Petrus Fatlolon Tutup 2 Toko Pengedar Barang Oplosan dan Kadaluarsa di Saumlaki
pada tanggal
04 Desember 2017
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) Petrus Fatlolon melakukan penutupan terhadap dua toko yang diketahui mengedarkan barang oplosan dan kadaluarsa pada Senin (4/12).
Menurut rilis media yang diterima Lelemuku.com penutupan dua unit usaha yakni Toko Selatan yang dimiliki oleh CV. Tanimbar Indah dan Toko Sinar Mas ini dilakukan bersamaan dengan Operasi Pasar dari tim terpadu bentukkan Pemda MTB untuk mengecek makanan, minuman dan obat-obatan yang beredar di Kota Saumlaki.
Bupati Fatlolon saat memimpin proses penutupan kedua toko secara simbolis menyatakan bahwa penutupan ini dilakukan guna menindak tegas segala upaya yang merugikan warga MTB.
“Pemerintah daerah mengambil langkah tegas atas Beras Oplosan yang semakin meresahkan masyarakat. Kami beri teguran keras dengan mencabut izin sementara usaha ini agar pelaku oplosan beras dapat jera,” tutur dia.
Dikatakan selain menutup unit usaha yang melakukan pelanggaran. Operasi Pasar ini dilakukan untuk merazia berbagai produk pangan yang diduga telah kadaluarsa pada saat Natal dan Tahun Baru sehingga warga dapat nyaman dalam mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan yang dijual di toko-toko.
“Jika ada usaha yang melakukan pelanggaran seperti ini lagi, ijinnya akan dicabut,” tutur dia.
Sementara itu operasi tim terpadu yang terdiri dari 80 orang personil pada beberapa instansi diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja, Bagian Hukum, Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian Resort MTB ini berjalan dengan aman.
Menurut rilis media yang diterima Lelemuku.com penutupan dua unit usaha yakni Toko Selatan yang dimiliki oleh CV. Tanimbar Indah dan Toko Sinar Mas ini dilakukan bersamaan dengan Operasi Pasar dari tim terpadu bentukkan Pemda MTB untuk mengecek makanan, minuman dan obat-obatan yang beredar di Kota Saumlaki.
Bupati Fatlolon saat memimpin proses penutupan kedua toko secara simbolis menyatakan bahwa penutupan ini dilakukan guna menindak tegas segala upaya yang merugikan warga MTB.
“Pemerintah daerah mengambil langkah tegas atas Beras Oplosan yang semakin meresahkan masyarakat. Kami beri teguran keras dengan mencabut izin sementara usaha ini agar pelaku oplosan beras dapat jera,” tutur dia.
Dikatakan selain menutup unit usaha yang melakukan pelanggaran. Operasi Pasar ini dilakukan untuk merazia berbagai produk pangan yang diduga telah kadaluarsa pada saat Natal dan Tahun Baru sehingga warga dapat nyaman dalam mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan yang dijual di toko-toko.
“Jika ada usaha yang melakukan pelanggaran seperti ini lagi, ijinnya akan dicabut,” tutur dia.
Sementara itu operasi tim terpadu yang terdiri dari 80 orang personil pada beberapa instansi diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja, Bagian Hukum, Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian Resort MTB ini berjalan dengan aman.
Razia ini berlangsung hingga petang hari, sementara itu ratusan produk yang kadalurasa yang disita oleh tim terpadu pada beberapa toko besar dan kios disimpan di gudang sitaan Pemda MTB. (Albert Batlayeri)