Wakil Ketua DPRD Halmahera Barat, Nicodemus David Kecewa Tidak Dapat Temui Danny Missy
pada tanggal
03 Oktober 2017
JAILOLO-Wakil ketua DPRD Halmahera Barat, Nicodemus H. David, terpaksa pulang dengan kecewa. Nicodemus yang hendak menemui bupati, Danny Missy, Senin (2/10), tak diizinkan masuk ruang bupati. Padahal ia ke kantor bupati kapasitasnya wakil rakyat yang terhormat. Namun sespri sang bupati tak membolehkan masuk. Alasannya masih ada tamu. Padahal Nicodemus menunggu sejak pagi hingga sore.
Selain kecewa, Nicodemus merasa dicuekin dan tak dihargai. Padahal DPRD dan bupati adalah mitra kerja. Ia menilai bupati Danny Missy tak menghargai unsur pimpinan DPRD sehingga mengijinkan masuk.
“Foto saya wartawan, bahwa ketentuan pelayanan Bupati untuk umum jam 14.00 WIT. Sedangkan saat ini masih jam dinas, sehingga saya ingin ketemu tapi tak diijinkan. Apalagi saya ini unsur pimpinan DPRD Halbar,” tegas Nikodemus R David yang didampingi sekretaris komisi I DPRD Atus Sandiang kepada wartawan depan ruangan bupati Halbar, Senin (2/10).
Menurutnya, kedatangannya menemui bupati penting guna mempertanyakan tiga unsur pimpinan DPRD yang tak diundang setiap hajatan Pemkab Halbar. Kunjungan ke sekolah akibat gempa bumi dan penanaman jagung di desa Makaeling Jailolo Timur yang menimbulkan demonstrasi warga mengakibatkan sejumlah aset Pemkab Halbar seperti mobil dinas rusak amukan massa. “Ini sikap yang tak etis bagi seorang pimpinan (Bupati), yang enggan melayani tamu. Wakil rakyat saja begini, bagaimana rakyatnya,” sesal Nicodemus.
Nicodemus H David kesal karena tidak diberi kesempatan bertemu bupati Senin, 02 Oktober 2017. Padahal kedatangannya berkoordinasi terkait persoalan enam desa serta gempa bumi. Ia bahkan diminta antrian karena banyak tamu. Ia kesal karena jabatan yang diemban sebagai unsur pimpinan DPRD.
Nicodemuis pada kesempatan itu meminta wartawan mempublikasi foto aktifitas pelayanan tamu oleh bupati yang tidak sesuai mekanisme. Sesuai aturan birokrasi, urusan dinas dan jam kerja harus didahulukan ketimbang tamu lain.
"Saya mau koordinasi terkait Enam desa yang sebelumnya menjadi persoalan saat kunjungan Bupati dan rombongan, serta masalah gempa bumi yang menimpa Halbar. Kok seperti ini keadaanya, selaku unsur pimpinan DPRD saya menyesalkan," tegasnya.
Menurutnya, Bupati Danny belakangan ini berulah, karena selain menciptakan kondisi enam desa bertambah rumit, juga membuat pernyataan liar dengan menuding DPRD dari berbagai sudut ketika ada kritikan terhadap langkah bupati. "So pigi (Pergi-Red) ke enam desa tidak pernah bilang-bilang DPRD. Nanti ada masalah baru salahkan DPRD saat ada dikritik. Ini sangat tidak etis." katanya.
Ia berjanji akan mengfungsikan kewenangan selaku legislator untuk memanggil secara resmi Bupati Danny, agar menghadapi setiap persoalan tanpa harus koordinasi terlebih dahulu. Karena, DPRD dalam kritikan tidak lain hanya untuk kemajuan pembangunan Halbar yang lebih baik.
