Hujan di Tanimbar Dipengaruhi Tekanan Udara Rendah
pada tanggal
04 Desember 2017
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM –Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Saumlaki menyatakan hujan yang terjadi dalam bulan Desember ini terjadi akibat tekanan udara rendah yang terjadi di Kepulauan Tanimbar.
“Ini terjadi karena adanya sistim tekanan udara rendah di Pulau Tanimbar ini,” ujar Kepala BMKG Stasiun Saumlaki, Andi Ilham Tahir kepada Lelemuku.com pada Jumat (1/12).
Ia menegaskan hal ini menjadi penyebab wilayah Kepulauan Tanimbar mengalami hujan dalam bulan Desember ini.
“Saat ini hujan terjadi karena tekanan sistim rendah di wilayah Tanimbar dan interaksi global dan regional di indonesia. Sebenarnya kita di Tanimbar ini belum masuk ke musim hujan. Sebab kalo masuk kategori musim hujan itu jika selama sepuluh hari titik hujan mencapai 50 milimeter, “ papar dia.
Dikatakan, potensi hujan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) akan bervariasi akibat sistim tekanan udara yang rendah sehingga pertumbuhan awan di MTB semakin banyak.
“Suhu permukaan air laut hangat yang mengakibatkan pada akhir tahun ini akan terjadi hujan yang bervariasi, biasanya hujan terjadi dari pagi, sore dan malam hari,” tutur dia.
Sementara untuk tinggi ombak, diakui beberapa hari yang lalu mencapai hingga 2 meter, tetapi untuk beberapa waktu kedepan sudah aman.
Ia juga memprediksi hujan yang terjadi dalam akhir tahun ini tidak berpotensi banjir. Sebab pengaruh hujan atas banjir di Saumlaki masih kecil.
“Intensitas hujan yang tinggi tidak jadi patokan utama, tetapi karena lingkungan sekitar yang pengaruhi. Karena topografi lokasi yang lebih tinggi dari permukaan air dan pembuangan air masih bagus menjadi patokan kalau ancaman banjir akibat hujan sangat kecil,” papar dia. (Albert Batlayeri)
“Ini terjadi karena adanya sistim tekanan udara rendah di Pulau Tanimbar ini,” ujar Kepala BMKG Stasiun Saumlaki, Andi Ilham Tahir kepada Lelemuku.com pada Jumat (1/12).
Ia menegaskan hal ini menjadi penyebab wilayah Kepulauan Tanimbar mengalami hujan dalam bulan Desember ini.
“Saat ini hujan terjadi karena tekanan sistim rendah di wilayah Tanimbar dan interaksi global dan regional di indonesia. Sebenarnya kita di Tanimbar ini belum masuk ke musim hujan. Sebab kalo masuk kategori musim hujan itu jika selama sepuluh hari titik hujan mencapai 50 milimeter, “ papar dia.
Dikatakan, potensi hujan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) akan bervariasi akibat sistim tekanan udara yang rendah sehingga pertumbuhan awan di MTB semakin banyak.
“Suhu permukaan air laut hangat yang mengakibatkan pada akhir tahun ini akan terjadi hujan yang bervariasi, biasanya hujan terjadi dari pagi, sore dan malam hari,” tutur dia.
Sementara untuk tinggi ombak, diakui beberapa hari yang lalu mencapai hingga 2 meter, tetapi untuk beberapa waktu kedepan sudah aman.
Ia juga memprediksi hujan yang terjadi dalam akhir tahun ini tidak berpotensi banjir. Sebab pengaruh hujan atas banjir di Saumlaki masih kecil.
“Intensitas hujan yang tinggi tidak jadi patokan utama, tetapi karena lingkungan sekitar yang pengaruhi. Karena topografi lokasi yang lebih tinggi dari permukaan air dan pembuangan air masih bagus menjadi patokan kalau ancaman banjir akibat hujan sangat kecil,” papar dia. (Albert Batlayeri)