Hadi Tjahjanto Undang Muhammad Reza Mangar Masuk TNI
pada tanggal
23 Agustus 2018
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Satu lagi anak yang berhasil menarik perhatian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui aksi kepahlawanan yang sama dengan aksi Johannes Adekalla (Joni), adalah Muhammad Resa Mangar (13) anak yatim piatu dari Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku yang putus sekolah.
Resa diundang secara khusus oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P. di Ruang Kerjanya, Kamis (23/08). Dalam pertemuan tersebut Panglima TNI mengatakan bahwa Resa harus tetap sekolah dan mengenai biayanya tidak perlu kuatir karena Mabes TNI akan membantu dalam membiayai sekolahnya.
Kedatangan Reza untuk bertemu Panglima TNI di Jakarta dikarenakan aksi heroiknya pada saat memanjat tiang Bendera karena putus tali bendera saat Upacara HUT ke 14 Kabupaten Kepulauan Aru pada 18 Desember 2017 di Lapangan Yos Sudarso, Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
“Bantuan yang diberikan sebesar Rp1.000.000 perbulan sampai lulus itu tidak boleh digunakan untuk beli rokok apalagi beli miras dan beli narkoba, tapi Reza harus khusus di pakai khusus untuk beli kaperluan sekolah,” harap Panglima TNI.
Panglima TNI juga mengatakan, kalau lulus sekolah, kelak mau jadi TNI atau Polri terserah Reza yang penting Reza harus sekolah.
“Kodim dan Koramil harus bisa bina semua generasi muda sehingga kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang pintar dan berguna bagi bangsa dan negara, karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa ini”, kata Panglima TNI.
Dalam hal ini Panglima TNI mengucapkan terima kasih kepada Pemda dan Komando Kewilayahan yang telah memfasilitasi Reza sehingga bisa bertemu dengan Panglima TNI di Jakarta (Mabes TNI).
Hadir dalam pertemuan tesebut Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S., Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhillah, Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo dan Danramil 1503-03 Dobo Lettu Inf Doddy Masoay.
Resa diundang secara khusus oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P. di Ruang Kerjanya, Kamis (23/08). Dalam pertemuan tersebut Panglima TNI mengatakan bahwa Resa harus tetap sekolah dan mengenai biayanya tidak perlu kuatir karena Mabes TNI akan membantu dalam membiayai sekolahnya.
Kedatangan Reza untuk bertemu Panglima TNI di Jakarta dikarenakan aksi heroiknya pada saat memanjat tiang Bendera karena putus tali bendera saat Upacara HUT ke 14 Kabupaten Kepulauan Aru pada 18 Desember 2017 di Lapangan Yos Sudarso, Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
“Bantuan yang diberikan sebesar Rp1.000.000 perbulan sampai lulus itu tidak boleh digunakan untuk beli rokok apalagi beli miras dan beli narkoba, tapi Reza harus khusus di pakai khusus untuk beli kaperluan sekolah,” harap Panglima TNI.
Panglima TNI juga mengatakan, kalau lulus sekolah, kelak mau jadi TNI atau Polri terserah Reza yang penting Reza harus sekolah.
“Kodim dan Koramil harus bisa bina semua generasi muda sehingga kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang pintar dan berguna bagi bangsa dan negara, karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa ini”, kata Panglima TNI.
Dalam hal ini Panglima TNI mengucapkan terima kasih kepada Pemda dan Komando Kewilayahan yang telah memfasilitasi Reza sehingga bisa bertemu dengan Panglima TNI di Jakarta (Mabes TNI).
Hadir dalam pertemuan tesebut Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S., Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhillah, Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo dan Danramil 1503-03 Dobo Lettu Inf Doddy Masoay.
Anak yatim piatu berumur 13 tahun yang hidup dengan neneknya ini dianggap sebagai pahlawan karena mampu memanjat tiang bendera yang menghambat jalannya prosesi HUT kabupaten paling timur di Provinsi Maluku tersebut.
Reza awalnya viral usai HUT tersebut, namun ia tenar hanya di kalangan tertentu di Kabupaten Kepulauan Aru dan dihadiahi jabatan tangan dari tiga pejabat daerah dengan total pemberian Rp150.000 sebagai ucapan terima kasih.
Setelah Joni viral pada 17 Agustus lalu, Reza pun kembali diungkit dan dibandingkan nasibnya dengan Joni yang langsung diundang Presiden Jokowi dan para menteri ke Istana Negara di Jakarta serta menonton secara langsung Pembukaan Asean Games 2018. Nasib malangnya sebagai nelayan cilik yang putus sekolah sejak kelas 4 SD ini kemudian menjadi kontras dengan apa yang dialami oleh Joni yang masih sekolah dan memiliki kedua orang tua.
Hal ini kemudian menjadi viral ditingkat nasional setelah berita tentang Reza diviralkan oleh akun instagram LambeTurah yang kemudian dipublikasikan di beberapa media massa Indonesia. Postingan LambeTurah yang disukai hingga 41 ribu kali dan dikomentari 620 orang ini meminta agar Dedy Corbuzier, sang pembawa acara Hitam Putih di stasiun televisi Trans7 dapat memanggil Reza guna diwawancarai di program tersebut.
Hal ini ditanggapi tim kreatif dengan mencari sarana
komunikasi dengan instasi terkait guna memastikan lokasi terkini Reza
dan kemudian mengajak anak tersebut agar dapat berangkat ke Jakarta
bersama pamannya.
Setelah viral Reza kemudian diundang ke salah-satu program televisi nasional di Jakarta pada Rabu (21/8) ditemani pamannya dan staff dari Kodim setempat. (Albert Batlayeri)