Campur Tangan Tuhan dalam 25 Tahun Imamat Pelayanan Pastor Bavo Felndity
pada tanggal
17 Oktober 2018
ARUI BAB, LELEMUKU.COM – Putra terbaik Desa Arui Bab, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Pastor Bavo Felndity, Pr mengakui yang menjadi kekuatan bagi dirinya hingga memasuki tahun ke-25 pentahbisan pelayananan Imamat di 4 Distrik atau Kecamatan, diantaranya Distrik Fayit, Distrik Safan, Distrik Atsy, Distrik Betchbamu dirinya sebagai pastor di Keuskupan Asmat, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua semata-mata hanya karena kemurahan Tuhan.
“Saya memang biasa-biasa saja, yang luar biasa adalah Tuhan kita. Saya bekerja di Paroki Bunda Hati Kudus Basil, satu dari 14 paroki yang ada di Keuskupan Agats, saya melayani 23 stasi yang meliputi 4 kecamatan. Kini umat saya sudah mencapai 10 ribu umat, itu termasuk paroki yang terbesar di Keuskupan Agats,” ungkap pastor saat menyampaikan sambutan pada Pesta 25 Tahun Tahbisan Imamat dirinya, di Gereja Hati Kudus Arui Bab, Minggu (14/10).
Ia mengisahkan pada tahun 1993 ketika dirinya ditahbiskan sebagai pastor di Keuskupan Asmat, saat itu seluruh umat disana ikut bersukacita merayakan acara tersebut hingga 1 minggu lamanya. Sehingga hal itu, membuat Pastor Bavo merenung dan menghayati tahbisan imamatnya tersebut, dimana banyak umat yang hadir sebagai bukti penerimaan mereka terhadap keberadaan dirinya di tengah-tengah kehidupan masyarakar Asmat. Setelah pentahbisan itu dirinya mendapatkan Surat keputusan (SK) untuk bekerja di Paroki Betchbamu sebagai pastor biasa yang membawa pelayanan-pelayanan sakramen.
“Saat itu saya melayani sebagai pastor biasa, yang saya hadapi setiap hari adalah umat saya itu masih banyak berkelahinya karena alam dan latar belakang budaya sehingga mereka gampang sekali berkelahi antar kampung dan marga dan sebagainya,”kisah dia.
Ia pun bercerita ketika menjadi pastor paroki, selain menyampaikan pesan Firman di Gereja dirinya dengan memakai juba kebesaran bersama Bupati Asmat, Elias Kambu, S.Sos yang saat itu menjabat sebagai camat harus turun di tengah-tengah masyarakat untuk melerai perang atau perkelahiran antar kecamatan atapun marga yang sering terjadi.
“Saat itu kami berdua sering sekali pegang kayu sepanggal untuk berkeliling mendamaikan umat yang berkelahi dengan menggunakan anak panah dan busur, itu menjadi tugas kami hampir setiap minggu. Begitulah salah satu tugas saya dan itu sangat berkesan hingga hari ini luar biasa Pak Bupati hadir disini karena dia sangat mencintai saya walaupun dia sudah jadi bupati. Kami tetap dekat dan berkomunikasi,” tutur Pastor Bavo.
Ia mengucap syukur kepada semua pihak yang terlibat dan hadir, mulai Pemimpin Keuskupan Asmat, Mgr Aloysius Murwito OFM bersama para pastor, Bupati Asmat Elisa Kambu bersama Ibu, Bupati MTB Petrus Fatlolon, SH, MH bersama Ny. Joice Fatlolon dan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta seluruh masyarakat Desa Arui Bab yang dengan tulus hati menerima dan melayani 440 warga Asmat yang ikut merayakan pesta pentahbisan tersebut.
“Ketika itu saya ingin melakukan pengucapan syukur sederhana bersama umat Paroki Arui Bab, ternyata umat di Asmat ingin ikut. Menjadi luar biasa adalah uskup Murwito rela untuk hadir disini dan hampir membuat saya pingsan adalah Bupati Kambu mau hadir. Serta yang menjadi luar biasanya lagi Bupati Fatlolon juga ada, yang sungguh membuat suatu kegembiraan dan kepastian luar biasa kepada kami. Itu membuat saya dan panitia menjadi kuat,” ucap Pastor Felndity. (Laura Sobuber)