SDM Kepariwisataan Jadi Indikator Kesejahteraan Masyarakat Tanimbar
pada tanggal
08 November 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Piterson Rangkoratat, SH mengatakan salah satu indikator yang turut berpengaruh untuk mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) menjadi produk-produk yang memiliki nilai ekonomi dan daya saing tinggi di Kepulauan Tanimbar adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan terampil.
“Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Tanimbar maka harus tersedianya SDM yang handal dan terampil,” kata dia saat membacakan sambutan Bupati Petrus Fatlolon, SH., MH dalam kegiatan Pelatihan Pengantar Kepariwisataan dan Keramah-tamahan kerjasama Pemda bersama Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Shell Indonesia di Aula Lantai IV Kantor Bupati MTB pada Selasa (6/11).
Rangkoratat mengungkapkan angka kemiskinan dan pengangguran atau angkatan kerja produktif yang belum memiliki pekerjaan di Bumi Duan Lolat itu masih sangat tinggi dan kondisi tersebutlah yang mendorong Pemda untuk memprioritaskan pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran melalui kebijakan pembangunan kepariwisataan.
“Dengan pembangunan pariwisata akan memiliki arti yang sangat penting ditinjau dari beberapa aspek terutama dari aspek ekonomi dan ketenaga kerjaan. Dengan pembangunan di bidang tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta ketersediaan lapangan kerja,” ungkapnya. (Laura Sobuber)
“Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Tanimbar maka harus tersedianya SDM yang handal dan terampil,” kata dia saat membacakan sambutan Bupati Petrus Fatlolon, SH., MH dalam kegiatan Pelatihan Pengantar Kepariwisataan dan Keramah-tamahan kerjasama Pemda bersama Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Shell Indonesia di Aula Lantai IV Kantor Bupati MTB pada Selasa (6/11).
Rangkoratat mengungkapkan angka kemiskinan dan pengangguran atau angkatan kerja produktif yang belum memiliki pekerjaan di Bumi Duan Lolat itu masih sangat tinggi dan kondisi tersebutlah yang mendorong Pemda untuk memprioritaskan pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran melalui kebijakan pembangunan kepariwisataan.
“Dengan pembangunan pariwisata akan memiliki arti yang sangat penting ditinjau dari beberapa aspek terutama dari aspek ekonomi dan ketenaga kerjaan. Dengan pembangunan di bidang tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta ketersediaan lapangan kerja,” ungkapnya. (Laura Sobuber)