Kodam Pattimura Gelar Tatap Muka Keluarga Calon Bintara PK TNI AD
pada tanggal
27 Agustus 2018
AMBON, LELEMUKU.COM - Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura menggelar Acara Tatap Muka dan Pengarahan kepada Orang Tua/Wali Calon Bintara PK TNI AD TA. 2018 yang bertempat di Aula Slamet Riyadi, Makorem 151/Binaiya, dipimpin oleh Kasdam XVI/Pattimura Brigjen Brigjen TNI Asep Setia Gunawan S.I.P pada Jumat(24/08)
Kegiatan Tatap Muka ini merupakan wujud transparasi dalam penerimaan dan seleksi Calon Bintara PK TNI AD TA. 2018. Dalam penerimaan Bintara PK TNI AD tidak ada calo dan suap menyuap, panitia akan bekerja secara jujur dan benar, Kodam juga mengharap orang tua/wali mempercayakan seleksi kepada panitia. Selain itu kegiatan ini juga merupakan suatu upaya sosialisasi kepada seluruh orang tua/wali calon prajurit, sehingga diperoleh informasi yang sebenar-benarnya tentang proses penerimaan prajurit TNI di Kodam XVI/Pattimura.
Berkaitan dengan penerimaan prajurit yang sedang dilakukan, animo pendaftar Calon Bintara PK TNI AD TA. 2018 mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun lalu, hal ini menunjukkan bahwa minat pemuda di wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk menjadi prajurit cukup besar.
Berdasarkan laporan, tercatat jalur Penerimaan Reguler (Pria) sebanyak 2.958 orang (163,33%) dengan rincian di wilayah Ambon sebanyak 2.159 orang dan Ternate sebanyak 799 orang (data s.d. tanggal 21 Agustus 2018). Sedangkan jalur penerimaan Pulau Terluar (Pria) sebanyak 723 orang (172,14 %) dengan rincian Kep. Aru 150 orang, P. Buru 216 orang, Saumlaki 286 orang dan sebanyak Morotai 71 orang.
Kegiatan pemeriksaan awal meliputi beberapa aspek, yaitu yang pertama, aspek administrasi, meliputi pengecekan KTP, KK (Kartu Keluarga), ijazah, tinggi dan berat badan. Yang kedua, aspek kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan umum, bagian atas, bagian bawah, telinga, mata, gigi dan tensi. Yang ketiga aspek jasmani, meliputi pemeriksaan postur, lari selama 12 menit, pull up dan renang 50 meter. Khusus calon dari Pulau Terluar hanya melaksanakan seleksi postur.
Calon yang telah memenuhi syarat akan dikirim ke Panitia Pusat, jalur Reguler (Pria) sebanyak 300 orang. Sedangkan dari jalur seleksi Pulau Terluar (Pria) sebanyak 70 orang. Jalur Wanita Reguler sebanyak 8 orang serta jalur Unggulan Pria sebanyak 10 orang. Alokasi penerimaan untuk pendidikan calon Bintara PK TNI AD TA. 2018, jalur reguler sebanyak 150 orang. Sedangkan untuk jalur Pulau Terluar sebanyak 35 orang, jalur Wanita Reguler 4 orang serta sumber Unggulan Pria sebanyak 5 orang.
Adapun kriteria calon yang memenuhi standart Angkatan Darat yaitu calon-calon yang memiliki mental kepribadian baik dan tangguh, psikologi yang baik dan emosional yang stabil, kemampuan akademik yang mumpuni serta kesamaptaan jasmani yang prima, yang akan dididik dan dilatih menjadi Prajurit TNI AD.
“Saat ini adalah eranya keterbukaan, oleh karena itu setiap proses seleksi penerimaan prajurit harus dilakukan secara obyektif dan transparan. Hal ini dilakukan untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya praktek percaloan, salah satunya pada kegiatan seleksi calon hanya dibekali dengan barcode yang isinya hanya diketahui oleh Sekretaris Panitia Daerah”, ujar Kasdam.
