Dinas Kehutanan Papua Prihatin Banyak Temuan Kayu Hasil Illegal Logging
pada tanggal
30 Juli 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Dinas Kehutanan Provinsi Papua merasa prihatin dengan maraknya temuan kayu ilegal di wilayahnya. Dimana baru-baru ini pihaknya kembali menemukan ribuan batang kayu di disepanjang wilayah Kabupaten Kerom, setelah sebelumnya di tengah hutan Nimbokrang.
Ribuan kubik batang kayu tak bertuan ini ditemukan instansi kehutaan saat inspeksi mendadak (sidak) bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang didampingi aparat keamanan, mulai dari Distrik Muaratami hingga titiknol di Distrik Senggi, Kabupaten Keerom.
Hasil temuan ini selanjutnya akan menjadi laporan bagi tim dari KLHK RI, dimana instansinya segera melakukakan pemeriksaan lebih lanjut, guna mengetahui apakah kayu itu melanggar aturan atau tidak.
“Tumpukan kayu ini kalau kita lihat ada disepanjang wilayah Kabupaten Kerom yang sudah ditumpuk dipingir jalan. Kayu ini siap diangkut oleh pemiliknya. Hanya saja, kita belum bertindak tetapi harus lakukan pemeriksaan lebih dulu terhadap dokumen kepemilikannya. Kalau tidak sesuai aturan itu yang ditindak,” terangnya.
Menurut dia, inspeksi itu merupakan perintah langsung Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo, yang menginstruksikan aparatur kehutanan untuk rutin melakukan pemantauan guna mencegah aksi illegal logging.
Sebab, tindakan illegal logging ini membawa dampak yang luar biasa buruk bagi lingkungan, disampung sangat merugikan negara dan masyarakat setempat.
“Makanya, kami dari pemerintah mempunyai tanggungjawab untuk menertibkan illegal logging ini. Apalagi selama ini memang banyak laporan masyarakat terkait illegal logging di wilayah Kabupaten Keerom,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Tertib Peredaran Hasil Hutan, Direktorat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementrian KLHK , Retno Sawitri, sangat menyesalkan tindakan pembalakan hutan secara liar di Papua.
Oleh karenanya, dia berharap segera dilakukan penertiban supaya hasil hutan di Papua tetap terjaga dengan baik. (DiskominfoPapua)