Iriana Jokowi Bagikan Sembako dan Tanam Pohon Kelapa di Kecamatan Masaran
pada tanggal
22 September 2022
SRAGEN, LELEMUKU.COM - Mengawali kunjungan kerja di Kabupaten Sragen, Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) menyerahkan bantuan sembako di Kantor Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, pada Kamis, 22 September 2022. Tiba sekitar pukul 09.20 WIB, Ibu Iriana dan Ibu Wury langsung menyapa sekaligus menyerahkan bantuan tersebut kepada para ibu hamil, para ibu balita, penyandang disabilitas, dan masyarakat lansia.
Selain menyerahkan bantuan, Ibu Iriana, Ibu Wury, dan Ibu Tri Tito Karnavian juga menanam pohon di halaman samping kantor kecamatan. Ibu Iriana menanam pohon kelapa genjah varian kuning bali, sedangkan Ibu Wury dan Ibu Tri menanam pohon alpukat varian cipedak.
“Kegiatan OASE KIM pada hari ini seperti biasanya bidang 1 sampai 5 mengadakan acara. Tadi berjumpa dengan ibu hamil, orang-orang tidak mampu, lansia, dan juga penanaman pohon kelapa juga alpukat, dan semua pembagian bibit ada 1.000 kelapa dan 1.000 alpukat,” ujar Ibu Iriana dalam keterangannya selepas acara di Sentra Batik Windasari.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Bidang 5 OASE KIM Ayun Sri Syahrul Yasin, menjelaskan bahwa selain bibit kelapa genjah dan bibit alpukat, OASE KIM juga menyerahkan bibit lain untuk kelompok masyarakat dan kelompok tani setempat.
“Sesuai dengan tugas bidang 5 di OASE adalah Indonesia hijau, maka hari ini di Sragen kami menyerahkan bibit kelapa 1.000, kelapa genjah namanya, dan 1.000 juga bibit alpukat. Ada bibit cabai dan kopi, itu ditujukan untuk masyarakat atau kelompok-kelompok masyarakat, kelompok tani,”
Ayun berharap bibit yang diberikan dapat ditanam di seluruh kantor kecamatan Sragen atau bahkan di halaman rumah warga. Kelompok masyarakat dapat menanam melalui program pekarang pangan lestari (P2L) dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
“Kelompok-kelompok masyarakat yang punya kelompok tani, bisa menanam P2L, cabai, bibit cabai di kelompok-kelompok pekarangannya, kelompok masyarakat yang punya pekarangan itu menanam cabai, kemudian hasilnya dinikmati sama-sama, seperti itu,” tandasnya. (Setpres)