Bisnis Prostitusi di Kota Ternate Meningkat Pasca Lebaran
pada tanggal
18 Juni 2018
TERNATE, LELEMUKU.COM - Pasca lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara menjadi sasaran kehadiran wanita pekerja seks komersil (PSK) dari luar Maluku.
Menurut pemberitaan deliknews.com, peningkatan permintaan jasa prostitusi ini terlihat dari meningkatnya jumlah PSK yang mencapai 80 orang lebih. Mereka datang lewat agensinya dan ada yang datang sendiri lantaran memiliki pertemanan.
Mereka diduga menjajakan bisnisnya di tengah kota. Diantaranya kawasan Dacomib Belakang PLN, Kawasan Pelabuhan Ahmad Yani, Swering Falajawa 1 dan Bastiong.
Menurut salah seorang PSK berinisial RK (27) wanita asal Sulawesi Utara, mereka ini terkoodinir lewat agen-agen atau akrab disapa mami. Para mami lah yang menawarkan jasa ini kepada pria hidung belang.
"Ya. ada yang menjual sendiri dan ada yang ikut mami," ungkap RK di Ternate, Sabtu (16/6).
Dikatakan dia, selain menjajakkan diri di beberapa kawasan dirinya juga muncul di aplikasi BeTalk dan WhatsApp.
"Jadi mereka yang sudah tau jasa kita, tinggal kontak aja kita sepakati harga lalu masuk ke penginapan 500ribu per jam," katanya.
Selain itu RK mengaku, wanita yang asli Ternate juga ada yang menjadi PSK di daerah ini. Tetapi katanya, mereka terselubung.
"Yang asli Ternate sini juga banyak, mereka biasa main via online di BeTalk atau Whatsapp. tetapi kebanyakan, mereka melalui perantara Waria," katanya.
Para PSK ini mengaku jika usai lebaran di Ternate jumlah uang yang berputar sangat tinggi sehingga hal ini digunakkan untuk melaksanakan bisnis mereka.
Salah satu wanita berinisial NN (28) mengaku jauh-jauh datang dari Surabaya, Jawa Timur ke Ternate lantaran dikabari oleh rekannya yang sudah duluan berada di Ternate.
NN yang pernah bermukim 3 bulan di lokalisasi eks dolly sebelum akhirnya dipulangkan walikota Surabaya Tri Rismaharini ke daerahnya ini mengaku jika faktor ekonomi lah yang membawa dia ke Ternate.
"Iya karena ekonomi tidak mampu, pekerjaan juga sulit makanya saya memilih menjadi seperti ini. Biarpun orang anggapnya hina saya kan bekerja menjual diri saya karena sudah tidak ada lagi jalan yang lain," ungkapnya.
Janda beranak 3 ini mengaku jika semuan biaya hidupnya harus dipenuhi, sementara pekerjaan yang dinilai dapat dilakukan adalah kembali menjadi PSK.
"Siapa lagi kalau bukan saya yang biayai dia, mau mengharap siapa? kadang juga saya berpikir ini dosa besar tetapi anak-anak saya dan orang tua kan harus hidup," ungkap dia.
Kata NN, dia datang ke Ternate karena ada temannya yang mengundangnya memberikan tawaran banyak pria hidung belang di Ternate yang mencari PSK. Itulah kemudian membuatnya Bonek istilah Bondo Nekat ke Ternate 3 hari lalu menumpang maskapai Sriwijaya Air.
Usai datang ke Ternate, dia langsung menerima 1 tawaran dengan harga tinggi yaitu Rp750 ribu per sekali booking, sejauh ini dia baru mendapat 5 pria hidung belang.
"Harganya 750ribu, sudah termasuk dengan penginapan yang berada di sekitar pelabuhan sini. Kadang juga ada yang nawari 500ribu," ungkap dia.
Setiap malamnya, kata NN, dia berada di areal swering Falajawa. Disana ada orang yang menawarkan jasanya.
"Jadi saya hanya duduk, ada oranglah yang nawari jasa. Kalau cocok harga langsung ke penginapan. Di Ternate, sangat mudah mendapat pria hidung belang. Mungkin kata dia, disini belum ada tempat lokalisasi jadi saya ini memang PSK Liar, tetapi untuk masalah kesehatan tetap dijaga," ucapnya.
