Tim Gabungan Masih Mencari KM Kairos yang Hilang di Laut Maluku
pada tanggal
15 Agustus 2018
TERNATE, LELEMUKU.COM - Tim Gabungan Dit Polair Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) Marnit Patroli Pulau Batang dua, Lanal Ternate, Kantor SAR Ternate, Basarnas Manado, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bitung melakukan pencarian Kapal Motor (KM) Khairos yang mengalami lost contact di Pulau Mayau Batang Dua, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara sejak Minggu (13/8).
Pencarian tim gabungan terhadap kapal dengan 18 awak kapal ini mendapat info terbaru bahwa telah ditemukan di Pulau Dama, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
"Kami berkoordinasi dengan salah satu keluarga korban dan menurut informasi dari mereka bahwa KM Kairos ditemukan warga dan ditarik ke Pulau Dama," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ternate Muhamad Arafah saat dihubungi, Media Indonesia pada Rabu, (15/8).
Menurut Arafah, informasi tersebut masih belum bisa dipastikan kevalidannya. Mengingat akses komunikasi di lokasi tersebut sangat sulit. Namun mereka telah mengirimkan tim untuk mengecek ke Pulau Dama apakah benar ditemukan di sana.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait serta pemerintah di Halmahera Utara untuk bisa mengecek apakah memang betul KM Kairos telah ditemukan di sana (Pulau Dama). Nanti kami informasikan lagi kepastiannya," ungkap dia
Sementara itu upaya pencarian KM Kairos ditempat lain terus dilakukan oleh tim gabungan meski belum membuahkan hasil. Ia menyatakan pihaknya menyusuri jalur KM Kairos yang bertolak dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara menuju Pulau Mayau Batang Dua, Ternate serta pulau-pulau kecil di sekitar jalur layar. Selama perjalanan mereka menemui sejumlah kendala dalam upaya pencarian. Hal paling menjadi kendala ada kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
"Cuacanya ekstrem dengan gelombang tinggi sehingga menyulitkan tim dalam upaya pencarian KM Kairos," kata Arafah.
Selain gelombang tinggi, lanjut Arafah, kesulitan berkomunikasi juga jadi kendala. "Di perairan Batang Dua sangat susah jaringan seluler, sehingga tim kesulitan untuk berkoordinasi. Namun, kami sudah menggunakan SSB (single side band)," terangnya.
Meskipun menghadapi sejumlah kendala, Arafah memastikan operasi pencarian akan terus dilakukan hingga KM Kairos bisa ditemukan.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait masyarakt dan kapal-kapal yang berlayang di jalur Bitung-Pulau Batang Dua agara segera menginformasikan jika melihat KM Kairos," tandasnya.
Sebelumnya pencarian menggunakan Kapal KN. Pandudewanata ini difokuskan menyisir di perairan Pulau Mayau dan Pulau Tifure Batang Dua. Berdasarkan informasi dari keluarga bahwa KM Kairos diduga mengalami kandas di salah satu pulau di perairan antara Bitung-Batang Dua.
KM Kairos bertolak dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara menuju Pulau Mayau Batang Dua, Ternate, Maluku Utara. Kapal dengan ukuran kurang lebih 10 meter dan warna lambung Kuning Muda ini seharusnya diperkirakan tiba di Pulau Mayau Batang Dua pada pukul 12.00 Wita pada hari yang sama. Namun sampai Senin, 13 Agustus 2018, KM Kairos belum juga berlabuh di pelabuhan tujuan.
Kapal tersebut memuat 18 awak kapal diantaranya, nahkoda Yuniawan Sallu (43), ABK Yuswan Sallu (47), ABK Nus Nora (33), Abraham Salu (33), Darwan Pugutu (54), Tony Lupa (58), La Ode (32) dan Yohanes Pugutu (27).
Selain itu kapal tersebut ditumpangi beberapa wanita diantaranya Rini Noho (30), Rebeka Kole (52), Susan Manahampi (36), Ani Pugutu (45), Jeklin Pugutu (22), Ririn Guyen (19), Shela Pugutu (24), Lany Guyen (23), Dewi Pugutu (23) dan Regina Katty (13). (Albert Batlayeri)