku Mausu Ane jauh lebih baik, kesehatan mereka telah membaik karena mendapat pelayanan kesehatan dari posko Kesehatan Kesdam XVI/Pattimura.
"Masyarakat Suku Mausu Ane telah bersedia untuk direlokasi guna membuat pemukiman yang layak bahkan salah satu dari mereka telah bersedia menghibahkan tanahnya untuk dibuat jalan kampung sebagai akses jalan masuk alat berat nantinya," ujar dia.
Satgas Penanggulangan Bencana Suku Mausu Ane juga telah membangun tenda-tenda pengungsian sementara, mendata bantuan-bantuan logistik yang diberikan guna mempermudah penyalurannya, meninjau dan menyiapkan daerah yang nantinya menjadi tempat relokasi, membagi perlalatan masak serta terus memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Suku Mausu Ane. (Pendam16)
Satgas Satgas Penanggulangan Bencana Suku Mausu Ane ini pada Jumat (27/7) menyatakan rencananya akan merelokasi ratusan warga suku Mausu Ane yang mendiami pedalaman Pulau Seram di wilayah pegunungan Morkele ketempat yang lebih aman dan mudah untuk dijangkau.
"Rencana relokasi ratusan warga suku terasing itu telah disampaikan kepada Kepala Desa (Raja) Maneo untuk disampaikan kepada warga suku terasing dikarenakan Warga suku Mausu Ane diketahui belum bisa berbahasa Indonesia maupun bahasa Ambon, mereka hidup secara nomaden dan hanya bisa ditemui melalui perantaraan. Alasan Suku Mausu Ane tidak mau meninggalkan tanah-tanah mereka karena mereka takut jangan sampai ada pihak lain yang masuk mengelola tanah mereka," papar Hari Sandhi.
Dikatakan saat ini kondisi masyarakat Suku Mausu Ane jauh lebih baik, kesehatan mereka telah membaik karena mendapat pelayanan kesehatan dari posko Kesehatan Kesdam XVI/Pattimura.
"Masyarakat Suku Mausu Ane telah bersedia untuk direlokasi guna membuat pemukiman yang layak bahkan salah satu dari mereka telah bersedia menghibahkan tanahnya untuk dibuat jalan kampung sebagai akses jalan masuk alat berat nantinya," ujar dia.
Satgas Penanggulangan Bencana Suku Mausu Ane juga telah membangun tenda-tenda pengungsian sementara, mendata bantuan-bantuan logistik yang diberikan guna mempermudah penyalurannya, meninjau dan menyiapkan daerah yang nantinya menjadi tempat relokasi, membagi perlalatan masak serta terus memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Suku Mausu Ane. (Pendam16)