PPN Ambon Cari 15 Awak Kapal KM Rangga Pratama di Laut Banda
pada tanggal
07 Juli 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Pelabuan Perikanan Nusantara (PPN) Ambon kerahkan kapal nelayan untuk mencari awak kapal Kapal Motor (KM) Rangga Pratama 7 yang dilaporkan hilang di Laut Banda bagian utara Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara, Barat (MTB) Provinsi Maluku dan ditemukan di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala PPN Ambon, Thaib Sangaji menyatakaan pihaknya akan mencari kapal 1 nakhoda, 1 mualim dan 13 anak buah kapal (ABK) yang telah hilang dilaut selama 27 hari itu.
"Kami minta bantuan kepada kapal-kapal yang mau keluar agar membantu mencari, sebab ABKnya belum ada informasi, namun kita berharap mereka selamat," ujar dia kepada media di Ambon, Sabtu (7/7).
Diungkapkan kapal naas itu mendapat izin berlayar pada 31 Mei dengan tujuan fishing ground di Laut Arafura, Laut Banda dan Laut Seram. Namun hilang kontak saat berada di utara Kepulauan Tanimbar.
"Kami masih terus berkoordinasi sebab, hingga saat ini nasib awak kapal belum diketahui keberadaannya," tutur dia
Sebelumnya diberitakan, kapal milik oleh PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry dengan bobot 29 Gross Tonase (GT) bertanda selar GT 29 No.750/Qa 2010/Qa No 284 / N itu bertolak dari Bali menuju ke Kepulauan Aru untuk menangkap ikan.
Namun, pada 8 Juni 2018, dilaporkan hilang kontak di perairan antara Kepulauan Nuslima dan Pulau Maru, Kecamatan Molu Maru, MTB. dan ditemukan terbalik tanpa awak kapal di perairan Desa Sombano, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Rabu (4/7).
ABK diduga telah meninggalkan kapal dengan meninggalkan kartu tanda penduduk (KTP) di kapal. KTP yang ditinggalkan di kapal milik Kepala Kamar Mesin (KKM) Fandi Aprianto Bulu, asal Desa Loko Ry, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) .
Berikut nama-nama awak kapal yang dimiliki oleh warga NTT bernama Alexander F Tefnai, ini yakni nakhoda Yami Kalvin Saebessy, KKM Andres Bulu, mualim I Siprianus Kari dan 12 orang ABK yakni Junaedi, Demianus Helu Ngara, Raben Saingu Wela, Ruben Hina, Buang Danaur, Welem Wora Mndeke, Muhammad Jauhari, Nehemi Luturmas, Mohamad Maolana, Saputra, Indrayanto, Fandi Aprianto Bulu, dan Petus Bulu. (Albert Batlayeri)