Bank BRI, BNI, Mandiri, dan Artha Graha Dukung Kredit Usaha Rakyat di Maluku
pada tanggal
03 Oktober 2017
AMBON - Kebijakan pemerintah terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK) di Maluku. Empat bank pelaksana KUR yang mampu membiayai ribuan UMK di Maluku. Tercatat hingga Agustus 2017, sebanyak 27.340 debitur pengusaha di 11 kabupaten/kota se Maluku telah menikmati penyaluran kredit, dengan bunga sebesar 9 persen.
“KUR telah mampu biayai pengusaha mikro dan kecil di Maluku dengan bungah hanya 9 persen dan baki debet penyaluran KUR sebesar Rp 408 miliar,” kata Kepala OJK Provinsi Maluku, Bambang Hermanto kepada wartawan dalam media update di Kantor OJK Maluku, Selasa (3/9). Baki debet adalah saldo pokok dari plafon pinjaman yang telah disepakati dalam perjanjian kredit dan biasanya akan berkurang jika angsuran rutin dilakukan atau sesuai jadwal pembayaran oleh debitur.
Bambang menyebutkan, ada empat bank di Maluku yang membantu pengusaha mikro dan kecil menyalurkan KUR yakni, Bank BRI, BNI, Mandiri, dan Artha Graha. Ia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari bank-bank pelaksana KUR, jumlah debitur Agustus 2017 telah meningkat dibandingkan dengan tahun 2016. “Pertumbuhan KUR yang signifikan tersebut diimbangi dengan kualitas kredit yang terjaga cukup baik dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,30 persen,” kata Bambang.
Sedangkan penyaluran KUR terbesar, kata Bambang, berada pada KUR Mikro yakni sebesar Rp. 279,69 Miliar atau 68,60 persen dari total penyaluran KUR. “Pencapaian tersebut diharapkan dapat terus berlanjut guna pengembangan ekonomi di Provinsi Maluku, selain itu juga pembiayaan oleh perbankan kepada sektor produktif merupakan motor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi tingkat kemiskinan,” kata Bambang.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah telah menaikan target penyaluran KUR pertahun dari 100 triliun pada tahun 2016 menjadi 110 triliun pada 2017. “Dengan peningkatan target ini, penyaluran KUR di Maluku ini perlu menjadi perhatian serius dari seluruh pihak, terutama bank penyalur, pemerintah daerah dan instansi lainnya,” terang Bambang. (terasmaluku)
“KUR telah mampu biayai pengusaha mikro dan kecil di Maluku dengan bungah hanya 9 persen dan baki debet penyaluran KUR sebesar Rp 408 miliar,” kata Kepala OJK Provinsi Maluku, Bambang Hermanto kepada wartawan dalam media update di Kantor OJK Maluku, Selasa (3/9). Baki debet adalah saldo pokok dari plafon pinjaman yang telah disepakati dalam perjanjian kredit dan biasanya akan berkurang jika angsuran rutin dilakukan atau sesuai jadwal pembayaran oleh debitur.
Bambang menyebutkan, ada empat bank di Maluku yang membantu pengusaha mikro dan kecil menyalurkan KUR yakni, Bank BRI, BNI, Mandiri, dan Artha Graha. Ia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari bank-bank pelaksana KUR, jumlah debitur Agustus 2017 telah meningkat dibandingkan dengan tahun 2016. “Pertumbuhan KUR yang signifikan tersebut diimbangi dengan kualitas kredit yang terjaga cukup baik dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,30 persen,” kata Bambang.
Sedangkan penyaluran KUR terbesar, kata Bambang, berada pada KUR Mikro yakni sebesar Rp. 279,69 Miliar atau 68,60 persen dari total penyaluran KUR. “Pencapaian tersebut diharapkan dapat terus berlanjut guna pengembangan ekonomi di Provinsi Maluku, selain itu juga pembiayaan oleh perbankan kepada sektor produktif merupakan motor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi tingkat kemiskinan,” kata Bambang.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah telah menaikan target penyaluran KUR pertahun dari 100 triliun pada tahun 2016 menjadi 110 triliun pada 2017. “Dengan peningkatan target ini, penyaluran KUR di Maluku ini perlu menjadi perhatian serius dari seluruh pihak, terutama bank penyalur, pemerintah daerah dan instansi lainnya,” terang Bambang. (terasmaluku)