NATO akan Bahas Dukungan Bagi Ukraina
pada tanggal
15 Juni 2023
BRUSSEL, LELEMUKU.COM - Menteri-menteri pertahanan NATO, Kamis (15/6), berkumpul untuk membahas hubungan mereka pada masa depan dengan Ukraina sementara perang Rusia di negara itu memupus harapan Ukraina untuk segera bergabung dengan aliansi keamanan terbesar di dunia itu.
Para menteri juga akan ikut dalam pertemuan lain di markas besar NATO yang diadakan Grup Kontak Ukraina pimpinan Amerika. Para pendukung Ukraina secara rutin hadir dalam forum tersebut untuk mencoba mendapatkan senjata dan amunisi guna membantu Ukraina melawan invasi Rusia.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan "dukungan yang telah diberikan sekutu NATO ke Ukraina selama berbulan-bulan, benar-benar membuat perbedaan di medan perang saat ini."
Pertemuan NATO itu dilakukan kurang dari sebulan sebelum Presiden Amerika Joe Biden dan mitra-mitranya berkumpul untuk pertemuan puncak di Lithuania sebagai simbol dukungan bagi Ukraina dan untuk menggarisbawahi tekad mereka untuk bertindak jika Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba memperluas perang ke arah barat.
NATO setuju pada 2008 bahwa Ukraina kelak akan bergabung dengan organisasi itu, tetapi tidak menetapkan tanggal kapan negara itu memulai pembicaraan keanggotaan.
Sementara perang berlanjut, Ukraina mengajukan "aksesi yang dipercepat" ke NATO pada 30 September.
Dengan dicaploknya Semenanjung Krimea, serta pasukan Rusia dan separatis proMoskow menguasai bagian-bagian selatan dan timur, tidak jelas seperti apa perbatasan Ukraina nantinya.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan tidak ada konsensus bagi Ukraina untuk bergabung sementara berperang dengan Rusia.
NATO juga meningkatkan hubungannya dengan Ukraina. Komisi NATO-Ukraina, yang akan bertemu Kamis malam, akan ditingkatkan menjadi Dewan NATO-Ukraina, memberi negara itu kursi yang sama di meja dengan 31 sekutu.
NATO tidak secara resmi hadir di Ukraina. Sebagai organisasi, NATO hanya memberi dukungan nonsenjata kepada Ukraina. Namun, negara-negara sekutu secara individu dan kelompok memasok senjata dan amunisi. (VOA)