British Airways Minta Maaf Setelah Data Pelanggan Diretas
pada tanggal
14 September 2018
LONDON, LELEMUKU.COM - Maskapai penerbangan asal Inggris, British Airways minta maaf setelah data pribadi kartu kredit milik ratusan ribu pelanggannya dicuri dalam rentang waktu dua minggu, Reuters melaporkan, Jumat (7/9).
Insiden tersebut adalah serangan peretasan terburuk terhadap situs web dan aplikasi milik maskapai penerbangan Inggris itu.
Perusahaan penerbangan itu menemukan pada Rabu (5/9) bahwa pemesanan tiket antara 21 Agustus dan 5 September telah disusupi dalam serangan “kriminal yang sangat canggih dan berbahaya,” kata Ketua dan Kepala Eksekutif British Airways, Alex Cruz. Pihaknya segera menghubungi para pelanggan setelah diketahui dampak dari serangan tersebut.
Sekitar 380 ribu kartu kredit dalam keadaan membahayakan, kata British Airways. Para peretas berhasil mendapatkan data-data penting yang bisa dipakai untuk mencuri dari akun kartu kredit, seperti nama pemilik kartu, alamat rumah dan alamat email, nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa, dan kode keamanan.
Serangan peretas itu terjadi 15 bulan sejak maskapai tersebut mengalami kegagalan masif sistem komputer di bandara Heathrow, London, yang mengakibatkan 75 ribu penumpang tertahan saat liburan akhir pekan.
Kata Cruz, British Airways “sangat menyesal” dengan gangguan yang dari kejahatan canggih, yang jarang sekali terjadi selama lebih dari 20 tahun beroperasi secara online.
Cruz mengatakan penyerang tidak berhasil menembus enkripsi perusahan. Namun, dia juga tidak menjelaskan bagaimana para penyerang bisa mendapatkan informasi para pelanggan.
Para pelangganyang mengalami kerugian finansial akan diberi ganti rugi, kata Cruz. (VOA)
Insiden tersebut adalah serangan peretasan terburuk terhadap situs web dan aplikasi milik maskapai penerbangan Inggris itu.
Perusahaan penerbangan itu menemukan pada Rabu (5/9) bahwa pemesanan tiket antara 21 Agustus dan 5 September telah disusupi dalam serangan “kriminal yang sangat canggih dan berbahaya,” kata Ketua dan Kepala Eksekutif British Airways, Alex Cruz. Pihaknya segera menghubungi para pelanggan setelah diketahui dampak dari serangan tersebut.
Sekitar 380 ribu kartu kredit dalam keadaan membahayakan, kata British Airways. Para peretas berhasil mendapatkan data-data penting yang bisa dipakai untuk mencuri dari akun kartu kredit, seperti nama pemilik kartu, alamat rumah dan alamat email, nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa, dan kode keamanan.
Serangan peretas itu terjadi 15 bulan sejak maskapai tersebut mengalami kegagalan masif sistem komputer di bandara Heathrow, London, yang mengakibatkan 75 ribu penumpang tertahan saat liburan akhir pekan.
Kata Cruz, British Airways “sangat menyesal” dengan gangguan yang dari kejahatan canggih, yang jarang sekali terjadi selama lebih dari 20 tahun beroperasi secara online.
Cruz mengatakan penyerang tidak berhasil menembus enkripsi perusahan. Namun, dia juga tidak menjelaskan bagaimana para penyerang bisa mendapatkan informasi para pelanggan.
Para pelangganyang mengalami kerugian finansial akan diberi ganti rugi, kata Cruz. (VOA)