Pemkot Jayapura Minta Dukungan Masyarakat Wujudkan Smart City
pada tanggal
27 September 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Jayapura minta dukungan masyarakat untuk dapat mewujudkan penerapan smart city yang telah dikebut mulai tahun ini.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kota Jayapura, Binton Nainggolan di Jayapura, Senin (24/9).
Menurut dia, baru-baru ini telah dilakukan penandatangan nota kesepahaman Memorandum of Undarstanding (MoU) antara Rekror Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Wakil Walikota Jayapura terkait implementasi dan pengembangan smart city di Kota Jayapura.
Tindaklanjut dari penandatanganan MoU ini, akan dilakukan penyusunan perjanjian kerja sama (PKS) antara tim komunitas peneliti pengembangan smart city ITB dengan tim Kominfo Kota Jayapura.
“Sebab utuk perwujudan smart city ini sebenarnya tidak terpaku ke teknologi informasi. Tetapi bagaimana kita ciptakan Kota Jayapura, baik masyarakat maupun aparatur dan perangkatnya supaya bisa mulai berpikir smart, terhadap semua permasalahan di Kota Jayapura.”
“Sebab tanpa bantuan masyarakat pun upaya ini tidak bisa berjalan maksimal. Sehingga butuh dukungan semua pihak untuk bisa mewujudkannya,” terang Binton.
Masih dikatakan, perwujudan smart city dapat dimulai oleh masyarakat dan semua pihak dengan berupaya mengatasi masalah persampahan. Kemudian, lalu lintas serta keamanan yang pada prinsipnya memberikan rasa nyaman kepada semua pihak.
Kendati begitu, untuk penerapannya diakui butuh dukungan teknologi informasi. “Sehingga nanti bersama dengan tim ITB kita akan membuat satu perangkat untuk mengintegrasikan bagaimana solusi dalam pelayanan kepada masyarakat kedepan bisa menjadi semakin smart,” jelasnya.
Disinggung soal kesiapan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), sambung dia, sebenarnya seluruhnya diyakini telah siap. Namun saat ini masih diupayakan untuk menyediakan seluruh sarana maupun prasarana pendukungnya.
Tak ketinggalan, perwujudan smart city, dipastikan bakal tetap berpijak pada kultur budaya, yang menjadi identitas masyarakat Port Numbay. (DiskominfoPapua)
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kota Jayapura, Binton Nainggolan di Jayapura, Senin (24/9).
Menurut dia, baru-baru ini telah dilakukan penandatangan nota kesepahaman Memorandum of Undarstanding (MoU) antara Rekror Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Wakil Walikota Jayapura terkait implementasi dan pengembangan smart city di Kota Jayapura.
Tindaklanjut dari penandatanganan MoU ini, akan dilakukan penyusunan perjanjian kerja sama (PKS) antara tim komunitas peneliti pengembangan smart city ITB dengan tim Kominfo Kota Jayapura.
“Sebab utuk perwujudan smart city ini sebenarnya tidak terpaku ke teknologi informasi. Tetapi bagaimana kita ciptakan Kota Jayapura, baik masyarakat maupun aparatur dan perangkatnya supaya bisa mulai berpikir smart, terhadap semua permasalahan di Kota Jayapura.”
“Sebab tanpa bantuan masyarakat pun upaya ini tidak bisa berjalan maksimal. Sehingga butuh dukungan semua pihak untuk bisa mewujudkannya,” terang Binton.
Masih dikatakan, perwujudan smart city dapat dimulai oleh masyarakat dan semua pihak dengan berupaya mengatasi masalah persampahan. Kemudian, lalu lintas serta keamanan yang pada prinsipnya memberikan rasa nyaman kepada semua pihak.
Kendati begitu, untuk penerapannya diakui butuh dukungan teknologi informasi. “Sehingga nanti bersama dengan tim ITB kita akan membuat satu perangkat untuk mengintegrasikan bagaimana solusi dalam pelayanan kepada masyarakat kedepan bisa menjadi semakin smart,” jelasnya.
Disinggung soal kesiapan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), sambung dia, sebenarnya seluruhnya diyakini telah siap. Namun saat ini masih diupayakan untuk menyediakan seluruh sarana maupun prasarana pendukungnya.
Tak ketinggalan, perwujudan smart city, dipastikan bakal tetap berpijak pada kultur budaya, yang menjadi identitas masyarakat Port Numbay. (DiskominfoPapua)