Pemkot Ambon akan Gelar Kegiatan Jumpa Berlian Plus
pada tanggal
14 Februari 2019
AMBON, LELEMUKU.COM – Mengingat adanya lonjakan kasus Demam Berdarah (DBD) di awal tahun 2019, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku berencana akan menggelar Kegiatan Jumpa Berlian Plus.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat menggelar Konferensi Pers yang berlangsung di Cafe Biz Hotel, Sabtu (9/2).Dalam konferensi pers tersebut, Walikota menjelaskan, total kasus Demam Berdarah (DBD) sejak januari 2019 sampai dengan minggu pertama Februari 2019 terdapat 33 kasus, yang tersebar di tiga (3) kecamatan.
“Tiga kecamatan yang diketahui antara lain, Kecamatam Sirimau, Nusaniwe dan Teluk Ambon Baguala. Dan yang terbanyak pada Kecamatan Sirimau, yakni sebesar 15 kasus,” Jelas Walikota.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan sejauh ini adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Dinas Kesehatan sudah melakukan tindakan-tindakan dalam mencegah bertambahnya jumlah penderita DBD, yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyebab dan bagaimana cara mencegah terjadinya DBD tersebut,” ungkap Walikota.
Selain itu, Dinkes juga telah melakukan penggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Abatesasi serta Fogging/Pengasapan.
Fogging, menurut Kepala Dinas Kesehatan, dr.Wendy Pelupessy hanya bersifat pencegahan sementara, karena itu harus di tunjang dengan Abatesasi.
“Fogging atau Pengasapan hanya dapat memberantas nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk yang pada air (genangan air atau penampungan air) tidak akan mati dengan proses pengasapan. Oleh karena itu, Abatesasi perlu dilakukan untuk memberantas jentik nyamuk,” Terang Kadis.
Untuk mencegah meningkatnya kasus DBD, Dinkes Kota Ambon berencana untuk melakukan pelatihan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) kepada masyarakat serta pergerakkan PSN secara aktif dengan melibatkan seluruh masyarakat melalui kegiatan Jumpa Berlian Plus. (DiskominfoSandiAmbon)
Hal tersebut diungkapkan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat menggelar Konferensi Pers yang berlangsung di Cafe Biz Hotel, Sabtu (9/2).Dalam konferensi pers tersebut, Walikota menjelaskan, total kasus Demam Berdarah (DBD) sejak januari 2019 sampai dengan minggu pertama Februari 2019 terdapat 33 kasus, yang tersebar di tiga (3) kecamatan.
“Tiga kecamatan yang diketahui antara lain, Kecamatam Sirimau, Nusaniwe dan Teluk Ambon Baguala. Dan yang terbanyak pada Kecamatan Sirimau, yakni sebesar 15 kasus,” Jelas Walikota.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan sejauh ini adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Dinas Kesehatan sudah melakukan tindakan-tindakan dalam mencegah bertambahnya jumlah penderita DBD, yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyebab dan bagaimana cara mencegah terjadinya DBD tersebut,” ungkap Walikota.
Selain itu, Dinkes juga telah melakukan penggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Abatesasi serta Fogging/Pengasapan.
Fogging, menurut Kepala Dinas Kesehatan, dr.Wendy Pelupessy hanya bersifat pencegahan sementara, karena itu harus di tunjang dengan Abatesasi.
“Fogging atau Pengasapan hanya dapat memberantas nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk yang pada air (genangan air atau penampungan air) tidak akan mati dengan proses pengasapan. Oleh karena itu, Abatesasi perlu dilakukan untuk memberantas jentik nyamuk,” Terang Kadis.
Untuk mencegah meningkatnya kasus DBD, Dinkes Kota Ambon berencana untuk melakukan pelatihan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) kepada masyarakat serta pergerakkan PSN secara aktif dengan melibatkan seluruh masyarakat melalui kegiatan Jumpa Berlian Plus. (DiskominfoSandiAmbon)