FBI Pernah Hubungi Penuduh Kedua Brett Kavanaugh, Deborah Ramirez
pada tanggal
30 September 2018
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) telah menghubungi perempuan kedua yang menuduh Brett Kavanaugh melakukan serangan seksual sebagai bagian dari penyelidikan baru terhadap diri calon Hakim Agung itu, demikian dilaporkan oleh Washington Post pada Sabtu (29/9), mengutip orang-orang yang dekat dengan penyelidikan itu.
Tidak jelas apakah Deborah Ramirez sudah diwawancarai. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 23 September di New Yorker Magazine, Ramirez mengatakan bahwa dia ingat pelecehan seksual yang dilakukan Kavanaugh terhadapnya saat berlangsung pesta di asrama.
Ramirez mengatakan, serangan itu berlangsung pada tahun ajaran 1983/1984 di Yale University, tempat mereka kuliah.
Laporan Post itu juga melaporkan, FBI menindaklanjuti tuduhan yang dilancarkan oleh Christine Blasey Ford, perempuan pertama yang menuduh Kavanaugh melakukan serangan seksual ketika mereka masih remaja pada 1982. Kedua perempuan ini telah mengisahkan peristiwa yang mereka alami kepada Komite Yudisial Senat.
Presiden Donald Trump telah memerintahkan penyelidikan pada Jumat (28/9) setelah diminta oleh Komite Yudisial Senat.
Keputusan ini merupakan perubahan sikap dari pemerintah, yang tadinya berdalih bahwa Kavanaugh sudah diseleksi secara teliti. (VOA)
Tidak jelas apakah Deborah Ramirez sudah diwawancarai. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 23 September di New Yorker Magazine, Ramirez mengatakan bahwa dia ingat pelecehan seksual yang dilakukan Kavanaugh terhadapnya saat berlangsung pesta di asrama.
Ramirez mengatakan, serangan itu berlangsung pada tahun ajaran 1983/1984 di Yale University, tempat mereka kuliah.
Laporan Post itu juga melaporkan, FBI menindaklanjuti tuduhan yang dilancarkan oleh Christine Blasey Ford, perempuan pertama yang menuduh Kavanaugh melakukan serangan seksual ketika mereka masih remaja pada 1982. Kedua perempuan ini telah mengisahkan peristiwa yang mereka alami kepada Komite Yudisial Senat.
Presiden Donald Trump telah memerintahkan penyelidikan pada Jumat (28/9) setelah diminta oleh Komite Yudisial Senat.
Keputusan ini merupakan perubahan sikap dari pemerintah, yang tadinya berdalih bahwa Kavanaugh sudah diseleksi secara teliti. (VOA)