Kabupaten Seram Bagian Barat Jadi Lokasi ke 25 Penerapan Program BBM Satu Harga
pada tanggal
03 Oktober 2017
PIRU, LELEMUKU.COM - Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku menjadi lokasi ke-25 yang menerapkan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga.
Dimana, sebagai realisasinya, Senin (2/10) kemarin Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral (ESDM), Ego Syahrial, Kepala Badan Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Fanshurullah Asa, SVP Fuel & Marketing Distribution PT Pertamina (Persero) Gigih Wahyu Hari Irianto, Bupati Seram Bagian Barat M Yasin Payapo, dan Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends melakukan peresmian BBM Satu Harga dilaksanakan di Dusun Wailey, Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB.
Pasca peresmian itu, harga Premium yang sebelumnya bisa mencapai Rp 12.000/liter di wilayah tersebut, kini sudah bisa didapatkan seharga Rp 6.450/liter. Karena disaat yang bersamaan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dikecamatan Amalatu juga resmi dibuka.
Bupati SBB, M. Yasin Payapo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kebijakan ini dalam merealisasikan program BBM Satu Harga itu di SBB, terutama di Kecamatan Amalatu.
"Warga Amalatu merasa sangat bersyukur atas kehadiran SPBU disini, sehingga masyarakat dapat menikmati BBM premium dengan harga Rp6.450/liter dan solar seharga Rp5.150/liter. Tentunya hal ini akan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan dalam membeli BBM," kata Yasin.
Program BBM Satu Harga merupakan program pemerintah yang ditugaskan ke Pertamina. Untuk tahun 2017, ada 54 lokasi 3T (terluar, terdepan, tertinggal) yang ditargetkan menjadi target BBM Satu Harga.
SVP Fuel & Marketing Distribution PT Pertamina (Persero), Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, sampai saat ini SPBU Amalatu adalah SPBU ke-25 yang telah terbangun dari total rencana 54 Lembaga Penyalur Rencana Program BBM Satu Harga Nasional di Wilayah 3 T, untuk Pertamina MOR VIII Amalatu merupakan titik ke-13 dari total 19 Lembaga Penyalur yang akan didirikan d wilayah Maluku Papua sampai dengan akhir Tahun 2017
"Pendirian SPBU ini kami harap membawa dampak positif bagi perekonomian dan bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia, khususnya masyarakat Seram Bagian Barat, Maluku," ujar Gigih.
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial dalam sambutannya mengatakan, melalui Program BBM Satu Harga, pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. "Alhamdulillah, pada hari ini masyarakat di Amalatu akhirnya bisa menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di Jawa. Hal ini tidak lepas berkat dukungan pemerintah daerah, TNI dan Polri, serta stakeholders terkait," ujar Ego.
Dirinya menjelaskan, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional, pemerintah menugaskan Pertamina merealisasikan BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari 2017.
Sedangkan Kepala BPH Migas M.Fanshurullah Asa menegaskan bahwa pembangunam SPBU di wilayah 3 T ini bukan merupakan hal yang mudah mengingat geografis dan ongkos angkut yang tinggi, sehingga perlu dipastikan tepat sasaran peruntukannya.
“Perlu ada pengawasan dan monitoring dari Pemerintah Daerah dan Aparat agar penyaluran BBM 1 Harga ini tepat sasaran,” tutur Fanshurullah. (Kompastimur.com)
Dimana, sebagai realisasinya, Senin (2/10) kemarin Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral (ESDM), Ego Syahrial, Kepala Badan Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Fanshurullah Asa, SVP Fuel & Marketing Distribution PT Pertamina (Persero) Gigih Wahyu Hari Irianto, Bupati Seram Bagian Barat M Yasin Payapo, dan Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends melakukan peresmian BBM Satu Harga dilaksanakan di Dusun Wailey, Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB.
Pasca peresmian itu, harga Premium yang sebelumnya bisa mencapai Rp 12.000/liter di wilayah tersebut, kini sudah bisa didapatkan seharga Rp 6.450/liter. Karena disaat yang bersamaan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dikecamatan Amalatu juga resmi dibuka.
Bupati SBB, M. Yasin Payapo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kebijakan ini dalam merealisasikan program BBM Satu Harga itu di SBB, terutama di Kecamatan Amalatu.
"Warga Amalatu merasa sangat bersyukur atas kehadiran SPBU disini, sehingga masyarakat dapat menikmati BBM premium dengan harga Rp6.450/liter dan solar seharga Rp5.150/liter. Tentunya hal ini akan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan dalam membeli BBM," kata Yasin.
Program BBM Satu Harga merupakan program pemerintah yang ditugaskan ke Pertamina. Untuk tahun 2017, ada 54 lokasi 3T (terluar, terdepan, tertinggal) yang ditargetkan menjadi target BBM Satu Harga.
SVP Fuel & Marketing Distribution PT Pertamina (Persero), Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, sampai saat ini SPBU Amalatu adalah SPBU ke-25 yang telah terbangun dari total rencana 54 Lembaga Penyalur Rencana Program BBM Satu Harga Nasional di Wilayah 3 T, untuk Pertamina MOR VIII Amalatu merupakan titik ke-13 dari total 19 Lembaga Penyalur yang akan didirikan d wilayah Maluku Papua sampai dengan akhir Tahun 2017
"Pendirian SPBU ini kami harap membawa dampak positif bagi perekonomian dan bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia, khususnya masyarakat Seram Bagian Barat, Maluku," ujar Gigih.
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial dalam sambutannya mengatakan, melalui Program BBM Satu Harga, pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. "Alhamdulillah, pada hari ini masyarakat di Amalatu akhirnya bisa menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di Jawa. Hal ini tidak lepas berkat dukungan pemerintah daerah, TNI dan Polri, serta stakeholders terkait," ujar Ego.
Dirinya menjelaskan, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional, pemerintah menugaskan Pertamina merealisasikan BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari 2017.
Sedangkan Kepala BPH Migas M.Fanshurullah Asa menegaskan bahwa pembangunam SPBU di wilayah 3 T ini bukan merupakan hal yang mudah mengingat geografis dan ongkos angkut yang tinggi, sehingga perlu dipastikan tepat sasaran peruntukannya.
“Perlu ada pengawasan dan monitoring dari Pemerintah Daerah dan Aparat agar penyaluran BBM 1 Harga ini tepat sasaran,” tutur Fanshurullah. (Kompastimur.com)