Minat Siswa di SMKN 1 Tanimbar Selatan Meningkat
pada tanggal
01 Agustus 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Minat siswa bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku kian meningkat dari tahun ke tahun.
Hal ini dikatakan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Tansel, Baltasar Buarlely, ST jumlah siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut kian meningkat dari tahun ke tahun yaitu pada pada tahun ajaran 2018 – 2019 berjumlah 250 siswa, tahun 2017 – 2018 berjumlah 290 siswa dan tahun 2018 – 2019 ini berjumlah 315 siswa.
“Kami bersyukur karena jumlah siswa tiap tahun meningkat. Kemungkinan besar kalau siswa semakin meningkat, maka kedepannya kami akan seleksi betul sehingga yang masuk ke jurusan-jurusan itu sesuai dengan kuota yang ditentukan oleh tiap-tiap jurusan dan disesuaikan dengan kondisi kelas yaitu 15 hingga 26 siswa dan tidak bisa sampai 49 siswa per kelas,” kata dia kepada Lelemuku.com, pada Jumat (20/7).
Buarlely mengungkapkan alasan mengapa SMK mulai digemari yaitu saat Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sangat memperhatikan sekolah kejuruan.
Selain itu, para siswa selain mendapatkan teori mereka pun terampil dan saat lulus mereka bisa langsung bekerja di perusahaan atau berdikari mempraktekan keterampilan masing-masing.
“SMK ini selain dia mendapat teori tapi dia juga terampil, jadi anak yang punya bakat dan minat di setiap jurusan itu memang kita perhatian. Mereka dilatih, dibina sehingga mereka jadi terampil dan satu saat misalnya mereka kuliah atau tidak kuliah mereka bisa berdikari atau kuliah sambil kerja. Lalu kebanyakkan perusahan-perusahan ini banyak yang mengambil tenaga kerjakan dari smk, maka dari situlah animo masyarakat mulai meningkat dan percaya sama smk,” ungkap dia.
Buarlely menjelaskan para siswanya diberi bekal dengan melakukan praktek langsung di perusahan bahkan di lingkungan Pemerintahan daerah (Pemda) di dalam Kota Saumlaki, Ambon maupun di luar negeri.
“Tahun kemarin provinsi kasih bantuan kapal laki, jadi kapal laki ini digunakan sekarang kelas xii untuk praktek, salah satu jurusan nikpi ini itu sekarang kan kita kerjasama dengan jepang. Jadi mereka sekarang ke luar negeri ini dan Untuk teknik computer dan jaringan kan mereka prakter sampai di makasar. Mereka yang berangkat mewakili sekolah adalah yang punya potensi, kemudian mereka yang bisa yang unggul lah dan kemampuan orang tua,” jelasnya (Eva Bembuain)
Hal ini dikatakan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Tansel, Baltasar Buarlely, ST jumlah siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut kian meningkat dari tahun ke tahun yaitu pada pada tahun ajaran 2018 – 2019 berjumlah 250 siswa, tahun 2017 – 2018 berjumlah 290 siswa dan tahun 2018 – 2019 ini berjumlah 315 siswa.
“Kami bersyukur karena jumlah siswa tiap tahun meningkat. Kemungkinan besar kalau siswa semakin meningkat, maka kedepannya kami akan seleksi betul sehingga yang masuk ke jurusan-jurusan itu sesuai dengan kuota yang ditentukan oleh tiap-tiap jurusan dan disesuaikan dengan kondisi kelas yaitu 15 hingga 26 siswa dan tidak bisa sampai 49 siswa per kelas,” kata dia kepada Lelemuku.com, pada Jumat (20/7).
Buarlely mengungkapkan alasan mengapa SMK mulai digemari yaitu saat Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sangat memperhatikan sekolah kejuruan.
Selain itu, para siswa selain mendapatkan teori mereka pun terampil dan saat lulus mereka bisa langsung bekerja di perusahaan atau berdikari mempraktekan keterampilan masing-masing.
“SMK ini selain dia mendapat teori tapi dia juga terampil, jadi anak yang punya bakat dan minat di setiap jurusan itu memang kita perhatian. Mereka dilatih, dibina sehingga mereka jadi terampil dan satu saat misalnya mereka kuliah atau tidak kuliah mereka bisa berdikari atau kuliah sambil kerja. Lalu kebanyakkan perusahan-perusahan ini banyak yang mengambil tenaga kerjakan dari smk, maka dari situlah animo masyarakat mulai meningkat dan percaya sama smk,” ungkap dia.
Buarlely menjelaskan para siswanya diberi bekal dengan melakukan praktek langsung di perusahan bahkan di lingkungan Pemerintahan daerah (Pemda) di dalam Kota Saumlaki, Ambon maupun di luar negeri.
“Tahun kemarin provinsi kasih bantuan kapal laki, jadi kapal laki ini digunakan sekarang kelas xii untuk praktek, salah satu jurusan nikpi ini itu sekarang kan kita kerjasama dengan jepang. Jadi mereka sekarang ke luar negeri ini dan Untuk teknik computer dan jaringan kan mereka prakter sampai di makasar. Mereka yang berangkat mewakili sekolah adalah yang punya potensi, kemudian mereka yang bisa yang unggul lah dan kemampuan orang tua,” jelasnya (Eva Bembuain)