Christian Tehuteru Temui Tokoh Masyarakat di Kecamatan Haruku
pada tanggal
17 Agustus 2018
HARUKU, LELEMUKU.COM - Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 151/Binaiya, Kolonel Inf Christian K. Tehuteru bertatap muka dengan para tokoh masyarakat, para Raja, Saniri, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan aparat pemerintah daerah di Kantor Kecamatan Haruku, Selasa (7/8).
Dalam pengarahannya, Danrem memberikan masukan kepada para tokoh masyarakat tersebut tentang mekanisme penyelesaian permasalahan antar negeri dalam rangka bersatunya negeri-negeri di Pulau Haruku yang mendukung terwujudnya generasi muda yang lebih berkualitas.
"Jika ada suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat, jangan terlalu cepat untuk mengangkat parang. Tetapi hendaknya kita mengedepankan komunikasi antar pejabat negeri untuk mencari kebenaran dari fakta yang ada, sehingga dapat memutuskan langkah penyelesaian yang tepat. Jangan sampai mengorbankan masyarakat, hanya untuk membela satu orang yang ternyata bersalah." ucap Danrem.
Ada 2 cara penyelesaian yang bisa diterapkan. Yang pertama adalah dengan cara kejeluargaan dengan mengedepankan aturan negeri, serta kesepakatan-kesepakatan antar negeri dan penerapan sanksi adat secara nyata. Yang kedua yaitu apabila penyelesaian secara kekeluargaan mengalami jalan buntu, maka dilakukan penyelesaian secara hukum dengan melaporkan kepada kepolisian.
Bila mekanisme penyelesaian permasalahan ini berjalan dengan baik, maka konflik antar negeri dapat dihilangkan dan dengan demikian akan berpengaruh terhadap perkembangan generasi muda. Mereka akan lebih fokus dalam menuntut ilmu, mereka tidak perlu menyaksikan kekerasan dan dapat tumbuh sebagi pemuda pemudi Maluku yang berkarakter.
Generasi muda Maluku, khususnya di Haruku harus mendapatkan wawasan yang luas tentang kehidupan nyata yang akan mereka hadapi di dunia ini, sehingga mereka bisa berkembang dan nantinya bisa bersaing dengan pemuda lainnya. Oleh karena itu Guru-guru di sekolah dan para orang tua harus bekerjasama dalam mendidik anak-anak di sekolah dan di rumah. Lembaga pendidikan juga dapat bekerjasama dengan instansi lain untuk dapat memberi wawasan kepada anak didik seperti dengan TNI/Polri, Dinas-dinas di Pemda dll. Dengan wawasan yang luas maka generasi muda dapat memilih dan meraih cita-cita setinggi-tingginya serta nantinya berperan bukan hanya di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional dan internasional.
"Mari kita sama-sama menjaga anak kita agar lebih cerdas, mau maju dan keluar dari pemikiran-pemikiran sempit. Kita mau anak-anak kita menjadi orang yang dapat berguna dan bermanfaat bagi orang banyak seperti yang dicontohkan oleh para tokoh Maluku pendahulu kita sejak jaman kemerdekaan", pungkas Danrem.
Selain memberikan pengarahan kepada para Tokoh Masyarakat, Danrempun memberikan kesempatan untuk berdialog. Hadir dalam acara tersebut Dandim 1504/Ambon, letkol Inf Fendry, Danyonif 711/Raksatama, Letkol Inf Fanny Pantouw, Danramil Haruku, Lettu Inf Herman, wakapolsek Haruku, Para Danpos Satgas Pamrahwan Yonif 711/Rks, Paurpenrem, Lettu Inf Sumpena, Para Raja Pulau Haruku, Saniri, tokoh pemuda, dan aparat pemerintahan kecamatan Haruku. (Penrem151)
Dalam pengarahannya, Danrem memberikan masukan kepada para tokoh masyarakat tersebut tentang mekanisme penyelesaian permasalahan antar negeri dalam rangka bersatunya negeri-negeri di Pulau Haruku yang mendukung terwujudnya generasi muda yang lebih berkualitas.
"Jika ada suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat, jangan terlalu cepat untuk mengangkat parang. Tetapi hendaknya kita mengedepankan komunikasi antar pejabat negeri untuk mencari kebenaran dari fakta yang ada, sehingga dapat memutuskan langkah penyelesaian yang tepat. Jangan sampai mengorbankan masyarakat, hanya untuk membela satu orang yang ternyata bersalah." ucap Danrem.
Ada 2 cara penyelesaian yang bisa diterapkan. Yang pertama adalah dengan cara kejeluargaan dengan mengedepankan aturan negeri, serta kesepakatan-kesepakatan antar negeri dan penerapan sanksi adat secara nyata. Yang kedua yaitu apabila penyelesaian secara kekeluargaan mengalami jalan buntu, maka dilakukan penyelesaian secara hukum dengan melaporkan kepada kepolisian.
Bila mekanisme penyelesaian permasalahan ini berjalan dengan baik, maka konflik antar negeri dapat dihilangkan dan dengan demikian akan berpengaruh terhadap perkembangan generasi muda. Mereka akan lebih fokus dalam menuntut ilmu, mereka tidak perlu menyaksikan kekerasan dan dapat tumbuh sebagi pemuda pemudi Maluku yang berkarakter.
Generasi muda Maluku, khususnya di Haruku harus mendapatkan wawasan yang luas tentang kehidupan nyata yang akan mereka hadapi di dunia ini, sehingga mereka bisa berkembang dan nantinya bisa bersaing dengan pemuda lainnya. Oleh karena itu Guru-guru di sekolah dan para orang tua harus bekerjasama dalam mendidik anak-anak di sekolah dan di rumah. Lembaga pendidikan juga dapat bekerjasama dengan instansi lain untuk dapat memberi wawasan kepada anak didik seperti dengan TNI/Polri, Dinas-dinas di Pemda dll. Dengan wawasan yang luas maka generasi muda dapat memilih dan meraih cita-cita setinggi-tingginya serta nantinya berperan bukan hanya di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional dan internasional.
"Mari kita sama-sama menjaga anak kita agar lebih cerdas, mau maju dan keluar dari pemikiran-pemikiran sempit. Kita mau anak-anak kita menjadi orang yang dapat berguna dan bermanfaat bagi orang banyak seperti yang dicontohkan oleh para tokoh Maluku pendahulu kita sejak jaman kemerdekaan", pungkas Danrem.
Selain memberikan pengarahan kepada para Tokoh Masyarakat, Danrempun memberikan kesempatan untuk berdialog. Hadir dalam acara tersebut Dandim 1504/Ambon, letkol Inf Fendry, Danyonif 711/Raksatama, Letkol Inf Fanny Pantouw, Danramil Haruku, Lettu Inf Herman, wakapolsek Haruku, Para Danpos Satgas Pamrahwan Yonif 711/Rks, Paurpenrem, Lettu Inf Sumpena, Para Raja Pulau Haruku, Saniri, tokoh pemuda, dan aparat pemerintahan kecamatan Haruku. (Penrem151)