Pahimah Iskandar dan Hularion Lega Lepas 70 Orang Kontingen Pesparani dari Kota Sorong
pada tanggal
22 Oktober 2018
SORONG, LELEMUKU.COM - Wakil Walikota Sorong, Provinsi Papua Barat dr. Hj. Pahimah Iskandar melepas 70 orang kontingen Pesparani Kota Sorong, guna mengikuti Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional I yang akan dilaksanakan di Kota Ambon Provinsi Maluku, dari tanggal 25 Oktober – 02 November 2018, Minggu (21/10) yang bertempat di gedung Aula Samu Siret Kantor Walikota Sorong.
Walikota Sorong, Drs. Ec. L. Jitmau, MM dalam sambutannya yang dibaca Wakil Walikota Sorong mengatakan, pemerintah Kota Sorong sudah seharusnya mendukung segala aktifitas kelembagaan maupun organisasi kemasyarakatan, baik bersifat sosial maupun keagamaan.
Kegiatan lomba Pesparani merupakan suatu aktivitas seni budaya dan kegiatan kerohanian umat Katholik dalam bentuk pagelaran Iomba musik dan nyanyian liturgi, dengan tujuan mengembangkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ibadah dan liturgi Gerejani, serta mendorong pengembangan seni budaya bernafaskan iman Katholik, sebagai salah satu wujud kekayaan multikulturalisme bangsa Indonesia.
“Saya optimis, kalian bisa dan mampu untuk menjadi yang terbaik, tapi jangan menjadi beban untuk tidak mengeluarkan kemampuan terbaik. Kepercayaan yang telah diberikan senantiasa dijaga, mulai dari kebersamaan dan kekompakan. Saya berharap, khususnya untuk umat beragama agar dapat menciptakan suasana toleransi dan persaudaraan diantara sesama, sehingga Kota Sorong menjadi sejuk dan damai dalam kasih Tuhan”, harapnya.
Sementara itu, Uskup Manokwari Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, Pr mengucap limpahan terima kasih kepada pemerintah Kota Sorong, yang mendukung kegiatan Pesparani dengan memberikan dana hibah sebesar Rp.1.000.000.000. Menurutnya, nilai tersebut merupakan sebuah angka yang bukan hanya signifikan dan fantastis, namun mendatangkan decak kagumnya.
“Bayangkan saja, untuk membiayai orang-orang ini saja sebesar Rp. 1 Milyar. Saya mohon ibu Wakil Walikota Sorong untuk menyampaikan terima kasih dan salam hormat saya kepada Walikota Sorong dan seluruh jajaran pemerintahan Kota Sorong. Bantuan ini bukan hanya bantuan biasa dan bukan hanya kepedulian serta perhatian dari pemerintah Kota Sorong, tetapi keikutsertaan dan partisipasi sepenuh-penuhnya, yang menghendaki kinerja terbaik kontingen dari Kota sorong di kota Ambon nanti”, tutur Uskup.
Lebih lanjut dikatakan, Pesparani Nasional di Kota Ambon merupakan kegiatan yang pertama kali bagi umat Katolik di seluruh indonesia. Pemerintah Provinsi Maluku maupun Gereja Keuskupan Amboina, bahu membahu dan menggalang segala kemungkinan kekuatan dari wilayah tersebut, agar Pesparani yang pertama dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya.
“Hampir segala sendi, elemen apa saja termasuk elemen masyarakat, berpartisipasi dengan dukungannya yang luar biasa. Saya dengar, bahkan rekan-rekan kaum muslimin dan Muslimat, Hindu, Budha, apalagi teman-teman dari gereja Kristen Protestan, mereka merelakan diri bukan hanya untuk menjadi pengurus panitia, tetapi bahkan memberi tumpangan. Jadi segala energi Ambon yang saya dengar dari bapak Uskup Ambon adalah, Maluku untuk Indonesia”, kata Uskup.
Hal ini sejalan dengan tema besar dari Pesparani yang pertama yaitu, ‘Membangun Persaudaraan sejati’. Jika ditarik hubungannya antara seni suara, seni budaya dan kehalusan jiwa dalam panduan dan kepadanan suara, kemungkinan ada hubungannya dengan persaudaraan sejati. Namun yang ingin ditonjolkan dalam hal tersebut adalah, bukan hanya kinerja fisik material berupa lantunan lagu-lagu dan irama nada-nada, namun nilai-nilai yang mencerminkan kualitas Maluku dan Indonesia.
Oleh karena itu, membangun persaudaraan sejati meliputi dua aspek yaitu, menggalang cita rasa kesatuan dan persatuan, agar di tengah-tengah keanekaragaman budaya, fisik dan lainnya, tetap memelihara panggilan menjadi Indonesia.
“Amat sentimental supaya contoh bagi kebaikan Indoensia bisa terbit dan terus berkembang dari timur, karena dari timur selalu berasal matahari. Oleh karena itu, mudah-mudahan dapat berlangsung dengan lancar. Khusus untuk para peserta, marilah kita menyimak pesan-pesan kerohanian dari liturgi musik Gereja Katolik, Ada ungkapan barang siapa menyanyi dengan baik, itu seperti berdoa dua kali yakni, ‘Qui bene cantat, bis orat’,” papar Uskup.
Di waktu terpisah, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Kota Sorong, A. Lieke Sompie Makatuuk, SE dalam laporan mengatakan, tujuan pelaksana Pesparani adalah, untuk meningkatkan keimanan dan kepercayaan umat Katolik Indonesia melalui kreasi, budaya dan seni serta pertemuan saudara-saudara seiman se-Indonesia.
Dana kegiatan bersumber dari spontanitas pengurus dan bantuan hibah Walikota Sorong. Jenis lomba yang diikuti antara lain, paduan suara pria dewasa sebanyak 31 orang serta mazmur anak dan mazmur dewasa. Jumlah Kontingen Pesparani Kota Sorong yang akan berangkat ke Ambon sebanyak 70 orang.
Di hari yang sama, Uskup Manowari-Sorong juga genap berusia 62 tahun. Disela-sela kegiatan pelepasan kontingen Pesparani Nasional I Kota Sorong, panitia mengajak tamu undangan untuk merayakannya dengan menyanyikan lagu HUT serta penyalaan, peniupan hingga pemotongan dan pembagian kue ulang tahun.
Selain itu, peserta Pesparani juga menunjuk kebolehannya dengan menyanyikan 3 (tiga) buah lagu yaitu, Puji Tuhan, Adora Mus te Chiste dan In Nomine Yesus. Kegiatan ini juga dihadiri Bupati Tambrauw, Gabriel Asem, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Wakil Ketua DPRD Kota Sorong, Peserta Kontingen, imam-imam Katolik dan Undangan. (DiskominfoKotaSorong)