Puncak Festival Pesona Meti Kei (FMPK) ke III di Pantai Ngurbloat
pada tanggal
31 Oktober 2018
LANGGUR, LELEMUKU.COM - Puncak Festival Pesona Meti Kei (FPMK) ke-III Tahun 2018 di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku berpusat di Tempat Wisata Pantai Pasir Panjang Ngurbloat pada Desa atau Ohoi Ngilngof Kecamatan Manyeu pada Senin (29/10).
Festival Pesona Meti Kei III diawali dengan acara Tangkap Ikan Secara Tradisional dengan menggunakan tali yang dipusatkan di Ohoi Revav, Kecamatan Kei Kecil Timur. Dilanjutkan dengan acara puncak yang berpusat di Pantai wisata Pasir Panjang Ohoi Ngilngof.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Sugeng Santoso dalam sambutannya memberikan apresiasi karena lokasi wisata di kepulauan Kei sangat beragam dan terjaga dengan baik, sehingga layak untuk diperkenalkan hingga ke dunia Internasional.
"Begitu banyak spot pariwisata di Maluku Tenggara yang perlu dipromosikan ke Luar Negeri untuk itu teruslah memelihara menjaga tempat Wisata agar tetap terawat sehingga para pegunjung merasa nyaman," ujar dia.
Selanjutnnya ia menyatakan bidang-bidang potensial yang mampu dikembangkan di kabupaten tersebut harus dikembangkan sehingga masyarakat pula yang akan merasakan keuntungannya.
"Kabupaten Maluku Tenggara memiliki dua bidang yang sangat potensial yaitu Pariwisata dan maritim seharusnya semua sumber daya diarahkan didalam pariwisata dan kemaritiman, agar berkisenambungan dengan pemberdayaan pulau-pulau kecil dan ekonomi kerakyatan,”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Malra Anderias Rentanubun dalam sambutanya mengucapkan banyak terima kasih kepada para tamu yang hadir pada acara FPMK Ke-III yaitu Staf Ahli Menteri Bidang Eknomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI Sugeng Santoso, Direktur Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar Kementerian Desa ,PDT dan Transmigrasi Hasrul Edyar dan Kementerian Pariwisata RI Kanal Rimoson serta Kepala Bidang Destinasi Area IV Maluku.
"Kegiatan Festival Pesona Meti Kei Ke-III Tahun 2018 merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan Oleh Pemkab Malra semoga dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara, khususnya di bidang perikanan dan kemajuan pariwisata di Kei,”tutur Bupati.
Kemeriahkan Acara FPMK Ke-III menampilkan Tarian Khas Kei yaitu tari Panah yang dibawakan oleh siswa SD,SLTP berjumlah 1000 orang dan tarian-tarian lain seperti tarian sawat, goyang Meti Kei serta tarian Tradisional Kei Lainnya serta masyarakat dihibur dengan Group EB-Band yang membawakan lagu khas daerah Kei serta Penyanyi dari Luar Daerah yang berasal dari Kei dan Ambon.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Malra, Roy Rahayaan pelaksanaan FPMK kali ini dilaksanakan dengan konsep yang berbeda, dengan inovasi pada tiap tahapan kegiatan yang dilakukan, sehingga tidak monoton dalam pelaksanaannya salah satunya dengan melibatkan semua komunitas dan masyarakat pelaku usaha wisata yang ada di objek wisata.
“Festival Pesona Meti Kei (FPMK) ke-3 ini, kita laksanakan di penghujung masa pemerintahan Pak Andre-Yunus, dan tentu kita pahami bersama bahwa di saat yang sama ada event nasional yang diselenggarakan di Ibukota provinsi yaitu Pesparani. Sehingga memang kalau kita bilang tidak semeriah tahun kemarin, yah di akui memang tidak semeriah, tetapi kami mencoba melakukan inovasi-inovasi dalam tiap tahapan kegiatan sehingga kita tidak monoton hanya satu kegiatan saja, sehingga setiap tahun ada perubahan-perubahan terhadap kegiatan yang dilaksanakan,” kata Rahayaan kepada RRI Tual.
Disinggung terkait fokus pemerintah daerah dalam pengelolaan destinasi wisata daerah di Kabupaten Maluku Tenggara, Rahayaan menjelaskan masih terkendala dengan pelepasan hak objek wisata kepada pemerintah daerah.
“Karena persyaratan DAK dalam pengelolaan pariwisata per objek wisata, harus ada pelepasan hak kepada pemerintah daerah, sampai saat ini yang kita baru dapat di Wab, karena itu ditahun 2019, kita fokus untuk pengembangan objek wisata dan destinasi wisata di Wab,” ujar Rahayaan.
Terkait pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei yang diundur pelaksanaannya dari tanggal 22 menjadi 29 Oktober, Rahayaan meminta pengertian baik dari masyarakat Maluku Tenggara, wisatawan Nusantara maupun wisatawan Mancanegara, dimana karena beberapa pertimbangan sehingga pelaksanaannya diundur dan akan dijadwalkan kembali pelaksanaannya tiap 22 Oktober pada tahun-tahun mendatang.
Rahayaan juga mengapresasi semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan FPMK ketiga ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. (DiskominfoMalra/RRI)