Dihantam Ombak, KMP Bandeng Tenggelam di Perairan Loloda
pada tanggal
16 Agustus 2018
TERNATE, LELEMUKU.COM - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bandeng yang berlayar dari Pelabuhan Feri Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara dengan tujuan menuju Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, dilaporkan tenggelam di perairan Kepulauan Loloda, sebelah barat Pulau Ibu pada Rabu (15/8) pukul 17.20 WIT.
Menurut Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional(Basarnas) kelas B Ternate, Muhammad Arafah, kapal feri dengan GT 457 tersebut memuat 42 orang dengan 24 penumpang, 18 orang ABK ditambah muatan 12 unit kendaraan roda empat yang terbagi atas 8 unit truk sedang dan 4 truk besar. bertolak dari pelabuhan Feri Tobelo, Selasa (14/8) malam.
Arafah mengatakan informasi tenggelamnya kapal ferri akibat dihantam ombak itu diketahui dari pihak ASDP Ternate. Dikatakan pada Rabu (15/8) sekitar pukul 15.32 WIT, Dan Pos SAR Tobelo menerima telepon dari penumpang atas nama Erwin Mahasari bahwa KMP Feri Bandeng dihantam ombak hingga tenggelam di sekitar perairan Loloda.
Menanggapi hal tersebut pihaknya langsung memerintahkan Kapal KN Padudewanata yang berada di perairan Mayau Batang Dua untuk melakukan evakuasi para korban yang berada di 40 km Barat Daya, Pulau Nama, Loloda Kepulauan, Halut.
"Jarak kami ke Loloda memakan waktu tempuh kurang lebih 5 jam. Tengah perjalanan, kami mendapatkan informasi dari Keluarga korban penumpang kapal Feri tersebut bahwa pada pukul 17.00 WIT, KMP Bandeng sudah tenggelam dan para penumpang saat ini sudah menyelamatkan diri menggunakan empat sekoci," ujarnya kepada RRI.
Selain kapal mlik basarnas, satu unit kapal lain yakni KM Kamaru turut serta membantu mengevakuasi para korban.
Sementara itu Kepala ASDP Ternate Wisnu Tjahjono saat dihubungi secara terpisah membantah KMP Bandeng tenggelam, pihaknya masih memastikan apakah terkena musibah atau tengah berlindung di salah satu pulau.
“Saya tidak bilang kalau kapalnya tenggelam. Lagi dicek dulu baru bisa menyatakan ini (tenggelam) posisinya. Karena kita lost contact dari jam 11. Saat ini Feri tersebut sedang berlindung di pulau kecil-kecil yang nggak ada sinyal,” katanya.
Wisnu menambahkan, saat ini ASDP Ternate juga mengerahkan satu kapal feri mereka bernama KMP Ngafi untuk menyusuri jejak KMP Bandeng.
“KMP Ngafi ini dari Bitung tujuan ke Tobelo, sekalian menyusuri jejak KMP Bandeng,” ujarnya.
Menurut data manifest versi ASDP penumpang KMP Bandeng semuanya berjumlah 28 orang. Kapal Feri tersebut rencannnya sekalian mau melakukan doking di Kota Bitung. (Albert Batlayeri)
Menurut Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional(Basarnas) kelas B Ternate, Muhammad Arafah, kapal feri dengan GT 457 tersebut memuat 42 orang dengan 24 penumpang, 18 orang ABK ditambah muatan 12 unit kendaraan roda empat yang terbagi atas 8 unit truk sedang dan 4 truk besar. bertolak dari pelabuhan Feri Tobelo, Selasa (14/8) malam.
Arafah mengatakan informasi tenggelamnya kapal ferri akibat dihantam ombak itu diketahui dari pihak ASDP Ternate. Dikatakan pada Rabu (15/8) sekitar pukul 15.32 WIT, Dan Pos SAR Tobelo menerima telepon dari penumpang atas nama Erwin Mahasari bahwa KMP Feri Bandeng dihantam ombak hingga tenggelam di sekitar perairan Loloda.
Menanggapi hal tersebut pihaknya langsung memerintahkan Kapal KN Padudewanata yang berada di perairan Mayau Batang Dua untuk melakukan evakuasi para korban yang berada di 40 km Barat Daya, Pulau Nama, Loloda Kepulauan, Halut.
"Jarak kami ke Loloda memakan waktu tempuh kurang lebih 5 jam. Tengah perjalanan, kami mendapatkan informasi dari Keluarga korban penumpang kapal Feri tersebut bahwa pada pukul 17.00 WIT, KMP Bandeng sudah tenggelam dan para penumpang saat ini sudah menyelamatkan diri menggunakan empat sekoci," ujarnya kepada RRI.
Selain kapal mlik basarnas, satu unit kapal lain yakni KM Kamaru turut serta membantu mengevakuasi para korban.
Sementara itu Kepala ASDP Ternate Wisnu Tjahjono saat dihubungi secara terpisah membantah KMP Bandeng tenggelam, pihaknya masih memastikan apakah terkena musibah atau tengah berlindung di salah satu pulau.
“Saya tidak bilang kalau kapalnya tenggelam. Lagi dicek dulu baru bisa menyatakan ini (tenggelam) posisinya. Karena kita lost contact dari jam 11. Saat ini Feri tersebut sedang berlindung di pulau kecil-kecil yang nggak ada sinyal,” katanya.
Wisnu menambahkan, saat ini ASDP Ternate juga mengerahkan satu kapal feri mereka bernama KMP Ngafi untuk menyusuri jejak KMP Bandeng.
“KMP Ngafi ini dari Bitung tujuan ke Tobelo, sekalian menyusuri jejak KMP Bandeng,” ujarnya.
Menurut data manifest versi ASDP penumpang KMP Bandeng semuanya berjumlah 28 orang. Kapal Feri tersebut rencannnya sekalian mau melakukan doking di Kota Bitung. (Albert Batlayeri)