Kehadiran Kapal Lelemuku dan Tanjung Sole Dapat Tingkatkan Perekonomian Maluku
pada tanggal
19 November 2017
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemhub) menilai bantuan sarana transportasi berupa dua unit kapal feri Roll On Roll Off (RoRo) berkapasitas 500 GT untuk masyarakat Maluku dapat meningkatkan gerak ekonomi di kepulauan Maluku.
"Pemerintahan Jokowi-JK yakin dengan semakin tersambungnya antar wilayah di Provinsi Maluku, bukan hanya akan memudahkan mobilitas barang dan orang serta menurunkan biaya logistik, tapi juga akan mampu menggerakkan perekonomian di seluruh daerah di Maluku secara lebih merata," kata Menhub Budi Karya melalui akun Facebook Kemhub, Kamis (16/11).
Ia menilai Kapal Ferry RoRo Lelemuku dan Tanjung Sole yang diserahkan oleh Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Maluku di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon, Kamis (9/2) silam dalam rangkaian kunjungan kerja itu dilakukannya setelah menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2017 ini akan maksimal melayani warga Maluku.
“Dengan tambahan dua armada kapal ini, maka layanan rute Saumlaki-Adaut- Letwurung sudah bisa dioperasikan, kapal ini juga melayani rute Namlea-Manipa-Waesala,” imbuh dia.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi saat penyerahan Kapal RoRo Lelemuku menhu Budi Karya dan jajaran anggota Kabinet Kerja serta pekerja pers yang hadir saat itu. Kapal tersebut terus dioperasikan untuk melayani warga masyarakat di beberapa pulau di wilayah Maluku.
Dengan adanya penambahan dua kapal tersebut, arus barang dan orang di Provinsi Maluku bisa semakin cepat, sebagaimana komitmen dari pembangunan Tol Laut.
Pemerintah juga akan menambah tujuh rute dan 100 unit kapal untuk seluruh Indonesia. Dengan demikian, diharapkan harga kebutuhan pokok di daerah bisa semakin terjangkau.
“Ini terbukti harga terus mengalami penurunan antara 20% hingga 30% disebabkan adanya rute-rute dan kapal-kapal baru,” terang Menhub.
Selain memberikan tambahan kapal, Pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola pelabuhan dan kapal.
“Tentunya kekurangan-kekurangan lain yang masih ada terus-menerus menjadi konsen pemerintahan Jokowi-JK ke depan.” tegas Menhub Budi Karya. (Albert Batlayeri)
"Pemerintahan Jokowi-JK yakin dengan semakin tersambungnya antar wilayah di Provinsi Maluku, bukan hanya akan memudahkan mobilitas barang dan orang serta menurunkan biaya logistik, tapi juga akan mampu menggerakkan perekonomian di seluruh daerah di Maluku secara lebih merata," kata Menhub Budi Karya melalui akun Facebook Kemhub, Kamis (16/11).
Ia menilai Kapal Ferry RoRo Lelemuku dan Tanjung Sole yang diserahkan oleh Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Maluku di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon, Kamis (9/2) silam dalam rangkaian kunjungan kerja itu dilakukannya setelah menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2017 ini akan maksimal melayani warga Maluku.
“Dengan tambahan dua armada kapal ini, maka layanan rute Saumlaki-Adaut- Letwurung sudah bisa dioperasikan, kapal ini juga melayani rute Namlea-Manipa-Waesala,” imbuh dia.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi saat penyerahan Kapal RoRo Lelemuku menhu Budi Karya dan jajaran anggota Kabinet Kerja serta pekerja pers yang hadir saat itu. Kapal tersebut terus dioperasikan untuk melayani warga masyarakat di beberapa pulau di wilayah Maluku.
Dengan adanya penambahan dua kapal tersebut, arus barang dan orang di Provinsi Maluku bisa semakin cepat, sebagaimana komitmen dari pembangunan Tol Laut.
Pemerintah juga akan menambah tujuh rute dan 100 unit kapal untuk seluruh Indonesia. Dengan demikian, diharapkan harga kebutuhan pokok di daerah bisa semakin terjangkau.
“Ini terbukti harga terus mengalami penurunan antara 20% hingga 30% disebabkan adanya rute-rute dan kapal-kapal baru,” terang Menhub.
Selain memberikan tambahan kapal, Pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola pelabuhan dan kapal.
“Tentunya kekurangan-kekurangan lain yang masih ada terus-menerus menjadi konsen pemerintahan Jokowi-JK ke depan.” tegas Menhub Budi Karya. (Albert Batlayeri)