Dinkes Targetkan Papua Bebas Malaria Sebelum PON XX 2020
pada tanggal
19 November 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Lima klaster yang menjadi lokasi venue tempat pelaksanaan lomba, ditargetkan aman dan bebas dari penyakit malaria, enam bulan sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 mendatang.
“Paling tidak awal Maret atau April 2020, lokasi pelaksanaan PON sudah bebas dari malaria. Kita juga pastikan semua masyarakat sudah diberikan obat anti malaria,” terang Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giay di Jayapura, baru-baru ini, dalam satu kesempatan.
Dikatakan, saat ini instansinya berupaya keras melakukan serangkaian langkah preventif untuk mewujudkan bumi cenderawasih bebas dari penyakit malaria. Dimanan berbagai upaya prefentiv itu akan mulai digelar pada akhir tahun ini.
Diantaranya secara periodik, dinas kesehatan melakukan pembersihan lingkungan, agar aman dan terbebas dari tempat perkembangbiakan bibit malaria.
Selain itu, memastikan agar seluruh rumah, gedung maupun tempat peristirahatan sekitar venue-venue PON, diberikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM pun dipastikan akan dilakukan pada seluruh venue di lima klaster penyelenggaraan PON.
“Makanya lagi-lagi kita meyakinkan kepada seluruh atlet di 34 provinsi bahwa PON 2020 akan aman dari malaria. Kita akan pastikan pelaksanaan eliminasi malaria kepada seluruh warga Papua”.
“Dalam artian tidak boleh ada lagi satu warga pun yang terjangkit malaria enam bulan sebelum PON. Karena bila dibiarkan ada potensi untuk ditularkan,” terang dia.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua bakal mengadakan sekitar 1.500 tenaga perawat untuk menunjang pelayanan kesehatan selama PON XX 2020.
Sementara khusus untuk dokter spesialis akan dipersiapkan minimal sekitar 45 orang. Pemprov Papua juga bakal menyediakan minimal dua ahli gizi untuk ditempatkan pada setiap cabang olahraga.
“Lalu nanti ditambah dengan tenaga dari Balai Penanganan Obat dan Makanan yang tujuannya memastikan makanan maupun minum yang dikonsumsi atlet maupun official itu aman dengan terlebih dahulu dilakukan tes sampel,” ujarnya. (DiskominfoPapua)
“Paling tidak awal Maret atau April 2020, lokasi pelaksanaan PON sudah bebas dari malaria. Kita juga pastikan semua masyarakat sudah diberikan obat anti malaria,” terang Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giay di Jayapura, baru-baru ini, dalam satu kesempatan.
Dikatakan, saat ini instansinya berupaya keras melakukan serangkaian langkah preventif untuk mewujudkan bumi cenderawasih bebas dari penyakit malaria. Dimanan berbagai upaya prefentiv itu akan mulai digelar pada akhir tahun ini.
Diantaranya secara periodik, dinas kesehatan melakukan pembersihan lingkungan, agar aman dan terbebas dari tempat perkembangbiakan bibit malaria.
Selain itu, memastikan agar seluruh rumah, gedung maupun tempat peristirahatan sekitar venue-venue PON, diberikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM pun dipastikan akan dilakukan pada seluruh venue di lima klaster penyelenggaraan PON.
“Makanya lagi-lagi kita meyakinkan kepada seluruh atlet di 34 provinsi bahwa PON 2020 akan aman dari malaria. Kita akan pastikan pelaksanaan eliminasi malaria kepada seluruh warga Papua”.
“Dalam artian tidak boleh ada lagi satu warga pun yang terjangkit malaria enam bulan sebelum PON. Karena bila dibiarkan ada potensi untuk ditularkan,” terang dia.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua bakal mengadakan sekitar 1.500 tenaga perawat untuk menunjang pelayanan kesehatan selama PON XX 2020.
Sementara khusus untuk dokter spesialis akan dipersiapkan minimal sekitar 45 orang. Pemprov Papua juga bakal menyediakan minimal dua ahli gizi untuk ditempatkan pada setiap cabang olahraga.
“Lalu nanti ditambah dengan tenaga dari Balai Penanganan Obat dan Makanan yang tujuannya memastikan makanan maupun minum yang dikonsumsi atlet maupun official itu aman dengan terlebih dahulu dilakukan tes sampel,” ujarnya. (DiskominfoPapua)