Presiden Joko Widodo Ikut Senam Poco-Poco Pecahkan Rekor Dunia
pada tanggal
05 Agustus 2018
JAKARTA, LELEMUKU.COM- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut berpartisipasi dalam senam poco-poco dalam rangka pemecahan rekor dunia atau Guiness World Record yang digelar Minggu (5/7) pagi di Jakarta.
Presiden Jokowi tiba di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada pukul 06.15 WIB. Kostum senam poco-poco berwarna merah-putih dikenakan Jokowi di acara ini.
Jokowi kemudian berjalan ke panggung yang telah disediakan. Acara dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Selain Jokowi, hadir juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ibu Negara Iriana, dan istri JK Mufidah Kalla, para mentri, pejabat negara, beberapa gubernur, walikota dan bupati dari penjuru Indonesia.
Presiden Jokowi tiba di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada pukul 06.15 WIB. Kostum senam poco-poco berwarna merah-putih dikenakan Jokowi di acara ini.
Jokowi kemudian berjalan ke panggung yang telah disediakan. Acara dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Selain Jokowi, hadir juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ibu Negara Iriana, dan istri JK Mufidah Kalla, para mentri, pejabat negara, beberapa gubernur, walikota dan bupati dari penjuru Indonesia.
Pemecahan rekor dunia senam poco-poco dimulai dengan penekanan bel oleh Ibu Negara Iriana bersama istri Wapres JK Mufidah Kalla, Menko PMK Puan Maharani, secara
serentak membunyikan bel di atas panggung. Senam poco-poco pun dimulai.
Pembawa acara memandu untuk dimulainya pemecahan rekor dunia yang dilakukan di kawasan Monas dan sejumlah titik di pusat Kota Jakarta
Jokowi, JK, para menteri hingga pimpinan lembaga dengan kompaknya memeragakan senam poco-poco. Begitu juga dengan para peserta lain.
Sebelum ini, geladi resik sudah dilakukan sebanyak 2 kali. Geladi resik dilakukan secara serentak.
Pembawa acara memandu untuk dimulainya pemecahan rekor dunia yang dilakukan di kawasan Monas dan sejumlah titik di pusat Kota Jakarta
Jokowi, JK, para menteri hingga pimpinan lembaga dengan kompaknya memeragakan senam poco-poco. Begitu juga dengan para peserta lain.
Sebelum ini, geladi resik sudah dilakukan sebanyak 2 kali. Geladi resik dilakukan secara serentak.
Senam poco-poco massal ini dihadiri sekitar 65 ribu orang dan digelar di sejumlah titik di Jakarta. Pemecahan rekor ini dalam rangka memeriahkan Asian Games 2018.
Rekayasa lalin juga dilakukan di 4 titik. Keempat titik tersebut antara lain di Monas, Kebon Sirih dan Sarinah, Bundaran HI, dan Simpang Susun Semanggi.
Lagu dan Tarian Poco-poco seringkali dianggap sebagai lagu dan tarian khas Minahasa, Sulawesi Utara, meski sejatinya Poco-poco berasal dari Kota Ambon, Provinsi Maluku dan dinyanyikan oleh Joppie Latul dengan logat Manado.
Tarian ini mulai populer awal tahun 2000-an dan hingga kini masih sering digelar dalam berbagai kesempatan pesta gembira di seluruh Indonesia, Asia Tenggara bahkan hingga ke Eropa, Afrika dan Amerika Serikat.
Ciri poco-poco, langkahnya patah-patah dengan arah berganti-ganti pada hitungan 1-2-3-4. Satu langkah kaki diayun ke depan, namun buru-buru mengayun lagi selangkah ke belakang seiring irama yang mudah diikuti.
Beberapa variasinya adalah mundur ke belakang satu dua langkah dan maju ke depan satu dua langkah dan badan berputar di tempat sebanyak 360 derajat. (Detik/Tempo)
Rekayasa lalin juga dilakukan di 4 titik. Keempat titik tersebut antara lain di Monas, Kebon Sirih dan Sarinah, Bundaran HI, dan Simpang Susun Semanggi.
Lagu dan Tarian Poco-poco seringkali dianggap sebagai lagu dan tarian khas Minahasa, Sulawesi Utara, meski sejatinya Poco-poco berasal dari Kota Ambon, Provinsi Maluku dan dinyanyikan oleh Joppie Latul dengan logat Manado.
Tarian ini mulai populer awal tahun 2000-an dan hingga kini masih sering digelar dalam berbagai kesempatan pesta gembira di seluruh Indonesia, Asia Tenggara bahkan hingga ke Eropa, Afrika dan Amerika Serikat.
Ciri poco-poco, langkahnya patah-patah dengan arah berganti-ganti pada hitungan 1-2-3-4. Satu langkah kaki diayun ke depan, namun buru-buru mengayun lagi selangkah ke belakang seiring irama yang mudah diikuti.
Beberapa variasinya adalah mundur ke belakang satu dua langkah dan maju ke depan satu dua langkah dan badan berputar di tempat sebanyak 360 derajat. (Detik/Tempo)