Inalum akan Lunasi Pembayaran Saham Divestasi PTFI
pada tanggal
14 November 2018
JAKARTA, LELEMUKU.COM - PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan melunasi pembayaran saham divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal ini dilakukan setelah diperolehnya dana hasil penerbitan surat utang global (global bond).
Head of Corporate Communication Inalum Rendi Achmad Witular mengatakan jadwal pembayaran itu juga sesuai dengan hasil rapat dengan Komisisi VII DPR pada 17 Oktober 2018. "Penyelesaian transaksi divestasi saham PTFI di Desember," kata dia pada Senin (12/11).
Inalum nantinya akan membayar US$ 3,85 miliar kepada PT Freeport Indonesia demi memiliki 51% saham. Perinciannya sebanyak US$ 3,5 miliar dialokasikan untuk pembayaran 40% hak partisipasi Rio Tinto dan US$ 350 juta untuk Indocopper.
Dana untuk membayar divestasi saham berasal dari surat utang yang diterbitkan oleh Inalum pada minggu lalu. Obligasi global tersebut senilai US$ 4 miliar atau sekitar Rp 58,4 triliun yang dicatatkan di Amerika Serikat (AS) menawarkan bunga tinggi 5,5% hingga 7,375%.
Skema ini pembayaran ini memang berubah. Awalnya, Inalum akan melakukan pembayaran dengan meminjam dana dari 11 bank asing yang dipimpin Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).
Menurut sumber Katadata.co.id, bank yang awalnya akan memberikan pinjaman, sekarang beralih fungsi menjadi pihak arranger. Arranger adalah penata laksana penerbitan surat utang.
Sumber tersebut juga menyebutkan pinjaman bank lebih mahal karena ada kecenderungan suku bunga akan naik. Sementar, bond tidak perlu bayar cicilan pokok. “Hanya bayar bunga dan bisa diterbitkan kembali jika jatuh tempo,” ujar dia.
Menurut Bloomberg, Inalum menjual obligasi global tersebut dalam empat seri. Seri pertama dengan nilai pokok US$ 1 miliar memiliki tenor tiga tahun atau jatuh tempo pada 2021 dengan bunga 5,5%. Seri kedua dengan nilai pokok US$ 1,25 miliar bertenor lima tahun atau jatuh tempo 2023 dengan bunga 6%.
Seri ketiga dengan nilai pokok US$ 1 miliar memiliki tenor 10 tahun atau jatuh tempo 2028 menawarkan bunga 6,875%. Seri keempat dengan nilai pokok US$ 750 juta bertenor 30 tahun atau jatuh tempo 2048 dengan bunga 7,375%. (Katadata)