Burhan Abdurahman Pimpin Penyambutan Lentera Api Asian Para Games 2018 di Ternate
pada tanggal
11 September 2018
TERNATE, LELEMUKU.COM - Setelah melewati perjalanan panjang dari kantor National Paralympic Comittee (NPC) di Jalan Ir. Sutami, Solo, Lentera Api dan Obor Asian Para Gamas 2018, Sabtu (8/9) kemarin sekira pukul 12:00 WIT, akhirnya tiba di Bandara Sultan Babullah Ternate Provinsi Maluku Utara.
Setelah melalui prosesi penjemputan di Bandara Sultan Babullah Ternate, Lentera Api dan Obor Asian Para Games langsung dibawa menuju Keraton Kesultanan Ternate.
Di Keraton, penyambutan Lentera Api Asian Para Games dilakukan dengan tarian Cakaleke, selanjutnya Lentera Api Asian Para Gamas kemudian diserahkan oleh Sekjen Inabgob Bayu Rahardian, yang juga Asdep Olahraga Layanan Khusus dan Tradisional Kemenpora, kepada Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman selaku Jogugu Kadato (Perdana Menteri Kesultanan-red) Sedangkan Obor Asian Para Games diserahkan kepada Kimalaha Marsaoly.
Selanjutnya Lentera Api dan Obor Asian Para Games diserahkan ke Fanyira Soa Ngare atau Keluarga Sultan, untuk selanjutnya di inapkan di Keraton hingga Minggu (9/9) pagi, kemudian diarak menuju ke Landmark, yang merupakan lokasi acara Asian Para Games di Ternate.
Sebelum di lepas pada, Minggu (9/9/2018) pagi pukul 08.00 WIT, berbagai acara ritual dilaksanakan di Keraton termasuk pemberian gelar Kepada Menpora Imam Nahrawi.
"Saya akan menerima obor Asian Para Games dari Menteri Pemuda dan Olahraga di depan Landmark besok. Sebelumnya Obor tersebut telah melewati beberapa pejabat tinggi Maluku Utara, seperti Kapolda, Danrem, Kejati dan Menpora. Sebelum nanti diarak ke Stadion Gelora Kie Raha yang merupakan lokasi puncak perayaan Haornas 2018," kata Walikota Ternate, Dr. H. Burhan Abdurahman, SH, MM.
Kata dia, berbagai kegiatan termasuk Sepeda Nusantara 10 Km juga akan finish di Landmark yang dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan seperti festival kuliner, promosi Asian Para Games 2018 dan berbagai acara hiburan lainnya.
"Bagi Pemkot dan seluruh masyarakat kota Ternate, kedatangan Obor Asian Para Games ini merupakan suatu kebanggaan, sekaligus kepercayaan yang sangat kuat dari pemerintah pusat, dan ini menjadi momentum untuk kebangkitan olahraga di Bumi Moloku Kie Raha," kata Wali Kota dua periode itu.
Sementara itu, Sekjen Inabgob Bayu Rahardian mengatakan, kobaran spirit api obor Asian Para Gemes 2018 dimulai dari Ternate, setelah sehari sebelumnya apinya diambil dari Merapen, Solo, Jawa Tengah yang merupakan rangkaian Games Time Asian Para Games yang puncaknya pada tanggal 6 hingga 13 Oktober di Jakarta.
"Eforia bangsa Indonesia yang mendapat peringkat ke empat di Asian Games, adalah momentum untuk semangat dan energi agar bisa berada di rengking 8 dengan harapan bisa melesat naik hingga di posisi 5 besar," kata Bayu.
Meski demikian, menurut Bayu event ini bukan semata-mata prestasi, namun lebih ke sisi humanity dengan harapan bisa sukses dari kegiatan awalnya pawai obor hingga sukses penyelenggarannya.
"Mereka yang akan bertanding di Asian Para Games, merupakan kualifikasi untuk Tokyo Paralympic Games 2020. Sukses Asian Para Games merupakan sukses Indonesia dengan harapan bisa menjadi Negara yang ramah bagi para penyandang disabilitas," pungkasnya.
Menurut JPPN.com Ratusan penari terlibat, puluhan ribu penonton datang menyaksikan dari unsur masyarakat umum dan pelajar. Mereka tak surut meski sempat ada hujan deras mengguyur.
Sutradara acara Ibrahim Yulianto mengaku puas melihat penampilan para penari. Meski ada kekhawatiran bahwa hujan deras akan menjadikan lpangan licin dan becek, pertunjukan bisa berjalan dengan lancar.
"Saya senang, meski sempat mundur dari jadwal karena hujan yang sangat deras, kegiatan tetap berjalan dengan maksimal,masyarkat pun antusias," katanya.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mengakui sempat deg-degan karena hujan tak kunjung berhenti mulai Minggu sore sampai malam hari. Tapi, dia yakin bahwa hujan bukanlah musibah, tapi rahmat dari Allah SWT.
"Ternyata acara tetap bisa berjalan, saya juga bisa merasakan hujan rahmat dari bumi Ternate ini. Sedikit basah-basahan, tapi acara tetap sukses, tetap berjalan sesuai dengan harapan, masyarakat pun senang dan terpuaskan," ungkap Imam.
Imam juga mengapresiasi adanya penghargaan yang diberikan serta tarian kolosal yang mengangkat budaya ternate dengan kemasan yang luar biasa. Konser kolosal bertajuk Timurku Indonesia Berjaya tersebut menampilkan tarian khas Ternate, Maluku Utara, dan juga sampai olahraga tradisional bambu gila.
