Kunjungi Enam Desa Sengketa untuk Panen Jagung, Danny Missy Dilempar
pada tanggal
01 Oktober 2017
JAILOLO, LELEMUKU.COM - Hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Pepatah ini dirasakan bupati Halmahera Barat, Danny Missy dan rombongan. Bupati mengunjungi enam desa yang disengketakan Halmahera Barat dan Halmahera Utara, tepatnya versi Halmahare Barat desa Dum-dum, kecamatan Jailolo Timur, Kamis (28/9).
Tujuan bupati dan rombongan ke desa itu dalam rangka penanam jagung. Namun bupati dan rombongan bukan dijemput baik-baik, malah disambut demo dengan membakar ban bekas dan dilempari batu. Dalam peristiwa ini, 6 Mobil Dinas (Mobdin) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halbar dan satu mobil warga mengalami kerusakan. Saat ini, pihak Kepolisian Polres Halbar sementara mendalami kasus tersebut.
Koronologis kejadian terjadi sekitar pukul 09.20 wit di Desa Dum-dum Kecamatan Jailolo Timur. Secara spontanitas masyarakat versi Halut, Desa Makaeling Kecamatan Kao Teluk menyambut demo pejabat Pemkab Halbar di wilayah 6 desa Jailolo Timur.
Aksi demo dibawah korlap Zainal Ilyas, dipicu kegiatan penanaman jagung Pemkab Halbar yang sebelumnya ditolak masyarakt versi Halut dengan memalang jalan dan membakar ban bekas. Menurut massa, aktifitas yang dilakukan Pemkab Halbar dengan dalil penanaman jagung perdana bagi mereka suatu tindakan provokasi, sebab itu melanggar diktum kesepakatan kedua kabupaten di Jakarta bersama Mendagri RI, DPD RI, bahwa Kao Teluk masuk wilayah administrasi kabupaten Halmahera Utara.
"Pemkab halbar harus tunduk dan patuh perintah UU dan peraturan pemerintah, jika ada upayakan 6 desa Jailolo Timur masuk Halbar, mestinya melalui cara elegan sebagaimana diisyaratkan UU," kata massa aksi. Sekitar pukul 09.50 wit, massa menghadang 9 unit Mobil Dinas milik Pemkab Halbar.
Dalam kondisi ini, aparat kemanan TNI Pos Dum-dum melakukan sterilisasi dan berusaha mengeluarkan mobil dari lokasi. Saat evakuasi, terjadi aksi pelemparan batu oleh orang tak dikenal (OTK) terhadap Mobil Dinas Pemkab Halbar. Enam mobil Dinas dibawah rombongan Bupati Danny Missy mengalami kerusakan, termasuk 1 mobil masyarakat sipil ikut dilempari.
Ke-7 mobil berhasil diamankan yakni mobil dinas Kabag Umum, mobil Dinas Kesehatan, mobil Dinas Naketrans, mobil dinas perhubungan, mobil dinas perpustakaan, mobil dinas RSUD Jailolo dan 1 mobil milik masyarakat sipil.
Informasi yang berhasil dihimpun dilapangan menyebutkan, 3 orang diduga pelaku sebagai otak aksi pelemparan mobil dinas rombongan Pemkab Halbar, telah diamankan jajaran kepolisian diantaranya Ruslan, Sudin Haji Samsudin dan Muhlis Ternate. Untung aparat keamanan gabungan TNI-Polri berhasil mengendalikan kondisi lapangan.
Sementara Bupati Danny Missy saat dikonfirmasi mengatakan, atas insiden itu, pihak berwajib sudah menangani sehingga bupati enggan memberikan komentar. Terpisah Kapolres Halbar, AKBP Bambang Wiriawan mengaku, kejadian di Desa Dum-dum Kecamatan Jailolo Timur, belam ada pelaku yang diamankan karena masih dilakukan pendalaman. "Belum, ada masih dalam tahap penyelidikan,” kata Kapolres. (taliabuposonline.com)
Tujuan bupati dan rombongan ke desa itu dalam rangka penanam jagung. Namun bupati dan rombongan bukan dijemput baik-baik, malah disambut demo dengan membakar ban bekas dan dilempari batu. Dalam peristiwa ini, 6 Mobil Dinas (Mobdin) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halbar dan satu mobil warga mengalami kerusakan. Saat ini, pihak Kepolisian Polres Halbar sementara mendalami kasus tersebut.
Koronologis kejadian terjadi sekitar pukul 09.20 wit di Desa Dum-dum Kecamatan Jailolo Timur. Secara spontanitas masyarakat versi Halut, Desa Makaeling Kecamatan Kao Teluk menyambut demo pejabat Pemkab Halbar di wilayah 6 desa Jailolo Timur.
Aksi demo dibawah korlap Zainal Ilyas, dipicu kegiatan penanaman jagung Pemkab Halbar yang sebelumnya ditolak masyarakt versi Halut dengan memalang jalan dan membakar ban bekas. Menurut massa, aktifitas yang dilakukan Pemkab Halbar dengan dalil penanaman jagung perdana bagi mereka suatu tindakan provokasi, sebab itu melanggar diktum kesepakatan kedua kabupaten di Jakarta bersama Mendagri RI, DPD RI, bahwa Kao Teluk masuk wilayah administrasi kabupaten Halmahera Utara.
"Pemkab halbar harus tunduk dan patuh perintah UU dan peraturan pemerintah, jika ada upayakan 6 desa Jailolo Timur masuk Halbar, mestinya melalui cara elegan sebagaimana diisyaratkan UU," kata massa aksi. Sekitar pukul 09.50 wit, massa menghadang 9 unit Mobil Dinas milik Pemkab Halbar.
Dalam kondisi ini, aparat kemanan TNI Pos Dum-dum melakukan sterilisasi dan berusaha mengeluarkan mobil dari lokasi. Saat evakuasi, terjadi aksi pelemparan batu oleh orang tak dikenal (OTK) terhadap Mobil Dinas Pemkab Halbar. Enam mobil Dinas dibawah rombongan Bupati Danny Missy mengalami kerusakan, termasuk 1 mobil masyarakat sipil ikut dilempari.
Ke-7 mobil berhasil diamankan yakni mobil dinas Kabag Umum, mobil Dinas Kesehatan, mobil Dinas Naketrans, mobil dinas perhubungan, mobil dinas perpustakaan, mobil dinas RSUD Jailolo dan 1 mobil milik masyarakat sipil.
Informasi yang berhasil dihimpun dilapangan menyebutkan, 3 orang diduga pelaku sebagai otak aksi pelemparan mobil dinas rombongan Pemkab Halbar, telah diamankan jajaran kepolisian diantaranya Ruslan, Sudin Haji Samsudin dan Muhlis Ternate. Untung aparat keamanan gabungan TNI-Polri berhasil mengendalikan kondisi lapangan.
Sementara Bupati Danny Missy saat dikonfirmasi mengatakan, atas insiden itu, pihak berwajib sudah menangani sehingga bupati enggan memberikan komentar. Terpisah Kapolres Halbar, AKBP Bambang Wiriawan mengaku, kejadian di Desa Dum-dum Kecamatan Jailolo Timur, belam ada pelaku yang diamankan karena masih dilakukan pendalaman. "Belum, ada masih dalam tahap penyelidikan,” kata Kapolres. (taliabuposonline.com)