TNI AL Gelar Operasi Bakti Bedah Desa di Pulau Marsela
pada tanggal
10 September 2017
SAUMLAKI - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) sejak 2 Agustus hingga 4 September 2017 menggelar operasi bakti bedah desa pesisir ketiga tahun 2017, dipusatkan di desa Letalola Besar, Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Operasi itu ditutup dengan pelaksanaan serangkaian kegiatan dalam acara puncak peresmian yang bertempat di pelataran SD Kristen Letalola, Senin (4/9).
Komandan TNI Pangkalan Saumlaki, Letkol Laut (P). Wirawan Adi Prasetya dalam laporannya pada acara tersebut menjelaskan bahwa program pembinaan desa pesisir di Letalola Besar dilaksanakan secara fisik dan non fisik.
Kegiatan mencakup pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni sebanyak lima unit di desa Letalola Besar dan di dusun Wily, pembangunan satu unit Gereja Protestan Maluku sehingga layak digunakan untuk ibadah oleh warga, renovasi SD Kristen Letalola Besar, renovasi sumber air serta pembangunan sarana prasarana pendukung, dan renovasi Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) Letalola Besar.
"Kegiatan non fisik berupa pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di desa Latalola Besar dan di atas KRI dr.Soeharso, berupa pelayanan kesehatan umum, gigi dan khitanan massal, dimana para pasien berasal dari kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan sejumlah pasien dari kecamatan Pulau Marsela, Kabupaten MBD," kata Danlanal Wirawan.
Selain itu, TNI AL juga melaksanakan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat, penyuluhan tentang kesadaran bela Negara, dan penyuluhan tentang budi daya rumput laut.
Membagi paket sembako sebanyak 950 paket bagi masyarakat, 250 paket buku tulis dan 250 paket tas sekolah bagi siswa SD-SMP dan SMA sekecamatan Pulau Marsela.
Selanjutnya, memberikan material bangunan kepada GPM Betania di desa Bululora, dan menyediakan pasokan air bersih di atas KRI Tungkul kepada warga di wilayah itu yang mengalami krisis air bersih.
Sekretaris Daerah MBD, A. Siamiloy dalam sambutannya mengapresiasi pihak TNI AL yang peduli kepada lebih dari 7.000 warga masyarakat di sebelas desa dan satu dusun sekecamatan Pulau Marsela.
"Kami menginginkan agar kalau dapat kegiatan semacam ini dilakukan berlanjut. Selain TNI AL, juga dari TNI AD pada tahun depan," katanya.
Sekda juga memuji Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) Petrus Fatlolon yang saat itu hadir dengan memboyong sejumlah pimpinan SKPD.
Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Romelus Far Far, juga mengapresiasi TNI AL yang telah membantu pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah pesisir, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta peduli lingkungan.
Menurut Assagaff, sebagai daerah berciri kepulauan, tentu ada konsekuensi logis berupa tantangan pembangunan, antara lain aksesibilitas atau koneksitas antarpulau masih rendah, disparitas antarwilayah sangat tinggi, penyebaran penduduk tidak merata, perbedaan kabupaten yang masuk kategori tertinggal, serta tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi.
Di samping itu, ketersediaan potensi SDA di daratan sangat terbatas namun di sisi lain potensi sumber daya kelautan sangat melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
"Saya yakin bahwa masyarakat di desa Letalola Besar dan sekitarnya merasakan manfaat yang besar dari program ini. Dengan demikian atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat di Maluku, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Staf TNI AL yang telah memprogramkan kegiatan di desa ini," katanya.
Gubernur berharap program ini akan dilaksanakan di wilayah lain di provinsi Maluku yang berada di daerah perbatasan yakni di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten kepulauan Aru.
Selain itu, TNI AL diharapkan dapat meningkatkan pengamanan wilayah perairan perbatasan melalui patroli secara rutin dan penjagaan keamanan laut untuk menghindari hal-hal yang merugikan kedaulatan NKRI.
Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana TNI. Ade Supandi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Deputi Potensi Maritim, Mayjen TNI Gatot Triswanto menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama TNI AL, Pemprov Maluku, Pemkab MBD dan pihak swasta, sebagai wujud nyata kemanunggalan TNI AL bersama rakyat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertahanan negara di laut.
"Salah satu tugas TNI AL adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut melalui pembinaan dan pemberdayaan potensi nasional di bidang maritim. Hal ini diaplikasikan dalam kegiatan pembinaan territorial meliputi pembinaan ketahanan wilayah, komunikasi soisial dan bakti TNI yang salah satunya dikemas dalam kegiatan bedah desa pesisir," katanya.
Kasal menilai, potensi kekayaan alam Indonesia sebagai Negara kepulauan terbilang besar namun belum dikelolah secara maksimal.
Untuk itu, TNI AL terus berupaya memberdayakan potensi yang ada menjadi potensi pertahanan Negara di laut, sekaligus menciptakan situasi yang kondusif untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan percepatan pembangunan di daerah pesisir, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta peduli lingkungan.
"Kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat membantu pemerintah setempat dalam melaksanakan percepatan pembangunan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta meningkatkan semangat kebangsaan, bela Negara dan cinta tanah air," kata Kasal.
