Sarasehan Nasional akan Bahas Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Malut
pada tanggal
08 Juli 2018
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI berencana mengadakan Sarasehan Nasional (Sarnas) dengan para tokoh dari daerah Maluku yang pernah terlibat dalam konflik dan upaya perdamaian disana. Acara tersebut akan digelar di Hotel JS Luwansa, Jalan. H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (10/7) dan Rabu (11/7).
Acara Sarasehan Nasional tersebut akan mengemukakan pokok-pokok persoalan tentang konflik dan damai, khususnya pendekatan-pendekatan dalam Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Maluku Utara dengan beberapa sub tema diantaranya ; Belajar dari Sejarah dan Kearifan Lokal Masyarakat Maluku sebagai Wujud Implementasi Bela Negara, Resolusi Konflik dan Damai berlatar golongan dan agama, separatisme, Pendekatan Pembangunan Manusia dengan Kesejahteraan dan Kebudayaan dalam Resolusi Konflik dan Damai, serta Peran perguruan tinggi yang memegang peran yang sangat penting.
Acara ini akan diisi dengan diskusi terbuka dalam beberapa panel/sesi diskusi ini bertujuan untuk menjadi pembelajaran di Propinsi lain di Indonesia, bahkan di dunia internasional. Sarasehan Nasional ini membawa ”tagline” Merawat Perdamaian, Belajar dari resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Maluku Utara, Untuk Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.
Pembukaan Sarasehan Nasional ini akan dilakukan oleh Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di Kepulauan Maluku, khususnya para pihak yang pernah terlibat dalam konflik sekaligus menjadi tokoh-tokoh perajut perdamaian, tokoh-tokoh nasional, serta undangan lain dari seluruh Indonesia dan juga negara sahabat.
Pembicara Utama dalam Sarasehan Nasional adalah Wakil Presden RI H Jusuf Kalla, dimana dia pernah berperan dalam perdamain Malino 2. Selain itu Menko Maritim RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, SH, Mensos RI Idrus Marham M. Sc,, Menristek/Dikti RI Prof. Dr. M. Nasir Kapolri Jenderal Polisi Prof. M. Tito Karnavian, MA., P.hD, juga akan bertindak sebagai Keynote Speech dalam diskusi tersebut.
Beberapa tokoh Maluku yang direncanakan hadir menjadi narasumber antara lain, Mantan Gubernur Maluku Brigjen TNI (Purn) Albert Karel Ralahalu, Tokoh Nasional Masyarakat Maluku Hambra , Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Wilayah Maluku Pendeta. Dr. Jhon Chr. Ruhulessin, M.Si, Imam Besar Masjid Raya Al-Fattah H.R.R. Hasannusi , Tokoh Diaspora Indonesia di Belanda Ebed Litaay dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyelesaian konflik Maluku lainnya.
Setjen Wantannas sebagai penyelenggara Sarasehan Nasional akan merangkum materi yang disampaikan oleh para narasumber, dan menjadikannya buku dalam 4 bahasa yakni Indonesia, Inggris, Arab dan Belanda, sehingga bisa menjadi Pembelajaran dan referensi dalam penanganan konflik dan Damai di masa depan.
Selain itu, Sarasehan Nasional ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong diterbitkannya produk legalitas yang mendukung percepatan pembangunan di Maluku sesuai Rencana Pembangunan yang telah dibuat Pemerintah, sehingga perwujudan kesejahteraan masyarakat dapat segera tercapai.
Setjen Wantannas setidaknya menargetkan sekitar 500 orang undangan yang akan hadir dalam kegiatan Sarasehan Nasional tersebut diantaranya 100 orang Tokoh masyarakat Maluku dan Maluku Utara yang terlibat dalam Resolusi konflik dan damai, Perwakilan dari Daerah-daerah yang rawan konflik, Pejabat Kementerian/Lembaga Pejabat TNI/Polri Perwakilan, Kedutaan Besar negara sahabat,Pejabat Daerah (Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota) Siswa Lembaga Pendidikan Lemhannas RI, Universitas Pertahanan, Sesko TNI, Seskoad Bandung, Seskoal Jakarta, Seskoau Bandung, Sespim Polri Bandung, Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa dan tokoh Masyarakat yang berkaitan untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan di Maluku. (HumasWantannasRI)