Sementara Bupati Danny Missy mengakui ini hanya miskomunikasi. "Sebenarnya hanya miskomunikasi saat beliau (Nicodemus) mau ketemu saya, tapi belum sempat karena banyak tamu," kilah Danny
Danny mengaku tidak mengetahui Wakil Ketua DPRD, ke kantor karena banyaknya tamu yang dilayani. Mungkin kelamaan antri menimbulkan kekesalan. "Yang jelas sekarang tidak ada lagi masalah karena beliau sudah datang bertemu saya dan menyampaikan maksud bersama ketua DPRD Halbar (Julinche D Baura." Papar Bupati. Meski tidak menyebut hasil komunikasi dengan Nicodemus, bupati mengaku telah menyampaikan maksud kunjungan tersebut. (taliabuposonline.com)
Selain kecewa, Nicodemus merasa dicuekin dan tak dihargai. Padahal DPRD dan bupati adalah mitra kerja. Ia menilai bupati Danny Missy tak menghargai unsur pimpinan DPRD sehingga mengijinkan masuk.
“Foto saya wartawan, bahwa ketentuan pelayanan Bupati untuk umum jam 14.00 WIT. Sedangkan saat ini masih jam dinas, sehingga saya ingin ketemu tapi tak diijinkan. Apalagi saya ini unsur pimpinan DPRD Halbar,” tegas Nikodemus R David yang didampingi sekretaris komisi I DPRD Atus Sandiang kepada wartawan depan ruangan bupati Halbar, Senin (2/10).
Menurutnya, kedatangannya menemui bupati penting guna mempertanyakan tiga unsur pimpinan DPRD yang tak diundang setiap hajatan Pemkab Halbar. Kunjungan ke sekolah akibat gempa bumi dan penanaman jagung di desa Makaeling Jailolo Timur yang menimbulkan demonstrasi warga mengakibatkan sejumlah aset Pemkab Halbar seperti mobil dinas rusak amukan massa. “Ini sikap yang tak etis bagi seorang pimpinan (Bupati), yang enggan melayani tamu. Wakil rakyat saja begini, bagaimana rakyatnya,” sesal Nicodemus.
Nicodemus H David kesal karena tidak diberi kesempatan bertemu bupati Senin, 02 Oktober 2017. Padahal kedatangannya berkoordinasi terkait persoalan enam desa serta gempa bumi. Ia bahkan diminta antrian karena banyak tamu. Ia kesal karena jabatan yang diemban sebagai unsur pimpinan DPRD.
Nicodemuis pada kesempatan itu meminta wartawan mempublikasi foto aktifitas pelayanan tamu oleh bupati yang tidak sesuai mekanisme. Sesuai aturan birokrasi, urusan dinas dan jam kerja harus didahulukan ketimbang tamu lain.
"Saya mau koordinasi terkait Enam desa yang sebelumnya menjadi persoalan saat kunjungan Bupati dan rombongan, serta masalah gempa bumi yang menimpa Halbar. Kok seperti ini keadaanya, selaku unsur pimpinan DPRD saya menyesalkan," tegasnya.
Menurutnya, Bupati Danny belakangan ini berulah, karena selain menciptakan kondisi enam desa bertambah rumit, juga membuat pernyataan liar dengan menuding DPRD dari berbagai sudut ketika ada kritikan terhadap langkah bupati. "So pigi (Pergi-Red) ke enam desa tidak pernah bilang-bilang DPRD. Nanti ada masalah baru salahkan DPRD saat ada dikritik. Ini sangat tidak etis." katanya.
Ia berjanji akan mengfungsikan kewenangan selaku legislator untuk memanggil secara resmi Bupati Danny, agar menghadapi setiap persoalan tanpa harus koordinasi terlebih dahulu. Karena, DPRD dalam kritikan tidak lain hanya untuk kemajuan pembangunan Halbar yang lebih baik.
Sementara Bupati Danny Missy mengakui ini hanya miskomunikasi. "Sebenarnya hanya miskomunikasi saat beliau (Nicodemus) mau ketemu saya, tapi belum sempat karena banyak tamu," kilah Danny
Danny mengaku tidak mengetahui Wakil Ketua DPRD, ke kantor karena banyaknya tamu yang dilayani. Mungkin kelamaan antri menimbulkan kekesalan. "Yang jelas sekarang tidak ada lagi masalah karena beliau sudah datang bertemu saya dan menyampaikan maksud bersama ketua DPRD Halbar (Julinche D Baura." Papar Bupati. Meski tidak menyebut hasil komunikasi dengan Nicodemus, bupati mengaku telah menyampaikan maksud kunjungan tersebut. (taliabuposonline.com)