Selain itu, ada juga penyanyi yang membuat tradisi timur kembali terangkat dengan kemasan yang apik, Yopie Latul. Pertunjukan kembang api selama 3 menit dan performa dari penyanyi Cakhra Khan, menurut Imam mampu menutup kegiatan dengan sempurna. (DiskomsandiTernate/JPNN)
Setelah melalui prosesi penjemputan di Bandara Sultan Babullah Ternate, Lentera Api dan Obor Asian Para Games langsung dibawa menuju Keraton Kesultanan Ternate.
Di Keraton, penyambutan Lentera Api Asian Para Games dilakukan dengan tarian Cakaleke, selanjutnya Lentera Api Asian Para Gamas kemudian diserahkan oleh Sekjen Inabgob Bayu Rahardian, yang juga Asdep Olahraga Layanan Khusus dan Tradisional Kemenpora, kepada Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman selaku Jogugu Kadato (Perdana Menteri Kesultanan-red) Sedangkan Obor Asian Para Games diserahkan kepada Kimalaha Marsaoly.
Selanjutnya Lentera Api dan Obor Asian Para Games diserahkan ke Fanyira Soa Ngare atau Keluarga Sultan, untuk selanjutnya di inapkan di Keraton hingga Minggu (9/9) pagi, kemudian diarak menuju ke Landmark, yang merupakan lokasi acara Asian Para Games di Ternate.
Sebelum di lepas pada, Minggu (9/9/2018) pagi pukul 08.00 WIT, berbagai acara ritual dilaksanakan di Keraton termasuk pemberian gelar Kepada Menpora Imam Nahrawi.
"Saya akan menerima obor Asian Para Games dari Menteri Pemuda dan Olahraga di depan Landmark besok. Sebelumnya Obor tersebut telah melewati beberapa pejabat tinggi Maluku Utara, seperti Kapolda, Danrem, Kejati dan Menpora. Sebelum nanti diarak ke Stadion Gelora Kie Raha yang merupakan lokasi puncak perayaan Haornas 2018," kata Walikota Ternate, Dr. H. Burhan Abdurahman, SH, MM.
Kata dia, berbagai kegiatan termasuk Sepeda Nusantara 10 Km juga akan finish di Landmark yang dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan seperti festival kuliner, promosi Asian Para Games 2018 dan berbagai acara hiburan lainnya.
"Bagi Pemkot dan seluruh masyarakat kota Ternate, kedatangan Obor Asian Para Games ini merupakan suatu kebanggaan, sekaligus kepercayaan yang sangat kuat dari pemerintah pusat, dan ini menjadi momentum untuk kebangkitan olahraga di Bumi Moloku Kie Raha," kata Wali Kota dua periode itu.
Sementara itu, Sekjen Inabgob Bayu Rahardian mengatakan, kobaran spirit api obor Asian Para Gemes 2018 dimulai dari Ternate, setelah sehari sebelumnya apinya diambil dari Merapen, Solo, Jawa Tengah yang merupakan rangkaian Games Time Asian Para Games yang puncaknya pada tanggal 6 hingga 13 Oktober di Jakarta.
"Eforia bangsa Indonesia yang mendapat peringkat ke empat di Asian Games, adalah momentum untuk semangat dan energi agar bisa berada di rengking 8 dengan harapan bisa melesat naik hingga di posisi 5 besar," kata Bayu.
Meski demikian, menurut Bayu event ini bukan semata-mata prestasi, namun lebih ke sisi humanity dengan harapan bisa sukses dari kegiatan awalnya pawai obor hingga sukses penyelenggarannya.
"Mereka yang akan bertanding di Asian Para Games, merupakan kualifikasi untuk Tokyo Paralympic Games 2020. Sukses Asian Para Games merupakan sukses Indonesia dengan harapan bisa menjadi Negara yang ramah bagi para penyandang disabilitas," pungkasnya.
Menurut JPPN.com Ratusan penari terlibat, puluhan ribu penonton datang menyaksikan dari unsur masyarakat umum dan pelajar. Mereka tak surut meski sempat ada hujan deras mengguyur.
Sutradara acara Ibrahim Yulianto mengaku puas melihat penampilan para penari. Meski ada kekhawatiran bahwa hujan deras akan menjadikan lpangan licin dan becek, pertunjukan bisa berjalan dengan lancar.
"Saya senang, meski sempat mundur dari jadwal karena hujan yang sangat deras, kegiatan tetap berjalan dengan maksimal,masyarkat pun antusias," katanya.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mengakui sempat deg-degan karena hujan tak kunjung berhenti mulai Minggu sore sampai malam hari. Tapi, dia yakin bahwa hujan bukanlah musibah, tapi rahmat dari Allah SWT.
"Ternyata acara tetap bisa berjalan, saya juga bisa merasakan hujan rahmat dari bumi Ternate ini. Sedikit basah-basahan, tapi acara tetap sukses, tetap berjalan sesuai dengan harapan, masyarakat pun senang dan terpuaskan," ungkap Imam.
Imam juga mengapresiasi adanya penghargaan yang diberikan serta tarian kolosal yang mengangkat budaya ternate dengan kemasan yang luar biasa. Konser kolosal bertajuk Timurku Indonesia Berjaya tersebut menampilkan tarian khas Ternate, Maluku Utara, dan juga sampai olahraga tradisional bambu gila.
Selain itu, ada juga penyanyi yang membuat tradisi timur kembali terangkat dengan kemasan yang apik, Yopie Latul. Pertunjukan kembang api selama 3 menit dan performa dari penyanyi Cakhra Khan, menurut Imam mampu menutup kegiatan dengan sempurna. (DiskomsandiTernate/JPNN)