BPOM Maluku Utara Gelar Razia Pil Paracetamol Caffein dan Crisoprodol di Ternate
pada tanggal
21 September 2017
TERNATE, LELEMUKU.COM - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku Utara menggelar razia di berbagai apotik untuk mengantisipasi peredaran Pil Paracetamol Caffein dan Crisoprodol (PCC) di Kota Ternate.
"Saat ini dua Apotik Ternate, yakni Kimia Farma dan Apotik Rakyat melibatkan instansi terkait," kata Kepala BPOM Malut Sarinah di Ternate, Rabu.
Dia mengatakan beredarnya pil PCC membuat BPOM langsung membentuk tim lintas sektor untuk melakukan pengawasan di sarana penyaluran obat, meskipun dalam ini tidak temukan pil tersebut.
"Pembentukan tim lintas sektor ini setelah mendengar informasi kasus PCC yang beredar di wilayah kendari Sulawesi Tenggara" ujar Sarinah kepada wartawan usai melakukan sidak.
Oleh karena itu, pihaknya mengingstruksikan seluruh unit untuk melakukan pengecekan di sarana penyaluran obat di kabupaten/kota.
Meski demikian pemantauan sejak beredarnya kasus PCC untuk Maluku Utara belum temukan dan PCC itu obat yang kandungannya sama tetapi itu sudah di tarik sejak tahun 2013, kegunaannya biasa digunakan untuk relaksasi otot, sebab fungsi utama adalah menyembuhkan sakit pinggang.
Menurutnya, dalam obat ini untuk parasetamol sebagai anagetik penghilang rasa sakit, kadisoprodol untuk relasasi otot tatapi efek sampingnya menyebabkan stimulasi, sedangkan kafein adalah susunan saraf rusak yang efek sampingnya kepada anak-anak.
Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Malut telah membentuk tim pengawasan untuk mengantisipasi peredaran obat PCC, menyusul adanya korban yang dialami anak-anak SD di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala BNN Provinsi Malut Brigjen Pol Richard Nainggolan ketika dihubungi sebelumnya mengakui, tim yang dibentuk ini untuk melacak adanya peredaran PCC di Malut.
Meskipun belum ditemukan peredaran pil PCC di Malut, namun dengan adanya informasi ini, BNNP langsung membentuk tim untuk melakukan penyelidikan dan pengawasan dilapangan terkait menyikapi peredaran Pil PCC.
Oleh karena itu, langkah antisipasi ini agar peredaran obat itu tidak masuk dan memakan korban kepada generasi Malut sehingga dilakukan kordinasikan kepada beberapa instansi seperti BPOM dan Dinas Kesehatan setempat. (antara)
"Saat ini dua Apotik Ternate, yakni Kimia Farma dan Apotik Rakyat melibatkan instansi terkait," kata Kepala BPOM Malut Sarinah di Ternate, Rabu.
Dia mengatakan beredarnya pil PCC membuat BPOM langsung membentuk tim lintas sektor untuk melakukan pengawasan di sarana penyaluran obat, meskipun dalam ini tidak temukan pil tersebut.
"Pembentukan tim lintas sektor ini setelah mendengar informasi kasus PCC yang beredar di wilayah kendari Sulawesi Tenggara" ujar Sarinah kepada wartawan usai melakukan sidak.
Oleh karena itu, pihaknya mengingstruksikan seluruh unit untuk melakukan pengecekan di sarana penyaluran obat di kabupaten/kota.
Meski demikian pemantauan sejak beredarnya kasus PCC untuk Maluku Utara belum temukan dan PCC itu obat yang kandungannya sama tetapi itu sudah di tarik sejak tahun 2013, kegunaannya biasa digunakan untuk relaksasi otot, sebab fungsi utama adalah menyembuhkan sakit pinggang.
Menurutnya, dalam obat ini untuk parasetamol sebagai anagetik penghilang rasa sakit, kadisoprodol untuk relasasi otot tatapi efek sampingnya menyebabkan stimulasi, sedangkan kafein adalah susunan saraf rusak yang efek sampingnya kepada anak-anak.
Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Malut telah membentuk tim pengawasan untuk mengantisipasi peredaran obat PCC, menyusul adanya korban yang dialami anak-anak SD di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala BNN Provinsi Malut Brigjen Pol Richard Nainggolan ketika dihubungi sebelumnya mengakui, tim yang dibentuk ini untuk melacak adanya peredaran PCC di Malut.
Meskipun belum ditemukan peredaran pil PCC di Malut, namun dengan adanya informasi ini, BNNP langsung membentuk tim untuk melakukan penyelidikan dan pengawasan dilapangan terkait menyikapi peredaran Pil PCC.
Oleh karena itu, langkah antisipasi ini agar peredaran obat itu tidak masuk dan memakan korban kepada generasi Malut sehingga dilakukan kordinasikan kepada beberapa instansi seperti BPOM dan Dinas Kesehatan setempat. (antara)