Benhur Tomi Mano Hadiri Konferensi AIDS Internasional di Amsterdam
pada tanggal
26 Juli 2018
AMSTERDAM, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua yang diwakili Walikota, Dr. Benhur Tomi Mano, MM menghadiri Konferensi AIDS Internasional (KAI) di Amsterdam, Belanda yag digelar 23-27 Juli 2018.
Walikota bersama dengan Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Provinsi Papua, ikut serta juga Kepala Daerah Kabupaten Keerom dan Kabupaten Merauke.
Provinsi Papua dianggap penting karena berkontribusi besar terhadap penanggulangan epidemi HIV – AIDS di wilayahnya sehingga dibutuhkan kehadirannya pada setiap pertemuan tingkat dunia, seperti konferensi tersebut, demi membahas issue kesehatan global.
Konferensi Aids Internasional ke-22 di Amsterdam ini bakal diikuti sekitar 30 ribuan peserta, yang merupakan para pegiat, Relawan, LSM. Termasuk para petinggi dari pemerintahan, yang selama ini berkecimpung dibidang kesehatan, utamanya dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, yang datang dari berbagai negara di dunia, tak terkecuali Provinsi Papua.
Sekretaris KPA Papua Constan Karma mengatakan kehadiran Pemerintah Papua yang diwakili KPA Papua di konferensi tersebut sangat penting guna memperoleh hal-hal baru terkait metode penanggulangan terbaru, yang dikembangkan oleh para ahli.
“Kita kali ini ingin mencoba belajar dari konferensi ini, inovasi – inovasi dan juga langkah – langkah baru untuk pencegahan HIV- AIDS dari berbagai negara lain, seperti pendapat para ahli tentang fastret 90 : 90 yang baru, perkembangan program sirkumsisi di berbagai negara, serta ARV yang rencananya akan dikembangkan melalui jarum suntik per 2 – 3 bulan,” terangnya dari Amsterdam Belanda.
Dirinya mengakui kehadiran tiga kepala daerah yang hadir yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Merauke menunjukan bahwa Papua masuk dalam zona merah. Karena perkembangan HIV AIDS dewasa ini cukup meluas, sehingga butuh kebijakan lebih dari pimpinan daerah untuk mengatasinya.
“Kehadiran mereka inikan dapat merasakan suasana bagaimana bebagai negara di dunia hadir untuk bergumul dalam penanggulangan HIV – AIDS, jadisangat baik kepala daerah bisa hadir,” ungkap mantan Sekda Papua itu.
KPA Papua akan membuka pameran yang bermaterikan program sirkumsisi, yang di nilai berhasil serta mendapat respon yang positif dari warga masyarakat di Papua. (HumasJayapura)
Walikota bersama dengan Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Provinsi Papua, ikut serta juga Kepala Daerah Kabupaten Keerom dan Kabupaten Merauke.
Provinsi Papua dianggap penting karena berkontribusi besar terhadap penanggulangan epidemi HIV – AIDS di wilayahnya sehingga dibutuhkan kehadirannya pada setiap pertemuan tingkat dunia, seperti konferensi tersebut, demi membahas issue kesehatan global.
Konferensi Aids Internasional ke-22 di Amsterdam ini bakal diikuti sekitar 30 ribuan peserta, yang merupakan para pegiat, Relawan, LSM. Termasuk para petinggi dari pemerintahan, yang selama ini berkecimpung dibidang kesehatan, utamanya dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, yang datang dari berbagai negara di dunia, tak terkecuali Provinsi Papua.
Sekretaris KPA Papua Constan Karma mengatakan kehadiran Pemerintah Papua yang diwakili KPA Papua di konferensi tersebut sangat penting guna memperoleh hal-hal baru terkait metode penanggulangan terbaru, yang dikembangkan oleh para ahli.
“Kita kali ini ingin mencoba belajar dari konferensi ini, inovasi – inovasi dan juga langkah – langkah baru untuk pencegahan HIV- AIDS dari berbagai negara lain, seperti pendapat para ahli tentang fastret 90 : 90 yang baru, perkembangan program sirkumsisi di berbagai negara, serta ARV yang rencananya akan dikembangkan melalui jarum suntik per 2 – 3 bulan,” terangnya dari Amsterdam Belanda.
Dirinya mengakui kehadiran tiga kepala daerah yang hadir yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Merauke menunjukan bahwa Papua masuk dalam zona merah. Karena perkembangan HIV AIDS dewasa ini cukup meluas, sehingga butuh kebijakan lebih dari pimpinan daerah untuk mengatasinya.
“Kehadiran mereka inikan dapat merasakan suasana bagaimana bebagai negara di dunia hadir untuk bergumul dalam penanggulangan HIV – AIDS, jadisangat baik kepala daerah bisa hadir,” ungkap mantan Sekda Papua itu.
KPA Papua akan membuka pameran yang bermaterikan program sirkumsisi, yang di nilai berhasil serta mendapat respon yang positif dari warga masyarakat di Papua. (HumasJayapura)