13 Pemerintahan Daerah di Papua Terima Penghargaan Imunisasi MRP
pada tanggal
24 November 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menganugerahi penghargaan kepada 13 kabupaten dan kota di bumi cenderawasih, karena memiliki pencapaian cakupan imunisasi Measles, Rubella dan Polio (MRP) lebih dari 95 persen.
Sebanyak 13 Pemda itu diantaranya, Kabupetn Mappi, Paniai, Keerom, Supiori, Nabire Merauke, Mamberamo Tengah, Biak Numfor, Bouven Digoel, Kabupaten Sarmi, Jayapura dan Kota Jayapura.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giay, apresiasi khusus diberikan kepada Kabupaten Paniai dan Mappi yang meski daerahnya tersulit secara georgrafis, namun pihak terkait mampu menunjukkan kinerja cakupan MRP tertinggi.
“Tak ketinggalan juga Kabupaten Mamberamo Raya yang dulu biasanya nilai rapornya merah, kali ini mereka bagus di cakupan imunisasi. Namun untuk daerah lain yang masih di bawah 95 persen, kami kasih batas waktu hingga akhir tahun ini,” terang dia.
Sementara menyoal hasil Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) beberapa waktu lalu, sambung dia, menghasilkan sedikitnya delapan poin rekomendasi.
Kedelapan poin rekomendasi ini, diantaranya, sepakat mengintegrasi KPS-JKP ke dalam KIS-JKN akan dilaksanakan pada 2019 mendatang.
Dalam delapan poin itu, juga menyepakati agar semua rumah sakit di kabupaten/kota yang terlibat dalam pelaksanaan PON XX Tahun 2020, harus terakreditasi Paripurna.
Kadinkes Aloysius menambahkan, salah satu tugas utama yang harus dilakukan Dinas Kesehatan Papua saat ini adalah untuk menyukseskan PON XX di Papua dengan mengeliminasi malaria. Sebab ratusan ribu atlit dan pengurus PON dari seluruh Papua yang hadir sangat kuatir akan ancaman malaria.
“Kami juga sudah sepakati dalam Rakerkesda ini bahwa semua dinas kesehatan dan rumah sakit se-Papua siap eliminasi malaria agar para atlit yang datang itu rasa aman, safety. Kita akan benahi masalah sanitasi lingkungan hidup, kerjasama lintas sektor seperti dengan Badan Lingkungan hidup, tempat-tempat berkembang bianya jentik-jentik nyamuk kita berantas dengan pengasapan dan sebagainya,” tuntasnya. ()
Sebanyak 13 Pemda itu diantaranya, Kabupetn Mappi, Paniai, Keerom, Supiori, Nabire Merauke, Mamberamo Tengah, Biak Numfor, Bouven Digoel, Kabupaten Sarmi, Jayapura dan Kota Jayapura.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giay, apresiasi khusus diberikan kepada Kabupaten Paniai dan Mappi yang meski daerahnya tersulit secara georgrafis, namun pihak terkait mampu menunjukkan kinerja cakupan MRP tertinggi.
“Tak ketinggalan juga Kabupaten Mamberamo Raya yang dulu biasanya nilai rapornya merah, kali ini mereka bagus di cakupan imunisasi. Namun untuk daerah lain yang masih di bawah 95 persen, kami kasih batas waktu hingga akhir tahun ini,” terang dia.
Sementara menyoal hasil Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) beberapa waktu lalu, sambung dia, menghasilkan sedikitnya delapan poin rekomendasi.
Kedelapan poin rekomendasi ini, diantaranya, sepakat mengintegrasi KPS-JKP ke dalam KIS-JKN akan dilaksanakan pada 2019 mendatang.
Dalam delapan poin itu, juga menyepakati agar semua rumah sakit di kabupaten/kota yang terlibat dalam pelaksanaan PON XX Tahun 2020, harus terakreditasi Paripurna.
Kadinkes Aloysius menambahkan, salah satu tugas utama yang harus dilakukan Dinas Kesehatan Papua saat ini adalah untuk menyukseskan PON XX di Papua dengan mengeliminasi malaria. Sebab ratusan ribu atlit dan pengurus PON dari seluruh Papua yang hadir sangat kuatir akan ancaman malaria.
“Kami juga sudah sepakati dalam Rakerkesda ini bahwa semua dinas kesehatan dan rumah sakit se-Papua siap eliminasi malaria agar para atlit yang datang itu rasa aman, safety. Kita akan benahi masalah sanitasi lingkungan hidup, kerjasama lintas sektor seperti dengan Badan Lingkungan hidup, tempat-tempat berkembang bianya jentik-jentik nyamuk kita berantas dengan pengasapan dan sebagainya,” tuntasnya. ()