Soedarmo Dorong Bulog Papua Beli Hasil Bumi Masyarakat
pada tanggal
08 Agustus 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dalam waktu dekat segera mendorong kerja sama dengan Bulog Divisi Regional (Divre) Papua, agar menampung dan membeli hasil bumi masyarakat dan pedagang lokal.
Hal demikian disampaikan Penjabat Gubernur Papua Soedarmo di Jayapura, pekan lalu.
Dia memastikan sudah memberi instruksi kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar kerja sama tersebut sudah rampung pada akhir bulan ini. “Sebab kasihan sekali para mama-mama pedagang kita yang jualan sayur di pasar, kalau nanti sayurnya itu harus dibawa kembali ke rumah karena tidak laku.”
“Makanya, kita dorong kerja sama supaya Bulog beli lalu diteruskan menjual ke pasar modern. Sehingga mama-mama pedagang ini ada untung. Tapi nanti harus diatur sehingga mereka jual ke bulog dengan harga tidak terlalu mahal, begitu pula dibeli pasar modern dari Bulog dengan harga dengan tidak terlalu mahal,” terangnya.
Soedarmo yakin, jika kerja sama ini berjalan maka tak hanya perekonomian rakyat kecil tumbuh, tetapi akan membantu Bank Indonesia dan pemerintah untuk menurunkan angka inflasi (kenaikan harga barang dan jasa secara umum). Apalagi bila hal ini dapat diterapkan di seluruh kabupaten pesisir hingga pegunungan.
Tak hanya itu, Soedarmo juga mengimbau agar dewan kerajinan nasional (Dekranas) Papua agar segera dibuat semacam gedung penampungan hasil karya mama-mama. “Daripada jualan, semisal noken dari pagi sampe malam tidak ada yang beli.”
“Nah fungsinya pemerintah melalui Dekranas hadir membantu memasarkan. Kalau tidak laku tidak apa-apa kan kita membantu masyarakat. Pagi sampai malam kena debu dan panas tidak ada yang beli juga memprihatinkan,” sebutnya.
Ia juga mengharapkan pihak perbankan yang ada di Provinsi Papua dapat membantu para pedagang lokal di pinggiran jalan, melalui dana CSR.
“Tentu dengan membeli hasil kerajinan mereka. Nah supaya apa, agar bisa terjadi perputaran ekonomi. Namun sekali lagi saya ingatkan kuncinya semua ini bisa berhasil kalau ada kemauan dari kita semua untuk melakuan itu. Kan jalan suda ada tinggal kemauan.”
“Contoh kalau ada nasi tapi kita tidak mau makan maka tidak akan termakan. Ini yang saya harap ada kepudulian dari kita semua,” imbaunya. (DiskominfoPapua)
Hal demikian disampaikan Penjabat Gubernur Papua Soedarmo di Jayapura, pekan lalu.
Dia memastikan sudah memberi instruksi kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar kerja sama tersebut sudah rampung pada akhir bulan ini. “Sebab kasihan sekali para mama-mama pedagang kita yang jualan sayur di pasar, kalau nanti sayurnya itu harus dibawa kembali ke rumah karena tidak laku.”
“Makanya, kita dorong kerja sama supaya Bulog beli lalu diteruskan menjual ke pasar modern. Sehingga mama-mama pedagang ini ada untung. Tapi nanti harus diatur sehingga mereka jual ke bulog dengan harga tidak terlalu mahal, begitu pula dibeli pasar modern dari Bulog dengan harga dengan tidak terlalu mahal,” terangnya.
Soedarmo yakin, jika kerja sama ini berjalan maka tak hanya perekonomian rakyat kecil tumbuh, tetapi akan membantu Bank Indonesia dan pemerintah untuk menurunkan angka inflasi (kenaikan harga barang dan jasa secara umum). Apalagi bila hal ini dapat diterapkan di seluruh kabupaten pesisir hingga pegunungan.
Tak hanya itu, Soedarmo juga mengimbau agar dewan kerajinan nasional (Dekranas) Papua agar segera dibuat semacam gedung penampungan hasil karya mama-mama. “Daripada jualan, semisal noken dari pagi sampe malam tidak ada yang beli.”
“Nah fungsinya pemerintah melalui Dekranas hadir membantu memasarkan. Kalau tidak laku tidak apa-apa kan kita membantu masyarakat. Pagi sampai malam kena debu dan panas tidak ada yang beli juga memprihatinkan,” sebutnya.
Ia juga mengharapkan pihak perbankan yang ada di Provinsi Papua dapat membantu para pedagang lokal di pinggiran jalan, melalui dana CSR.
“Tentu dengan membeli hasil kerajinan mereka. Nah supaya apa, agar bisa terjadi perputaran ekonomi. Namun sekali lagi saya ingatkan kuncinya semua ini bisa berhasil kalau ada kemauan dari kita semua untuk melakuan itu. Kan jalan suda ada tinggal kemauan.”
“Contoh kalau ada nasi tapi kita tidak mau makan maka tidak akan termakan. Ini yang saya harap ada kepudulian dari kita semua,” imbaunya. (DiskominfoPapua)