Siswa SMP Negeri 1 Selaru Pamer Karya Seni saat Adaut Panggil Pulang
pada tanggal
27 Oktober 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku memamerkan hasil karya seni dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) pada perayaan puncak Adaut Panggil Pulang atau “Mya To Onjout”, Jumat (19/10).
Menurut Guru Prakarya SMP Negeri 1 Selaru, Lenny Batlayery, Sth.PAK hasil karya dari para siswa-siswi tersebut merupakan materi pembelajarannya, dengan topik bahan alami dan buatan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dengan sangat mudah ada di alam.
Ia ingin para pelajar menjadi kreatif dan mampu memodifikasi bahan-bahan tersebut menjadi sesuatu yang unik dan bernilai jual serta mampu menjadi seseorang yang mandiri dan bijak dalam mengolah segala hasil alam yang begitu melimpah di desa itu.
Prakarya tersebut diantaranya boneka kerang, kura-kura kerang, bunga alam yang dibuat dari alang-alang, kalung yang dibuat dari kerang dan petai, keranjang mini yang dibuat dari sabun mandi dan pita warna-warni itupun serta bunga-bunga dari bahan plastik.
“Semua bahan-bahan alam yang bisa dikreasikan, ternyata bahan-bahan alami banyak yang bisa menjadi karya seni. Hal ini membuat saya terinspirasi, kemudian saya mengajarkan kepada anak-anak,” kata dia usai pameran tersebut.
Lenny mengungkapkan para siswa sangat antusias mengikuti materi yang diajarkan terlebih hasil karya mereka dipajang pada perayaan puncak Adaut Panggil Pulang yang disaksikan oleh para pejabat MTB, seluruh tamu-tamu hingga seluruh masyarakat Desa Adaut serta berhasil terjual dengan nilai Rp1.750.000.
Ia berharap lewat mata pelajaran prakarya itu dapat memupuk jiwa seni dari anak-anak sehingga mereka mampu menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki dan menanamkan pemikiran berwirausaha sejak dini sehingga nantinya para siswa tidak hanya berharap menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
Lenny juga menambahkan kedepannya ia ingin membuka koperasi yang menampung hasil-hasil karya dari para siswa, yang dapat menjadi nilai ekonomi yang tinggi dan menjadi ciri khas dari Desa Adaut, Pulau Selaru.
Hal itu karena tingkat pengunjung di Selaru yang merupakan kawasan strategis nasional, yaitu sebagai garda terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berbatasan langsung dengan Australia ini sangat tinggi.
“Saya sampaikan bukan hanya ASN saja yang bisa dapat gaji tetapi dari sini juga kita sudah menghasilkan uang dan membuat satu mata pencarian, mari kita berkarya. Itu tekat saya mudah-mudahan saja, Bapak Ibu pejabat yang sudah melihat hasil seni anak-anak bisa terinspirasi dan menunjang kreatif dari para anak-anak Adaut ini,” harapnya. (Laura Sobuber)
Menurut Guru Prakarya SMP Negeri 1 Selaru, Lenny Batlayery, Sth.PAK hasil karya dari para siswa-siswi tersebut merupakan materi pembelajarannya, dengan topik bahan alami dan buatan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dengan sangat mudah ada di alam.
Ia ingin para pelajar menjadi kreatif dan mampu memodifikasi bahan-bahan tersebut menjadi sesuatu yang unik dan bernilai jual serta mampu menjadi seseorang yang mandiri dan bijak dalam mengolah segala hasil alam yang begitu melimpah di desa itu.
Prakarya tersebut diantaranya boneka kerang, kura-kura kerang, bunga alam yang dibuat dari alang-alang, kalung yang dibuat dari kerang dan petai, keranjang mini yang dibuat dari sabun mandi dan pita warna-warni itupun serta bunga-bunga dari bahan plastik.
“Semua bahan-bahan alam yang bisa dikreasikan, ternyata bahan-bahan alami banyak yang bisa menjadi karya seni. Hal ini membuat saya terinspirasi, kemudian saya mengajarkan kepada anak-anak,” kata dia usai pameran tersebut.
Lenny mengungkapkan para siswa sangat antusias mengikuti materi yang diajarkan terlebih hasil karya mereka dipajang pada perayaan puncak Adaut Panggil Pulang yang disaksikan oleh para pejabat MTB, seluruh tamu-tamu hingga seluruh masyarakat Desa Adaut serta berhasil terjual dengan nilai Rp1.750.000.
Ia berharap lewat mata pelajaran prakarya itu dapat memupuk jiwa seni dari anak-anak sehingga mereka mampu menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki dan menanamkan pemikiran berwirausaha sejak dini sehingga nantinya para siswa tidak hanya berharap menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
Lenny juga menambahkan kedepannya ia ingin membuka koperasi yang menampung hasil-hasil karya dari para siswa, yang dapat menjadi nilai ekonomi yang tinggi dan menjadi ciri khas dari Desa Adaut, Pulau Selaru.
Hal itu karena tingkat pengunjung di Selaru yang merupakan kawasan strategis nasional, yaitu sebagai garda terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berbatasan langsung dengan Australia ini sangat tinggi.
“Saya sampaikan bukan hanya ASN saja yang bisa dapat gaji tetapi dari sini juga kita sudah menghasilkan uang dan membuat satu mata pencarian, mari kita berkarya. Itu tekat saya mudah-mudahan saja, Bapak Ibu pejabat yang sudah melihat hasil seni anak-anak bisa terinspirasi dan menunjang kreatif dari para anak-anak Adaut ini,” harapnya. (Laura Sobuber)