Hadir dalam kegiatan itu, Para perwira tinggi Mabes TNI AL, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, Direktur Pol Air Polda Maluku, Bupati MTB, Kadis DKP Maluku, Ketua TP PKK Kabupaten MTB, Dandim 1507 Saumlaki, Sekda MBD dan beberapa staf, serta sejumlah kepala dinas dan Badan di lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat. (antara)
Operasi itu ditutup dengan pelaksanaan serangkaian kegiatan dalam acara puncak peresmian yang bertempat di pelataran SD Kristen Letalola, Senin (4/9).
Komandan TNI Pangkalan Saumlaki, Letkol Laut (P). Wirawan Adi Prasetya dalam laporannya pada acara tersebut menjelaskan bahwa program pembinaan desa pesisir di Letalola Besar dilaksanakan secara fisik dan non fisik.
Kegiatan mencakup pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni sebanyak lima unit di desa Letalola Besar dan di dusun Wily, pembangunan satu unit Gereja Protestan Maluku sehingga layak digunakan untuk ibadah oleh warga, renovasi SD Kristen Letalola Besar, renovasi sumber air serta pembangunan sarana prasarana pendukung, dan renovasi Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) Letalola Besar.
"Kegiatan non fisik berupa pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di desa Latalola Besar dan di atas KRI dr.Soeharso, berupa pelayanan kesehatan umum, gigi dan khitanan massal, dimana para pasien berasal dari kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan sejumlah pasien dari kecamatan Pulau Marsela, Kabupaten MBD," kata Danlanal Wirawan.
Selain itu, TNI AL juga melaksanakan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat, penyuluhan tentang kesadaran bela Negara, dan penyuluhan tentang budi daya rumput laut.
Membagi paket sembako sebanyak 950 paket bagi masyarakat, 250 paket buku tulis dan 250 paket tas sekolah bagi siswa SD-SMP dan SMA sekecamatan Pulau Marsela.
Selanjutnya, memberikan material bangunan kepada GPM Betania di desa Bululora, dan menyediakan pasokan air bersih di atas KRI Tungkul kepada warga di wilayah itu yang mengalami krisis air bersih.
Sekretaris Daerah MBD, A. Siamiloy dalam sambutannya mengapresiasi pihak TNI AL yang peduli kepada lebih dari 7.000 warga masyarakat di sebelas desa dan satu dusun sekecamatan Pulau Marsela.
"Kami menginginkan agar kalau dapat kegiatan semacam ini dilakukan berlanjut. Selain TNI AL, juga dari TNI AD pada tahun depan," katanya.
Sekda juga memuji Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) Petrus Fatlolon yang saat itu hadir dengan memboyong sejumlah pimpinan SKPD.
Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Romelus Far Far, juga mengapresiasi TNI AL yang telah membantu pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah pesisir, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta peduli lingkungan.
Menurut Assagaff, sebagai daerah berciri kepulauan, tentu ada konsekuensi logis berupa tantangan pembangunan, antara lain aksesibilitas atau koneksitas antarpulau masih rendah, disparitas antarwilayah sangat tinggi, penyebaran penduduk tidak merata, perbedaan kabupaten yang masuk kategori tertinggal, serta tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi.
Di samping itu, ketersediaan potensi SDA di daratan sangat terbatas namun di sisi lain potensi sumber daya kelautan sangat melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
"Saya yakin bahwa masyarakat di desa Letalola Besar dan sekitarnya merasakan manfaat yang besar dari program ini. Dengan demikian atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat di Maluku, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Staf TNI AL yang telah memprogramkan kegiatan di desa ini," katanya.
Gubernur berharap program ini akan dilaksanakan di wilayah lain di provinsi Maluku yang berada di daerah perbatasan yakni di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten kepulauan Aru.
Selain itu, TNI AL diharapkan dapat meningkatkan pengamanan wilayah perairan perbatasan melalui patroli secara rutin dan penjagaan keamanan laut untuk menghindari hal-hal yang merugikan kedaulatan NKRI.
Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana TNI. Ade Supandi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Deputi Potensi Maritim, Mayjen TNI Gatot Triswanto menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama TNI AL, Pemprov Maluku, Pemkab MBD dan pihak swasta, sebagai wujud nyata kemanunggalan TNI AL bersama rakyat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertahanan negara di laut.
"Salah satu tugas TNI AL adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut melalui pembinaan dan pemberdayaan potensi nasional di bidang maritim. Hal ini diaplikasikan dalam kegiatan pembinaan territorial meliputi pembinaan ketahanan wilayah, komunikasi soisial dan bakti TNI yang salah satunya dikemas dalam kegiatan bedah desa pesisir," katanya.
Kasal menilai, potensi kekayaan alam Indonesia sebagai Negara kepulauan terbilang besar namun belum dikelolah secara maksimal.
Untuk itu, TNI AL terus berupaya memberdayakan potensi yang ada menjadi potensi pertahanan Negara di laut, sekaligus menciptakan situasi yang kondusif untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan percepatan pembangunan di daerah pesisir, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta peduli lingkungan.
"Kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat membantu pemerintah setempat dalam melaksanakan percepatan pembangunan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta meningkatkan semangat kebangsaan, bela Negara dan cinta tanah air," kata Kasal.
Hadir dalam kegiatan itu, Para perwira tinggi Mabes TNI AL, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, Direktur Pol Air Polda Maluku, Bupati MTB, Kadis DKP Maluku, Ketua TP PKK Kabupaten MTB, Dandim 1507 Saumlaki, Sekda MBD dan beberapa staf, serta sejumlah kepala dinas dan Badan di lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat. (antara)