Selama 2018, Buru Selatan Tidak Angkat Pegawai K2 Baru
pada tanggal
04 Agustus 2018
NAMLEA, LELEMUKU.COM - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Provinsi Maluku, Abdul Muthalib Laitupa mengatakan pada tahun 2018 ini, tidak ada pengangkatan pegawai K2 di kabupaten tersebut
Ia menyatakan alasan pihaknya tidak mengangkat pegawai lagi karena sedang fokus dengan pengangkatan pegawai K2 hanya untuk tenaga pendidik dan kesehatan.
“Untuk pegawai K2, sampai saat ini saya belum mendapatkan informasinya jelas tapi ada informasi terbaru pegawai K2 ini difokuskan untuk Kesehatan (perawat/bidan) dan pendidikan (Guru), itu pun bagi yang ada MoU, “ ujar Muthalib pada Rabu (1/8).
Orang nomor satu di BKPSDM Bursel ini mencontohkan, K2 yang sisa ini ada yang namanya guru kemudian kesehatan di ajukan, tapi kalau kita di Bursel dari 570 K2 yang tersisa untuk sekarang guru dan kesehatan tidak ada, yang ada hanya SMA dan sarjana umum.
Abdul mengaku yang dimaksud dengan K2 ini bukan yang usulan baru, tapi K2 ini yang sudah ada sejak lama. Dan untuk kesehatan dan guru sendiri harus berijazah sarjana sesuai besik yang dibutuhkan dan telah mengabdi di Bursel sejak lama.
Dirinya membeberkan K2 Bursel yang semestinya berjumlah 702 namun setelah diverifikasi hanya tersisa 570 karena ada yang sudah pensiun, ada yang sudah meninggal.
“K2 kita tinggal 570 lebih dan rata-rata 80 persen dari itu berijazah SMA, sisanya itu sarjana umum, kalau guru sudah tidak ada di K2 karena guru sekarang pengangkatannya itu tidak lagi menggunakan ijazah D1 dan D2 tetapi dengan sarjana (S1),” kata Laitupa. (Rakyat)
Ia menyatakan alasan pihaknya tidak mengangkat pegawai lagi karena sedang fokus dengan pengangkatan pegawai K2 hanya untuk tenaga pendidik dan kesehatan.
“Untuk pegawai K2, sampai saat ini saya belum mendapatkan informasinya jelas tapi ada informasi terbaru pegawai K2 ini difokuskan untuk Kesehatan (perawat/bidan) dan pendidikan (Guru), itu pun bagi yang ada MoU, “ ujar Muthalib pada Rabu (1/8).
Orang nomor satu di BKPSDM Bursel ini mencontohkan, K2 yang sisa ini ada yang namanya guru kemudian kesehatan di ajukan, tapi kalau kita di Bursel dari 570 K2 yang tersisa untuk sekarang guru dan kesehatan tidak ada, yang ada hanya SMA dan sarjana umum.
Abdul mengaku yang dimaksud dengan K2 ini bukan yang usulan baru, tapi K2 ini yang sudah ada sejak lama. Dan untuk kesehatan dan guru sendiri harus berijazah sarjana sesuai besik yang dibutuhkan dan telah mengabdi di Bursel sejak lama.
Dirinya membeberkan K2 Bursel yang semestinya berjumlah 702 namun setelah diverifikasi hanya tersisa 570 karena ada yang sudah pensiun, ada yang sudah meninggal.
“K2 kita tinggal 570 lebih dan rata-rata 80 persen dari itu berijazah SMA, sisanya itu sarjana umum, kalau guru sudah tidak ada di K2 karena guru sekarang pengangkatannya itu tidak lagi menggunakan ijazah D1 dan D2 tetapi dengan sarjana (S1),” kata Laitupa. (Rakyat)