Bentrok Bersenjata di Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh Berlanjut
pada tanggal
27 Juli 2021
BAKU, LELEMUKU.COM - Seorang prajurit Azerbaijan tewas, sementara tiga tentara Armenia terluka dalam bentrokan terbaru antar kedua negara pada Jumat, 23 Juli 2021.
Ini merupakan pertempuran terbaru usai konflik berdarah antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh tahun 2020 lalu.
Dalam beberapa hari terakhir, Azerbaijan dan Armenia secara berkala melaporkan terjadinya pelanggaran di perbatasan masing-masing.
Pernyataan kedua negara meningkatkan kekhawatiran akan meletusnya kembali konflik terbuka.
"Pada 23 Juli kemarin, tepatnya pukul 16.00, pasukan Armenia melepaskan tembakan ke arah militer Azerbaijan di sektor Kelbajar di perbatasan kedua negara," ujar Kementerian Pertahanan Azerbaijan, dilansir dari laman Shafaq, Sabtu, 24 Juli 2021.
Sementara itu Pengadilan Azerbaijan telah menghukum 13 anggota angkatan bersenjata Armenia selama enam tahun penjara setelah mereka bersalah karena melintasi perbatasan secara ilegal, kepemilikan senjata dan pelanggaran terorisme.
Tahun lalu, Azerbaijan dan Armenia berperang enam minggu, dimana pasukan Azeri mengusir pasukan etnis Armenia keluar dari petak-petak wilayah yang telah lama mereka kuasai di dalam dan sekitar kantong Nagorno-Karabakh.
Meskipun perang berakhir dengan gencatan senjata, Azerbaijan menahan lebih dari 60 anggota militer Armenia pada bulan Desember, menuduh mereka memasuki wilayah Azeri secara ilegal. Beberapa dari mereka kemudian dibebaskan.
Berdasarkan keputusan dari pengadilan kejahatan berat Azerbaijan, ke-13 pasukan militer Armenia yang dijatuhi hukuman pada minggu ini akan dideportasi setelah menjalani hukuman penjara mereka.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan membahas kembalinya prajurit dari Azerbaijan selama panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis, kantor berita Rusia TASS melaporkan.
Awal bulan ini, Azerbaijan menjatuhkan hukuman penjara kepada 14 anggota angkatan bersenjata Armenia.
Pertempuran di Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia, tetapi bentrokan di perbatasan telah berlangsung pada interval yang tidak teratur tahun ini, kadang-kadang menyebabkan korban jiwa. (Medcom/Tribunnews)