Said Assagaf Minta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Maluku Jadi Solusi
pada tanggal
01 Oktober 2017
AMBON,LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Said Assagaff meminta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wilayah Maluku memberi solusi terhadap beberapa problem keumatan, kemasyarakatan, kedaerahan, kebangsaan dan kenegaraan di daerah ini.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Assagaff dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Staf ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Abdul Halim Daties, pada Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Lembaga Dakwah lslam Indonesia (LDII) Provinsi Maluku, di Gedung Nelayan, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui, Ambon, Senin (25/9/2017).
"Muswil VI LDII Provinsi Maluku adalah sebuah forum strategis karena memiliki kewenangan penting, yang tidak saja berkaitan dengan urusan internal organisasi LDII, tapi juga dengan urusan eksternal LDII," ujar Assagaff.
Secara internal forum Muswil ini, menurut Assagaff, diharapkan mampu memberi kontribusi signifikan terhadap penguatan dan pengembangan organisasi agar bisa terus eksis dan survive secara berkelanjutan.
Sementara, secara eksternal, dia menyebutkan, Muswil ini diharapkan juga memosisikan LDII sebagai organisasi yang mampu membangun kemitraan yang baik, bekerja secara berjejaringan dan berkontribusi aktif dalam mendorong proses pembangunan.
"Kearah itu, menurut saya, LDII harus bisa menjawab tiga hal. Pertama, bagaimana agar LDII menjadi organisasi dakwah yang diperhitungkan dalam penumbuhan, pengembangan dan penguatan kesadaran beragama yang inklusif, toleran dan washatiyah di kalangan umat Islam di Maluku," tuturnya.
Kedua, lanjut Assagaff, bagaimana agar LDII mampu mengembangkan dakwah yang berbasis pada sinergi nilai-nilai universal lslam dan nilai-nilai universal khazanah lokal Maluku.
Sedangkan yang ketiga, menurut Assagaff, bagiamana agar LDII bisa bertumbuh dan berkembang menjadi organisasi dakwah yang kuat, mandiri, modern dan profesional.
"Jika LDII mampu memberi respon terhadap ketiga hal solutif itu, maka saya sangat yakin LDII akan menjadi sebuah organisasi dakwah yang hebat dan diakui," tandasnya.
Tentu, lanjut Assagaff, tidak saja di Maluku, tapi juga level nasional dan bahkan internasional. (KabarDariMaluku)
Hal tersebut disampaikan Gubernur Assagaff dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Staf ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Abdul Halim Daties, pada Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Lembaga Dakwah lslam Indonesia (LDII) Provinsi Maluku, di Gedung Nelayan, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui, Ambon, Senin (25/9/2017).
"Muswil VI LDII Provinsi Maluku adalah sebuah forum strategis karena memiliki kewenangan penting, yang tidak saja berkaitan dengan urusan internal organisasi LDII, tapi juga dengan urusan eksternal LDII," ujar Assagaff.
Secara internal forum Muswil ini, menurut Assagaff, diharapkan mampu memberi kontribusi signifikan terhadap penguatan dan pengembangan organisasi agar bisa terus eksis dan survive secara berkelanjutan.
Sementara, secara eksternal, dia menyebutkan, Muswil ini diharapkan juga memosisikan LDII sebagai organisasi yang mampu membangun kemitraan yang baik, bekerja secara berjejaringan dan berkontribusi aktif dalam mendorong proses pembangunan.
"Kearah itu, menurut saya, LDII harus bisa menjawab tiga hal. Pertama, bagaimana agar LDII menjadi organisasi dakwah yang diperhitungkan dalam penumbuhan, pengembangan dan penguatan kesadaran beragama yang inklusif, toleran dan washatiyah di kalangan umat Islam di Maluku," tuturnya.
Kedua, lanjut Assagaff, bagaimana agar LDII mampu mengembangkan dakwah yang berbasis pada sinergi nilai-nilai universal lslam dan nilai-nilai universal khazanah lokal Maluku.
Sedangkan yang ketiga, menurut Assagaff, bagiamana agar LDII bisa bertumbuh dan berkembang menjadi organisasi dakwah yang kuat, mandiri, modern dan profesional.
"Jika LDII mampu memberi respon terhadap ketiga hal solutif itu, maka saya sangat yakin LDII akan menjadi sebuah organisasi dakwah yang hebat dan diakui," tandasnya.
Tentu, lanjut Assagaff, tidak saja di Maluku, tapi juga level nasional dan bahkan internasional. (KabarDariMaluku)