“Perlu saya tegaskan, selama pelaksanaan seleksi sampai dengan masuk pendidikan calon tidak dipungut biaya apapun, anggaran kegiatan seleksi sudah didukung oleh negara. Apabila para orang tua/wali calon menemukan praktek percaloan atau dihubungi oleh oknum-oknum yang menjanjikan bisa meluluskan calon pada pelaksanaan seleksi ini, agar segera melaporkan ke Instansi Militer terdekat. Bila terbukti ada oknum prajurit yang terbukti melakukan percaloan atau bermain kolusi maka akan saya tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku”, tegas Kasdam.(Pendam16)
Kegiatan Tatap Muka ini merupakan wujud transparasi dalam penerimaan dan seleksi Calon Bintara PK TNI AD TA. 2018. Dalam penerimaan Bintara PK TNI AD tidak ada calo dan suap menyuap, panitia akan bekerja secara jujur dan benar, Kodam juga mengharap orang tua/wali mempercayakan seleksi kepada panitia. Selain itu kegiatan ini juga merupakan suatu upaya sosialisasi kepada seluruh orang tua/wali calon prajurit, sehingga diperoleh informasi yang sebenar-benarnya tentang proses penerimaan prajurit TNI di Kodam XVI/Pattimura.
Berkaitan dengan penerimaan prajurit yang sedang dilakukan, animo pendaftar Calon Bintara PK TNI AD TA. 2018 mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun lalu, hal ini menunjukkan bahwa minat pemuda di wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk menjadi prajurit cukup besar.
Berdasarkan laporan, tercatat jalur Penerimaan Reguler (Pria) sebanyak 2.958 orang (163,33%) dengan rincian di wilayah Ambon sebanyak 2.159 orang dan Ternate sebanyak 799 orang (data s.d. tanggal 21 Agustus 2018). Sedangkan jalur penerimaan Pulau Terluar (Pria) sebanyak 723 orang (172,14 %) dengan rincian Kep. Aru 150 orang, P. Buru 216 orang, Saumlaki 286 orang dan sebanyak Morotai 71 orang.
Kegiatan pemeriksaan awal meliputi beberapa aspek, yaitu yang pertama, aspek administrasi, meliputi pengecekan KTP, KK (Kartu Keluarga), ijazah, tinggi dan berat badan. Yang kedua, aspek kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan umum, bagian atas, bagian bawah, telinga, mata, gigi dan tensi. Yang ketiga aspek jasmani, meliputi pemeriksaan postur, lari selama 12 menit, pull up dan renang 50 meter. Khusus calon dari Pulau Terluar hanya melaksanakan seleksi postur.
Calon yang telah memenuhi syarat akan dikirim ke Panitia Pusat, jalur Reguler (Pria) sebanyak 300 orang. Sedangkan dari jalur seleksi Pulau Terluar (Pria) sebanyak 70 orang. Jalur Wanita Reguler sebanyak 8 orang serta jalur Unggulan Pria sebanyak 10 orang. Alokasi penerimaan untuk pendidikan calon Bintara PK TNI AD TA. 2018, jalur reguler sebanyak 150 orang. Sedangkan untuk jalur Pulau Terluar sebanyak 35 orang, jalur Wanita Reguler 4 orang serta sumber Unggulan Pria sebanyak 5 orang.
Adapun kriteria calon yang memenuhi standart Angkatan Darat yaitu calon-calon yang memiliki mental kepribadian baik dan tangguh, psikologi yang baik dan emosional yang stabil, kemampuan akademik yang mumpuni serta kesamaptaan jasmani yang prima, yang akan dididik dan dilatih menjadi Prajurit TNI AD.
“Saat ini adalah eranya keterbukaan, oleh karena itu setiap proses seleksi penerimaan prajurit harus dilakukan secara obyektif dan transparan. Hal ini dilakukan untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya praktek percaloan, salah satunya pada kegiatan seleksi calon hanya dibekali dengan barcode yang isinya hanya diketahui oleh Sekretaris Panitia Daerah”, ujar Kasdam.
“Perlu saya tegaskan, selama pelaksanaan seleksi sampai dengan masuk pendidikan calon tidak dipungut biaya apapun, anggaran kegiatan seleksi sudah didukung oleh negara. Apabila para orang tua/wali calon menemukan praktek percaloan atau dihubungi oleh oknum-oknum yang menjanjikan bisa meluluskan calon pada pelaksanaan seleksi ini, agar segera melaporkan ke Instansi Militer terdekat. Bila terbukti ada oknum prajurit yang terbukti melakukan percaloan atau bermain kolusi maka akan saya tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku”, tegas Kasdam.(Pendam16)