Ajar Kesadaraan Lingkungan di SMKN 3 Ambon, Wutmaili Romuty Raih Penghargaan Kalpataru
pada tanggal
31 Agustus 2018
AMBON, LELEMUKU.COM – Adalah Wutmaili Romuty, Putra asal Kota Ambon yang mencatat sejarah sebagai salah satu penerima Penghargaan Kalpataru sebagai inspirator lingkungan kategori Pengabdi Lingkungan.
Penghargaan tersebut diterimanya pada Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2018 yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Taman Wisata Alam Batu Putih,Tangkoko - Bitung, Kamis (30/8).
Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden RI yang diwakili oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution.
Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Persampahan (LHP), Lucia Izaak dalam keterangannya kepada tim Media Center Diskominfo mengatakan, Wutmaili menerima penghargaan tersebut, karena dinilai telah menginisiasi penerapan teknologi sederhana, beberapa alat dan teknologi tepat guna.
Beberapa penerapan teknologi itu diantaranya, alat daur ulang limbah kertas menjadi paper block, acoustic, bahan pelepah pisang yang didaur ulang untuk pembuatan kap lampu dan kertas seni, alat pirolis sampah organik menjadi briket biomassa, Kulit Durian yang dimanfaatkan menjadi bahan baku energi terbarukan, alat digester biogas dari galon bekas, pembasmi rayap organik dengan sistem pembakaran sampah dan pemanfaatan limbah gas/asap sehingga tidak mencemari udara, alat komposter pupuk cair (uce pot), mesin gergaji limbah kayu serta modifikasi mesin bor untuk membuat kancing dari limbah tempurung kelapa.
Kadis LHP menambahkan, selain memperjuangkan lingkungan di tempat tinggalnya, Wutmaili yang berprofesi sebagai salah satu tenaga pendidik pada SMKN 3 Ambon ini tengah membangun kesadaran dan kepedulian di tingkat sekolah dengan mengembangkan materi ajar Pendidikan Berbasis Lingkungan sebagai bahan ajar guru “Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah” tingkat SD, SMP, dan SMU untuk kurikulum KTSP yang diterapkan sejak tahun 2011 dan kurikulum K-13.
Hal tersebut menurut Wutmaili, dilakukan guna memberikan perubahan nilai-nilai karakter bagi siswa-siswi tentang bagaimana menangani permasalahan sampah.
Selain Wutmaili, Penghargaan Kalpataru juga diberikan kepada 9 orang inspirator lainnya dari 9 Kabupaten/Kota, dengan kategori Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, Penyelamat Lingkungan dan Pembina Lingkungan. (DiskominfoAmbon).
Penghargaan tersebut diterimanya pada Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2018 yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Taman Wisata Alam Batu Putih,Tangkoko - Bitung, Kamis (30/8).
Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden RI yang diwakili oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution.
Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Persampahan (LHP), Lucia Izaak dalam keterangannya kepada tim Media Center Diskominfo mengatakan, Wutmaili menerima penghargaan tersebut, karena dinilai telah menginisiasi penerapan teknologi sederhana, beberapa alat dan teknologi tepat guna.
Beberapa penerapan teknologi itu diantaranya, alat daur ulang limbah kertas menjadi paper block, acoustic, bahan pelepah pisang yang didaur ulang untuk pembuatan kap lampu dan kertas seni, alat pirolis sampah organik menjadi briket biomassa, Kulit Durian yang dimanfaatkan menjadi bahan baku energi terbarukan, alat digester biogas dari galon bekas, pembasmi rayap organik dengan sistem pembakaran sampah dan pemanfaatan limbah gas/asap sehingga tidak mencemari udara, alat komposter pupuk cair (uce pot), mesin gergaji limbah kayu serta modifikasi mesin bor untuk membuat kancing dari limbah tempurung kelapa.
Kadis LHP menambahkan, selain memperjuangkan lingkungan di tempat tinggalnya, Wutmaili yang berprofesi sebagai salah satu tenaga pendidik pada SMKN 3 Ambon ini tengah membangun kesadaran dan kepedulian di tingkat sekolah dengan mengembangkan materi ajar Pendidikan Berbasis Lingkungan sebagai bahan ajar guru “Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah” tingkat SD, SMP, dan SMU untuk kurikulum KTSP yang diterapkan sejak tahun 2011 dan kurikulum K-13.
Hal tersebut menurut Wutmaili, dilakukan guna memberikan perubahan nilai-nilai karakter bagi siswa-siswi tentang bagaimana menangani permasalahan sampah.
Selain Wutmaili, Penghargaan Kalpataru juga diberikan kepada 9 orang inspirator lainnya dari 9 Kabupaten/Kota, dengan kategori Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, Penyelamat Lingkungan dan Pembina Lingkungan. (DiskominfoAmbon).