DPRD MTB Gelar Sidang Paripurna Istimewa Perdana HUT Kabupaten Ke-19
pada tanggal
06 Oktober 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku menggelar sidang perdana paripurna istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten MTB yang ke-19 di Gedung Kesenian Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) pada Kamis (4/10).
Dalam pidatonya, Ketua DPRD Frengky Limber, SE mengatakan sidang paripurna istimewa dalam rangka HUT MTB tersebut merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan sebagai bentuk syukur atas penyertaan Tuhan dalam perjalanan panjang penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kepulauan Tanimbar selama 19 tahun.
“Sekaligus memberi semangat dan membangun komitmen serta sineritas dalam mengayuh perahu pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat kedepan menuju tercapainya visi dan misi bersama,” kata dia.
Limber mengakui dalam kebersamaan dan sinergitas antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD melaksanakan penyelenggaraan pemerintah telah didukung oleh unsur Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Instansi Vertikal, Swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Kemudian Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan seluruh komponen masyarakat di Tanimbar sehingga dapat mengangkat sebagian besar kehidupan dari masyarakat keluar dari ketertinggalan sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih layak dan bermartabat.
“Beberapa program pembangunan dan pelayanan publik telah memberikan perubahan secara mendasar dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan sebagai kabupaten pemekaran pada tahun 2008 kita mampu untuk memekarkan sebagian wilayah dari Pulau Wetar hingga Kepulauan Babar menjadi Kabupaten Maluku Barat Daya guna memperpendek rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat,” akunya.
Limber pun berpesan kiranya keberhasilan dan pembangunan daerah yang telah dicapai selama ini hendaknya tidak membuat Pemda cepat berpuas diri, yang dapat terbawa ke penilaian hasil pembangunan secara subyektif.
Tetapi secara obyektif dapat melihat bahwa pencapaian-pencapaian tersebut harus tetap ditingkatkan karena pembangunan yang dilaksanakan selama ini belum sepenuhnya dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di Bumi Duan Lolat ini.
“Kondisi saudara-saudara kita yang berada jauh dari pusat-pusat pemerintahan dan sentuhan pembangunan sangat memerlukan perhatian kita semua. Selain itu, masalah ketersediaan lapangan kerja belum memadai dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja, ketersediaan infrastruktur yang belum tersebar secara merata, angka pengangguran yang masih tinggi dan pertikaian masyarakat antar desa atau negeri masih terus terjadi. Ini semua turut mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat MTB,” pesan Ketua DPRD.
Selepas itu, Bupati MTB Petrus Fatlolon, SH., MH juga menyampaikan apresiasinya kepada DPRD MTB yang telah menyelenggarakan sidang itu untuk memberikan makna dan arti penting bagi kelahiran sebuah daerah oleh masyarakat dan rakyatnya dan momentum peringatan HUT ini telah menjadi titik awal bagi legislatif dalam membuat sejarah dan warna baru penyelenggaraan HUT yang tidak hanya semarak dengan even seremonial tetapi tercatat dalam lembaran daerah sebagai sebuah agenda rutin DPRD MTB yang sangat monumental.
“Peringatan HUT ke -19 ini menjadi sangat istimewa ketika para jajaran eksekutif beserta masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang ada mampu melakukan refleksi dan kontemplasi betapa setiap waktu berganti penuh dengan perjuangan, padat dengan semangat pengabdian demi mewujudkan cita-cita bersama menjadikan masyarakat Tanimbar yang lebih baik,” kata dia.
Bupati Fatlolon pun menekankan bahwa Tanimbar adalah bukan sekedar nama, pulau-pulau dan lambing yang tidak bermakna, namun sesungguhnya Tanimbar adalah sebutan kepada masyarakat yang memiliki semangat hidup yang tinggi.
“Semangat juang yang berkoar dan semangat kekeluargaan yang erat serta kuat,” akunya.
Beberapa rencana pembangunan yang sementara dan akan dilaksanakan antara lain pembangunan jalan poros II, pembukaan ruas Siwaan hingga Karatat, pembenahan jalan tran Selaru, rencana pembangunan pasar tradisional yang representative, pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat.
Setelah itu, pembenahan dan peningkatan kualitas pelayanan aparat birokrasi meuju aparatur yang baik dengan pemberian tunjangan khusus daerah, hak-hak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dibayar tepat waktu dan disalurkan ke rekening masing-masing ASM melalui Bank, rencana renovasi kantor Bupati dan kantor DPRD yang menunjukan karakteristik Tanimbar.
Turut hadir dalam sidang tersebut Pejabat Bupati MTB Tahun 2006 hingga 2007 Johanis Pattinama, Wabup Periode 2001 hingga 2006 Lukas Uwuratuw, Wabup Periode 2012 hingga 2017 Petrus Werempinan, Sekretaris Daerah (Sekda) periode 1999 hingga 2004 J. M. Wattimena, Sekda periode 2006 hingga 2016 Mathias Malaka, Wabup Utuwaly, Sekda Piterson Rangkoratat, SH bersama para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Ketua TP PKK MTB Joice Fatlolon, para pimpinan instansi vertikal, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), para pemimpin agama, para pimpinan partai politik, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat Tanimbar serta para Camat dan Kepala Desa (Kades), para pengusaha dan pimpinan Perguruan Tinggi Rumpun Lelemuku. (Laura Sobuber)
Dalam pidatonya, Ketua DPRD Frengky Limber, SE mengatakan sidang paripurna istimewa dalam rangka HUT MTB tersebut merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan sebagai bentuk syukur atas penyertaan Tuhan dalam perjalanan panjang penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kepulauan Tanimbar selama 19 tahun.