Sejauh ini, dia menarget bisa mendapat uang untuk bayar hutang dan biaya sekolah anak baru bisa kembali ke Jawa Timur lagi. (Deliknews)
Menurut pemberitaan deliknews.com, peningkatan permintaan jasa prostitusi ini terlihat dari meningkatnya jumlah PSK yang mencapai 80 orang lebih. Mereka datang lewat agensinya dan ada yang datang sendiri lantaran memiliki pertemanan.
Mereka diduga menjajakan bisnisnya di tengah kota. Diantaranya kawasan Dacomib Belakang PLN, Kawasan Pelabuhan Ahmad Yani, Swering Falajawa 1 dan Bastiong.
Menurut salah seorang PSK berinisial RK (27) wanita asal Sulawesi Utara, mereka ini terkoodinir lewat agen-agen atau akrab disapa mami. Para mami lah yang menawarkan jasa ini kepada pria hidung belang.
"Ya. ada yang menjual sendiri dan ada yang ikut mami," ungkap RK di Ternate, Sabtu (16/6).
Dikatakan dia, selain menjajakkan diri di beberapa kawasan dirinya juga muncul di aplikasi BeTalk dan WhatsApp.
"Jadi mereka yang sudah tau jasa kita, tinggal kontak aja kita sepakati harga lalu masuk ke penginapan 500ribu per jam," katanya.
Selain itu RK mengaku, wanita yang asli Ternate juga ada yang menjadi PSK di daerah ini. Tetapi katanya, mereka terselubung.
"Yang asli Ternate sini juga banyak, mereka biasa main via online di BeTalk atau Whatsapp. tetapi kebanyakan, mereka melalui perantara Waria," katanya.
Para PSK ini mengaku jika usai lebaran di Ternate jumlah uang yang berputar sangat tinggi sehingga hal ini digunakkan untuk melaksanakan bisnis mereka.
Salah satu wanita berinisial NN (28) mengaku jauh-jauh datang dari Surabaya, Jawa Timur ke Ternate lantaran dikabari oleh rekannya yang sudah duluan berada di Ternate.
NN yang pernah bermukim 3 bulan di lokalisasi eks dolly sebelum akhirnya dipulangkan walikota Surabaya Tri Rismaharini ke daerahnya ini mengaku jika faktor ekonomi lah yang membawa dia ke Ternate.
"Iya karena ekonomi tidak mampu, pekerjaan juga sulit makanya saya memilih menjadi seperti ini. Biarpun orang anggapnya hina saya kan bekerja menjual diri saya karena sudah tidak ada lagi jalan yang lain," ungkapnya.
Janda beranak 3 ini mengaku jika semuan biaya hidupnya harus dipenuhi, sementara pekerjaan yang dinilai dapat dilakukan adalah kembali menjadi PSK.
"Siapa lagi kalau bukan saya yang biayai dia, mau mengharap siapa? kadang juga saya berpikir ini dosa besar tetapi anak-anak saya dan orang tua kan harus hidup," ungkap dia.
Kata NN, dia datang ke Ternate karena ada temannya yang mengundangnya memberikan tawaran banyak pria hidung belang di Ternate yang mencari PSK. Itulah kemudian membuatnya Bonek istilah Bondo Nekat ke Ternate 3 hari lalu menumpang maskapai Sriwijaya Air.
Usai datang ke Ternate, dia langsung menerima 1 tawaran dengan harga tinggi yaitu Rp750 ribu per sekali booking, sejauh ini dia baru mendapat 5 pria hidung belang.
"Harganya 750ribu, sudah termasuk dengan penginapan yang berada di sekitar pelabuhan sini. Kadang juga ada yang nawari 500ribu," ungkap dia.
Setiap malamnya, kata NN, dia berada di areal swering Falajawa. Disana ada orang yang menawarkan jasanya.
"Jadi saya hanya duduk, ada oranglah yang nawari jasa. Kalau cocok harga langsung ke penginapan. Di Ternate, sangat mudah mendapat pria hidung belang. Mungkin kata dia, disini belum ada tempat lokalisasi jadi saya ini memang PSK Liar, tetapi untuk masalah kesehatan tetap dijaga," ucapnya.
Sejauh ini, dia menarget bisa mendapat uang untuk bayar hutang dan biaya sekolah anak baru bisa kembali ke Jawa Timur lagi. (Deliknews)