Proyek Golongan Ekonomi Lemah (GEL) 2018 Jalan Setelah Turun Perencanaan
pada tanggal
14 September 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua Girius One Yoman memastikan proyek Golongan Ekonomi Lemah (GEL) 2018, dapat segera dikerjakan setelah turun perencanaan dari pihak konsultan.
Menurut dia, pada pekan kemarin, instansinya telah memberikan pengumuman secara resmi terkait 388 pengusaha asli Papua yang mendapatkan pekerjaan atau proyek GEL di pesisir maupun pegunungan.
Pekerjaan ini bertujan untuk memotivasi anak asli Papua, agar dapat berkembang dibidang jasa konstruksi. “Kita sudah atur sesuai dengan kondisi daerah itu memang yang terima berbeda-beda. Di gunung pengusahanya terima diatas Rp500 juta dan pesisir dibawah angka itu.”
“Namun pengumuman yang kita lakukan adalah bagian dari upaya untuk melakukan pengecekan dokumen mereka. Sebab jangan sampai perusahaan yang dimasukan sudah mati berkas-berkasnya. Dilain pihak, kita harus mengecek apakah yang menerima semuanya OAP. Kita dorong itu dulu, baru kemudian mendorong pekerjaan,” ucapnya.
Pihaknya berharap kepada seluruh pengusaha yang mengerjakan proyek GEL, agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam artian, pekerjaan wajib tuntas 100 persen dan sesuai dengan spesifikasi dalam rencana anggaran biaya.
“Saya juga minta agar para pengusaha asli Papua yang menerima proyek GEL supaya jangan menjual pekerjaannya kepada yang lain, demi mendapatkan rente. Sebab dengan begitu, maka yang bersangkutan tidak akan pernah berkembang dalam bidang pekerjaan jasa kontruksi,” harapnya.
Sebelumnya, KPK minta kepada seluruh panitia lelang agar cermat dalam menentukan pemenang, sekaligus memastikan apakah semua penawaran atau nilai pekerjaan yang ditawarkan, mampu diselesaikan oleh pihak ketiga.
Koordinator Supervisi Pencegahan KPK Wilayah Papua Maruli Tua berharap pemerintah daerah bisa melakukan kelembagaan pembinaan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah supaya moral perburuan rente bisa diminimalisir. (DiskominfoPapua)
Menurut dia, pada pekan kemarin, instansinya telah memberikan pengumuman secara resmi terkait 388 pengusaha asli Papua yang mendapatkan pekerjaan atau proyek GEL di pesisir maupun pegunungan.
Pekerjaan ini bertujan untuk memotivasi anak asli Papua, agar dapat berkembang dibidang jasa konstruksi. “Kita sudah atur sesuai dengan kondisi daerah itu memang yang terima berbeda-beda. Di gunung pengusahanya terima diatas Rp500 juta dan pesisir dibawah angka itu.”
“Namun pengumuman yang kita lakukan adalah bagian dari upaya untuk melakukan pengecekan dokumen mereka. Sebab jangan sampai perusahaan yang dimasukan sudah mati berkas-berkasnya. Dilain pihak, kita harus mengecek apakah yang menerima semuanya OAP. Kita dorong itu dulu, baru kemudian mendorong pekerjaan,” ucapnya.
Pihaknya berharap kepada seluruh pengusaha yang mengerjakan proyek GEL, agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam artian, pekerjaan wajib tuntas 100 persen dan sesuai dengan spesifikasi dalam rencana anggaran biaya.
“Saya juga minta agar para pengusaha asli Papua yang menerima proyek GEL supaya jangan menjual pekerjaannya kepada yang lain, demi mendapatkan rente. Sebab dengan begitu, maka yang bersangkutan tidak akan pernah berkembang dalam bidang pekerjaan jasa kontruksi,” harapnya.
Sebelumnya, KPK minta kepada seluruh panitia lelang agar cermat dalam menentukan pemenang, sekaligus memastikan apakah semua penawaran atau nilai pekerjaan yang ditawarkan, mampu diselesaikan oleh pihak ketiga.
Koordinator Supervisi Pencegahan KPK Wilayah Papua Maruli Tua berharap pemerintah daerah bisa melakukan kelembagaan pembinaan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah supaya moral perburuan rente bisa diminimalisir. (DiskominfoPapua)