“Sekaligus memberi semangat dan membangun komitmen serta sineritas dalam mengayuh perahu pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat kedepan menuju tercapainya visi dan misi bersama,” kata dia.
Limber mengakui dalam kebersamaan dan sinergitas antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD melaksanakan penyelenggaraan pemerintah telah didukung oleh unsur Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Instansi Vertikal, Swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Kemudian Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan seluruh komponen masyarakat di Tanimbar sehingga dapat mengangkat sebagian besar kehidupan dari masyarakat keluar dari ketertinggalan sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih layak dan bermartabat.
“Beberapa program pembangunan dan pelayanan publik telah memberikan perubahan secara mendasar dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan sebagai kabupaten pemekaran pada tahun 2008 kita mampu untuk memekarkan sebagian wilayah dari Pulau Wetar hingga Kepulauan Babar menjadi Kabupaten Maluku Barat Daya guna memperpendek rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat,” akunya.
Limber pun berpesan kiranya keberhasilan dan pembangunan daerah yang telah dicapai selama ini hendaknya tidak membuat Pemda cepat berpuas diri, yang dapat terbawa ke penilaian hasil pembangunan secara subyektif.
Tetapi secara obyektif dapat melihat bahwa pencapaian-pencapaian tersebut harus tetap ditingkatkan karena pembangunan yang dilaksanakan selama ini belum sepenuhnya dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di Bumi Duan Lolat ini.
“Kondisi saudara-saudara kita yang berada jauh dari pusat-pusat pemerintahan dan sentuhan pembangunan sangat memerlukan perhatian kita semua. Selain itu, masalah ketersediaan lapangan kerja belum memadai dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja, ketersediaan infrastruktur yang belum tersebar secara merata, angka pengangguran yang masih tinggi dan pertikaian masyarakat antar desa atau negeri masih terus terjadi. Ini semua turut mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat MTB,” pesan Ketua DPRD.
Selepas itu, Bupati MTB Petrus Fatlolon, SH., MH juga menyampaikan apresiasinya kepada DPRD MTB yang telah menyelenggarakan sidang itu untuk memberikan makna dan arti penting bagi kelahiran sebuah daerah oleh masyarakat dan rakyatnya dan momentum peringatan HUT ini telah menjadi titik awal bagi legislatif dalam membuat sejarah dan warna baru penyelenggaraan HUT yang tidak hanya semarak dengan even seremonial tetapi tercatat dalam lembaran daerah sebagai sebuah agenda rutin DPRD MTB yang sangat monumental.
“Peringatan HUT ke -19 ini menjadi sangat istimewa ketika para jajaran eksekutif beserta masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang ada mampu melakukan refleksi dan kontemplasi betapa setiap waktu berganti penuh dengan perjuangan, padat dengan semangat pengabdian demi mewujudkan cita-cita bersama menjadikan masyarakat Tanimbar yang lebih baik,” kata dia.
Bupati Fatlolon pun menekankan bahwa Tanimbar adalah bukan sekedar nama, pulau-pulau dan lambing yang tidak bermakna, namun sesungguhnya Tanimbar adalah sebutan kepada masyarakat yang memiliki semangat hidup yang tinggi.
“Semangat juang yang berkoar dan semangat kekeluargaan yang erat serta kuat,” akunya.
Beberapa rencana pembangunan yang sementara dan akan dilaksanakan antara lain pembangunan jalan poros II, pembukaan ruas Siwaan hingga Karatat, pembenahan jalan tran Selaru, rencana pembangunan pasar tradisional yang representative, pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat.
Setelah itu, pembenahan dan peningkatan kualitas pelayanan aparat birokrasi meuju aparatur yang baik dengan pemberian tunjangan khusus daerah, hak-hak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dibayar tepat waktu dan disalurkan ke rekening masing-masing ASM melalui Bank, rencana renovasi kantor Bupati dan kantor DPRD yang menunjukan karakteristik Tanimbar.
Turut hadir dalam sidang tersebut Pejabat Bupati MTB Tahun 2006 hingga 2007 Johanis Pattinama, Wabup Periode 2001 hingga 2006 Lukas Uwuratuw, Wabup Periode 2012 hingga 2017 Petrus Werempinan, Sekretaris Daerah (Sekda) periode 1999 hingga 2004 J. M. Wattimena, Sekda periode 2006 hingga 2016 Mathias Malaka, Wabup Utuwaly, Sekda Piterson Rangkoratat, SH bersama para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Ketua TP PKK MTB Joice Fatlolon, para pimpinan instansi vertikal, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), para pemimpin agama, para pimpinan partai politik, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat Tanimbar serta para Camat dan Kepala Desa (Kades), para pengusaha dan pimpinan Perguruan Tinggi Rumpun Lelemuku. (Laura Sobuber)